Regulasi Emosi Suami yang Melakukan Perkawinan Poligami di Desa Tlogosadang
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui regulasi emosi suami yang melakukan perkawinan poligami di desa Tlogosadang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Empat orang Subjek dalam penelitian ini adalah suami yang melakukan perkawinan poligami di desa Tlogosadang. Metode pengambilan data dengan observasi dan wawancara. Analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, verifikasi data, dan validitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emosi yang dirasakan subjek speerti marah, sedih, merasa lelah, tidak semuanya ditunjukkan kepada istri dan anak-anak mereka, dan apa yang dilakukan setiap subjek adalah pergi keluar sejenak untuk minum kopi di toko, mencari udara segar, pergi ke ladang, merokok, berkumpul dengan teman-teman, dan mendekatkan diri kepada Allah, seperti berpuasa, beribadah dan melakukan salah satu hobinya, yaitu memasak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua subjek tidak ingin melampiaskan emosinya pada istri dan anak-anaknya, sehingga setiap subjek lebih memilih untuk menjauh agar tidak mengeluarkannya pada istri dan anak-anaknya. Adapun cara Subjek menyembunyikan emosi adalah dengan lebih suka diam, lalu pergi keluar dan kembali ketika emosi mereka lebih tenang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa startegi regulasi emosi yang dilakukan subjek dapat menjadikan subjek lebih baik. Perubahan karakter subjek terlihat pada suka berbicara, dengan mengatur emosi agar lebih tenang. Karakter marah, ketika mengatur emosi menjadi lebih sabar. Karakter sering berkelahi dengan istrinya, ketika mengatur emosi menjadi lebih tenang dan suka membantu pekerjaan istrinya.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Alase, A. (2017). The interpretative phenomenological analysis (IPA): A guide to a good qualitative research approach. International Journal of Education and Literacy Studies, 5(2), 9-19.
https://doi.org/10.7575/aiac.ijels.v.5n.2p.9
Anggraini, L. N. O., & Desiningrum, D. R. (2020). Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Intensi Agresivitas Verbal Instrumental Pada Suku Batak Di Ikatan Mahasiswa Sumatera Utara Universitas Diponegoro. Jurnal Empati, 7(3), 1103-1111 https://doi.org/10.14710/empati.2018.21864
Gross, J. J. (2014). Emotion regulation: conceptual and empirical foundations.
Haryadi, T. (2009). Pengalaman Suami dan para Istri pada Perkawinan Poligami: Studi Fenomenologis pada Sebuah Keluarga Poligami. Skripsi. Fakultas Psikologi UI.
Helaluddin, H. (2018). Mengenal lebih dekat dengan pendekatan fenomenologi: sebuah penelitian kualitatif. Jurnal ResearchGate, 1-15.
Irianto, I., & Subandi, S. (2015). Studi Fenomenologis Kebahagiaan Guru di Papua. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 1(3), 14-0. https://doi.org/10.22146/gamajop.8812
Islamiyah, N. N., Supraptiningsih, E., & Hamdan, S. R. (2018). Tinjauan dampak psikologis perkawinan poligami di Indonesia. Prosiding Psikologi, 614-619. http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.11379
Nansi, D., & Utami, F. T. (2016). Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Perilaku Disiplin Santri Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Qodratullah Langkan. Psikis: Jurnal Psikologi Islami, 2(1).
https://doi.org/10.19109/psikis.v2i1.1054
Nurhaniriva, A., & Al-Asyhar, T. (2017). Pengalaman Psikologis Pria Berpoligami (Studi tentang Psychological and Spiritual Well-Being). Jurnal Middle East and Islamic Studies, 4(2), 265-280.
https://doi.org/10.7454/meis.v4i2.50
Oktaria, W. D. (2018). Pengaruh Regulasi Emosi terhadap Kepuasan Pernikahan pada Usia Dewasa Awal (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
Ratnasari, S., & Suleeman, J. (2017). Perbedaan regulasi emosi perempuan dan laki-laki di perguruan tinggi. Jurnal Psikologi Sosial, 15(1), 35-46.
Rakhmawaty, A., Afiatin, T., & Rini, R. I. S. (2011). Pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap peningkatan subjective well being pada penderita diabetes mellitus. JIP (Jurnal Intervensi Psikologi), 3(2), 187-209. https://doi.org/10.20885/intervensipsikologi.vol3.iss2.art3
Ria, R. R. (2014). INSTITUSI KELUARGA DAN POLIGAMI (Studi Kasus Keluarga Poligami yang Berpoligini di Kota Makassar). SOCIUS: Jurnal Sosiologi, 67-70.
Saputri, I. K. E. (2016). HUBUNGAN SIBLING RIVALRY DENGAN REGULASI EMOSI PADA MASA KANAK AKHIR. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah, 8(2), 133-139. https://doi.org/10.15294/intuisi.v8i2.8624
Thompson, R. A., Meyer, S., & Gross, J. J. (2007). Handbook of emotion regulation. New York, NY.
Wahidah, U. (2018). Nikah Sirri “Kajian Analisa Teori Sosiologi”. Al Qodiri: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan, 14(1), 83-94.
Widiansyah, S. (2016). DAMPAKKEBERADAAN INDUSTRI DAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Widuri, E. L. (2012). Regulasi emosi dan resiliensi pada mahasiswa tahun pertama. Humanitas: Jurnal Psikologi Indonesia, 9(2), 24531.
DOI: https://doi.org/10.29103/jpt.v5i1.8215
Article Metrics
Abstract Views : 294 timesPDF (Bahasa Indonesia) Downloaded : 8 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Psikologi Terapan (JPT)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.