PEMBUATAN PESTISIDA DARI DAUN KERINYU DENGAN MENGUNAKAN SABUN COLEK DAN MINYAK TANAH SEBAGAI BAHAN PENCAMPUR (ACTIVE INGREDIENTS)
DOI:
https://doi.org/10.29103/jtku.v5i2.85Keywords:
kerinyu, pestisida, belalang, jangkrikAbstract
Kerinyu (Chromolaena Adorata) adalah gulma semak berkayu yang berkembang cepat sehingga cukup mudah didapatkan untuk dijadikan bahan pembuatan pestisida nabati. Daun kerinyu dapat digunakan untuk pembuatan pestisida nabati karena mengandung senyawa bahan aktif Pyrrolizine Alkaloids sehingga efektif untuk pengendalian ulat dan hama pengisap di tanaman holtukultura. Untuk mendapatkan pestisida nabati dari daun kerinyu pertama daun kerinyu ditimbang sebanyak 150 gram kemudian diblender sampai halus. Serbuk daun kerinyu kemudian dimasukan kedalam wadah berukuran 2 liter air, selanjut ditambahkan 2 gram sabun colek dan 25 ml minyak tanah. Setelah serbuk terendam selama 2 jam, disaring dan fitratnya di uji pada belalang dan jangkrik dengan parameter uji LD50 , kontak langsung dengan pestisida, dan melalui pakan yang mengandung residu pestisida nabati daun kerinyu. Kemudian penelitian dilanjutkan dengan waktu perendaman 3,4, dan 5 jam dengan berat daun kerinyu 150 gram. Setelah 150 gram dilakukan penelitian 200, 250, dan 300 gram berat daun kerinyu dengan waktu perendaman tetap dan parameter uji tetap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu perendaman dan berat daun kerinyu sangat berpengaruh tercapainya katagori daya bunuh 50% (LD50 ), parameter kontak langsung, dan parameter konsentrasi residu pestisida dalam pakan terhadap hewan uji dengan pestisida dari jumlah hewan uji yang digunakan. Pada waktu perendaman tertinggi 5 jam jumlah belalang yang mati seluruhnya tercapai LD50 yaitu 5 ekor dari jumlah hewan 10 ekor untuk semua variasi berat daun kerinyu pada pengujian residu pada daun. Sedangkan jangkrik hanya 2 parameter yang tercapai.References
Asikin, S. dan M. Thamrin. 2006. Pengendalian hama serangga sayuran ramah
lingkungan di lahan rawa pasang surut. Dalam M. Noor, I. Noor, dan S.S. Antarlina (Ed). Sayuran di Lahan Rawa: Teknologi Budi Daya dan Peluang Agribisnis. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor.
Biller, A., M. Boppre, L. Witte, and T. Hertman. 1994. Pryrrolizidine alkaloids in
Chromolaena odorata. Phytochemistry.
Department of Natural Resources, Mines and Water. 2006. Siam Weed. Declared
no. 1. Natural Resources, Mines and Water, Pesr. Series, Queensland, Australia. pp. 1-4. FAO. 2006.
Dadang dan Prijono. D. 2008. Insektisida Nabati : Prinsip, Pemanfaatan dan Bogor Pengembangan. Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB.
Djojosumarto, Panut. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta : Agromedia Pustaka. Flint, Mary Louise dan Robert Van Den Bosch. 1991. Pengendalian Hama Yogyakarta: Terpadu Kanisius.
Department of Natural Resources, Mines and Water. 2006. Siam Weed. Declared
no. 1. Natural Resources, Mines and Water, Pesr. Series, Queensland, Australia.
Juliantara, K. 2010. Informasi Tanaman Hias Indonesia. Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya) Sebagai Pestisida Alami yang Ramah Lingkungan.
Kardinan, A. 1998. Prospek penggunaan pestisida nabati di Indonesia. Jurnal
Litbang Pertanian 17(1): 1ï8. Laba, I W., D. Kilin, dan D. Soetopo. 1998. Dampak penggunaan insektisida dalam pengendalian hama. Jurnal Litbang Pertanian 17(3): 99-107.
Kardinan, A. 2000. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Pebar Jaya.
Lafyati. 2013. Pestisida Nabati dari Daun Pepaya.Tugas Akhir S1Unimal Negeri.
Lhokseumawe.
Nursal, E., Sudharto, PS., R. Desmier de chenon. 1997. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Bahan Pestisida Nabati Terhadap Hama. Balai Penelitian Tanaman Obat. Bogor. http://google.com. Diakses tanggal 9 Oktober 2011.
Prijono, D. 2007. Modul Praktikum Toksikologi insektisida Pengujian Toksisitas Insektisida. Departemen Proteksi Tanaman. IPB. Bogor.
Prawiradiputra, B.R. 2007. Kirinyu (Chromolaena odorata (L.) R.M. King dan H.
Robinson: Gulma padang rumput yang merugikan. Bulletin IlmuPeternakan Indonesia (WARTAZOA), 17(1).
Purwendro, Setyo dan Nurhidayat. Mengelola Sampah untuk Pupuk dan Pestisida Organik.2002. Depok : Penebar Swadaya.
Reintjes, C., B. Harverkort, dan W. Bayer. 1992. Pertanian Masa Depan. Edisi Indonesia. Yogyakarta : Kanisius.
Subiyakto dan Dwi Adi Sunarto. 1999. Insektisida Nabati Sebagai Alternatif Pengendalian Serangga Hama Utama Tembakau. Prosiding Semiloka.
Wardhana, A. Gt. 1997. Penetapan LC 50 Ekstrak pucuk daun kepayang
(Pangium edule Rein W.) terhadap ulat pemakan daun kubis (Plutella xylostella Linn.). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
Yadav, A.S. and R.S. Tripathi. 1981. Population dynamic of the ruderal weed
Eupatorium odoratum and its natural regulation. Oikos No. 36. Copenhagen.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication and this work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
All articles in this journal may be disseminated by listing valid sources and the title of the article should not be omitted. The content of the article is liable to the author.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
In the dissemination of articles by the author must declare the Jurnal Teknologi Kimia Unimal as the first party to publish the article.