PEMBUATAN PESTISIDA DARI DAUN KERINYU DENGAN MENGUNAKAN SABUN COLEK DAN MINYAK TANAH SEBAGAI BAHAN PENCAMPUR (ACTIVE INGREDIENTS)

Amri Aji, Syamsul Bahri, Sinta Raihan

Abstract


Kerinyu (Chromolaena Adorata) adalah gulma semak berkayu yang  berkembang cepat sehingga cukup mudah didapatkan untuk dijadikan bahan pembuatan pestisida nabati. Daun kerinyu dapat digunakan untuk pembuatan pestisida nabati karena mengandung senyawa bahan aktif Pyrrolizine Alkaloids sehingga efektif untuk pengendalian ulat dan hama pengisap di tanaman holtukultura. Untuk mendapatkan pestisida nabati dari daun kerinyu pertama daun kerinyu ditimbang sebanyak 150 gram kemudian diblender sampai halus. Serbuk daun kerinyu kemudian dimasukan kedalam wadah berukuran 2 liter air, selanjut ditambahkan 2 gram sabun colek dan 25 ml minyak tanah. Setelah serbuk terendam selama 2 jam, disaring dan fitratnya di uji pada belalang dan jangkrik dengan parameter uji LD50 , kontak langsung dengan pestisida, dan  melalui pakan yang mengandung residu pestisida nabati daun kerinyu. Kemudian penelitian dilanjutkan dengan waktu perendaman 3,4, dan 5 jam dengan berat daun kerinyu 150 gram. Setelah 150 gram dilakukan penelitian 200, 250, dan 300 gram berat daun kerinyu dengan waktu perendaman tetap dan parameter uji tetap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu perendaman dan berat daun kerinyu sangat berpengaruh tercapainya katagori daya bunuh 50% (LD50 ), parameter kontak langsung, dan parameter konsentrasi residu pestisida dalam pakan terhadap hewan uji dengan pestisida dari jumlah hewan uji yang digunakan. Pada waktu perendaman tertinggi 5 jam jumlah belalang yang mati seluruhnya tercapai LD50 yaitu 5 ekor  dari jumlah hewan 10 ekor  untuk semua variasi berat daun kerinyu pada pengujian residu pada daun. Sedangkan jangkrik hanya 2 parameter yang tercapai.

Keywords


kerinyu;pestisida;belalang;jangkrik

Full Text:

PDF

References


Asikin, S. dan M. Thamrin. 2006. Pengendalian hama serangga sayuran ramah

lingkungan di lahan rawa pasang surut. Dalam M. Noor, I. Noor, dan S.S. Antarlina (Ed). Sayuran di Lahan Rawa: Teknologi Budi Daya dan Peluang Agribisnis. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor.

Biller, A., M. Boppre, L. Witte, and T. Hertman. 1994. Pryrrolizidine alkaloids in

Chromolaena odorata. Phytochemistry.

Department of Natural Resources, Mines and Water. 2006. Siam Weed. Declared

no. 1. Natural Resources, Mines and Water, Pesr. Series, Queensland, Australia. pp. 1-4. FAO. 2006.

Dadang dan Prijono. D. 2008. Insektisida Nabati : Prinsip, Pemanfaatan dan Bogor Pengembangan. Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB.

Djojosumarto, Panut. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta : Agromedia Pustaka. Flint, Mary Louise dan Robert Van Den Bosch. 1991. Pengendalian Hama Yogyakarta: Terpadu Kanisius.

Department of Natural Resources, Mines and Water. 2006. Siam Weed. Declared

no. 1. Natural Resources, Mines and Water, Pesr. Series, Queensland, Australia.

Juliantara, K. 2010. Informasi Tanaman Hias Indonesia. Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya) Sebagai Pestisida Alami yang Ramah Lingkungan.

Kardinan, A. 1998. Prospek penggunaan pestisida nabati di Indonesia. Jurnal

Litbang Pertanian 17(1): 18. Laba, I W., D. Kilin, dan D. Soetopo. 1998. Dampak penggunaan insektisida dalam pengendalian hama. Jurnal Litbang Pertanian 17(3): 99-107.

Kardinan, A. 2000. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Pebar Jaya.

Lafyati. 2013. Pestisida Nabati dari Daun Pepaya.Tugas Akhir S1Unimal Negeri.

Lhokseumawe.

Nursal, E., Sudharto, PS., R. Desmier de chenon. 1997. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Bahan Pestisida Nabati Terhadap Hama. Balai Penelitian Tanaman Obat. Bogor. http://google.com. Diakses tanggal 9 Oktober 2011.

Prijono, D. 2007. Modul Praktikum Toksikologi insektisida Pengujian Toksisitas Insektisida. Departemen Proteksi Tanaman. IPB. Bogor.

Prawiradiputra, B.R. 2007. Kirinyu (Chromolaena odorata (L.) R.M. King dan H.

Robinson: Gulma padang rumput yang merugikan. Bulletin IlmuPeternakan Indonesia (WARTAZOA), 17(1).

Purwendro, Setyo dan Nurhidayat. Mengelola Sampah untuk Pupuk dan Pestisida Organik.2002. Depok : Penebar Swadaya.

Reintjes, C., B. Harverkort, dan W. Bayer. 1992. Pertanian Masa Depan. Edisi Indonesia. Yogyakarta : Kanisius.

Subiyakto dan Dwi Adi Sunarto. 1999. Insektisida Nabati Sebagai Alternatif Pengendalian Serangga Hama Utama Tembakau. Prosiding Semiloka.

Wardhana, A. Gt. 1997. Penetapan LC 50 Ekstrak pucuk daun kepayang

(Pangium edule Rein W.) terhadap ulat pemakan daun kubis (Plutella xylostella Linn.). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

Yadav, A.S. and R.S. Tripathi. 1981. Population dynamic of the ruderal weed

Eupatorium odoratum and its natural regulation. Oikos No. 36. Copenhagen.




DOI: https://doi.org/10.29103/jtku.v5i2.85

Article Metrics

 Abstract Views : 6484 times
 PDF Downloaded : 29 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Amri Aji, Syamsul Bahri, Sinta Raihan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

E-ISSN:2580-5436
P-ISSN: 2303-3991

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter
View My Stats