HUBUNGAN ASUPAN SUMBER KALSIUM DAN MAGNESIUM DENGAN DERAJAT DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2017
Abstract
Derajat dismenore primer dipengaruhi salah satunya oleh asupan sumber kalsium dan magnesium yang mempengaruhi kontraksi dan relaksasi otot polos uterus sehingga memperbaiki aliran darah pada uterus yang telah mengalami hipoksia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan sumber kalsium dan magnesium dengan derajat dismenore primer pada mahasiswi Pendidikan Dokter angkatan 2017. Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Unsyiah dari tanggal 1 sampai 20 November 2018 terhadap 80 mahasiswi dengan desain cross sectional. Metode sampling menggunakan non probability sampling dengan teknik total sampling.Penelitian menggunakan kuesioner karakteristik menstruasi, Numeric Rating Scale untuk mengukur skala nyeri, dan wawancara asupan kalsium dan magnesium menggunakan SFFQ beserta foto makanan.Data asupan diolah menggunakan SQ-FFQ PP13 Microsoft Excel dan dianalisa dengan uji Korelasi Spearman. Hasil analisis didapatkan responden dengan dismenore primer sebanyak 68 mahasiswi (85,0%), dengan derajat ringan sebanyak 29 mahasiswi (36,3%), derajat sedang 30 mahasiswi (37,5%) dan derajat berat 9 mahasiswi (11,3%). Sebanyak 73 mahasiswi (91,3%) memiliki asupan sumber kalsium kurang dan 61 mahasiswi (76,3%) memiliki asupan sumber magnesium kurang. Rata-rata asupan kalsium responden sebanyak 354,3625 mg/hari dan asupan sumber magnesium sebanyak 149,3 mg/hari. Hasil uji KorelasiSpearman antara asupan sumber kalsium dengan derajat dismenore primer menunjukkan p value 0,00 dan rs = -0,401 dan hubungan antara asupan sumber magnesium dengan derajat dismenore primer menunjukkan p value 0,008 dan rs = -0,297. Dapat disimpulkan bahwa semakin kurang asupan sumber kalsium dan magnesium, semakin berat derajat dismenore primer.
Full Text:
PDFReferences
Pejc A, Jankovic S. Risk factors for dysmenorrhea among young adult female university students. Ann Ist Super Sanita. 2016;52(1):98–103.
Sultana A, Lamatunoor S. Management of Usr-i-Tamth (menstrual pain) in Unani (Greco-Islamic), medicine. J Evidence-Based. 2017;22(2):284–93.
Santoso. Angka kejadian nyeri haid pada remaja Indonesia. 2008.
Hosseinlou A, Alinejad V, Alinejad M, Aghakhani N. The effects of fish oil capsules and vitamin B1 tablets on duration and severity of dysmenorrhea in students of high school. Glob J Health Sci. 2014;6(7):124–9.
Notoatmodjo S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta; 2012.
Lea R, Ns H, Robert M, Ab C. Primary dysmenorrhea consensus guideline. In: SOGC Clinical Practice Guideline. 2005. p. 1117–30.
Grandi G, Ferrari S, Xholli A, Cannoletta M, Palma F, Romani C, et al. Prevalence of menstrual pain in young women: what is dysmenorrhea ? J Pain Res. 2012;5:169–74.
Made N, Dewi S. Pengaruh dismenorea pada remaja. Semin Nas FMIPA UNDIKSHA III. 2013;323–9.
Habibi N, Huang MSL, Gan WY, Zulida R, Safavi S morteza. Prevalence of primary dysmenorrhea and factors associated with its intensity among undergraduate students: a cross-sectional study. Am Soc Pain Manag Nurs. 2015;16(6):855–61.
Charu S, Amita R, Sujoy R, Thomas GA. Menstrual characteristics and prevalence and effect of dysmenorrhea on quality of life of medical students. Int J Collab Res Intern Med Public. 2012;4(4):276–84.
Sharma S, Deuja S, Saha CG. Menstrual pattern among adolescent girls of Pokhara Valley: a cross sectional study. BMC Womens Health. 2016;16(74):1–6.
Pundati TM, Sistiarani C, Hariyadi B. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore pada mahasiswa semester VIII Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. J Kesmas Indones. 2016;8(1):40–8.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Angka Kecukupan Gizi. In Jakarta; 2013. p. 5–10.
Hidayati kartika rohmah, Soviana E, Mardiyati nur lathifah. Hubungan antara asupan kalsium dan zat besi dengan kejadian dismenore pada siswi di SMK BATIK 2 Surakarta. J Kesehat. 2016;1(2):15–22.
Utami RD. Kejadian dismenore primer pada siswi MAN 1 kota Bandung. Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung; 2016.
Gavin N. Primary dysmenorrhea. Naturophatic treatment options. Toronto; 2015.
Charandabi SM-A, Mirghafourvand M, Nezamivand-Chegini S, Javadzadeh Y. Calcium with and without magnesium for primary Dysmenorrhea: A double-blind randomized placebo-controlled trial. Int J Women’s Heal Reprod Sci. 2017;5(4):332–8.
Khondoker F, Rahman A, Abdullahil M, Latifa A. Serum calcium and magnesium levels during different phases of menstrual cycle. Dinajpur Med Col J. 2017;10(1):112–5.
Otaibi M Al. The physiological mechanism of uterine contraction with emphasis on calcium ion. Calcium Signal. 2014;1(2):70–4.
Cakrawati, Mustika. Bahan pangan, gizi dan kesehatan. Bandung: Alfabeta; 2012.
Rosvita NC, Widajanti L, Pangestuti DR, Rosvita NC. Hubungan tingkat konsumsi kalsium, magnesium, status gizi (IMT / U), dan aktivitas fisik dengan kram perut saat menstruasi primer pada remaja putri (studi di Sekolah Menengah Atas Kesatrian 2 Kota Semarang tahun 2017). J Kesehat Masy. 2018;6(1):519–26.
Blesson CS, Sahlin L. Prostaglandin E and F receptors in the uterus. Recept Clin Investig. 2014;1:127–38.
DOI: https://doi.org/10.29103/averrous.v5i1.1624
Article Metrics
Abstract Views : 1550 timesPDF Downloaded : 396 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Shiva Jehana Nahra, Husnah Husnah, Mohd Andalas
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Print ISSN | : |
2477-5231 |
Online ISSN |
: |
2502-8715 |
Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh
Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh, Jl. Meunasah, Uteunkot Cunda, Lhokseumawe, 24351, Provinsi Aceh, Tel/fax : 081376575984, Email: averrous@unimal.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.