Respon Pertumbuhan Bibit Cabutan Tanaman Penghasil Gaharu (Aquilaria sp) Akibat Pemberian Vitamin B1 pada Media yang Berbeda

Lukman Lukman, Nelly Fridayanti, Setia Budi, Junaidi Junaidi, Dahlan Dahlan

Abstract


Gaharu merupakan substansi aromatik berupa gumpalan berwarna coklat muda dan kehitaman sampai hitam, terbentuk pada lapisan kayu dari jenis Aquilaria spp. Terbatasnya  mendapatkan bahan tanam dalam jumlah yang banyak dan unggul merupakan kendala utama dalam budidaya tanaman penghasil gaharu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pemberian vitamin B1 pada media yang berbeda terhadap pertumbuhan bibit gaharu cabutan. Metode penelitian disusun menggunakan RAK Faktorial terdiri atas media tanam (M) sebanyak 2 taraf : M1 = tanah biasa, M2 = topsoil dan konsentrasi vitamin B1 LiquinoxStart@ terdiri atas B0 = 0, B1 = 2 ml/l, B2 = 4 ml/l, dan B3 = 6 ml/l. Terdapat 8 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan, sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Parameter yang diukur terdiri atas : 1) persentase bibit yang hidup; 2) waktu muncul daun baru; 3) pertambahan jumlah daun; 4) pertambahan jumlah tunas; 5) pertambahan tinggi bibit; dan 6) pertambahan diameter pangkal batang. Data pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji F dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media tanam yang berbeda (tanah biasa dan topsoil) tidak memberikan pengaruh terhadap semua peubah yang diamati. Pemberian vitamin B1 terhadap pertumbuhan bibit tanaman penghasil gaharu cabutan menghasilkan persentase hidup ysng tinggi (93,33 persen) hingga 60 hari setelah tanam, tidak berpengaruh nyata terhadap  pertambahan diameter pangkal batang, kecepatan munculnya tunas baru, dan jumlah tunas, serta memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan jumlah daun dan pertambahan tinggi bibit gaharu cabutan alam.

Keywords


Aquilaria; Bibit cabutan; Vitamin B1; Topsoil

Full Text:

PDF

References


Abdin, M. D. (2014). The agar wood industry: yet to utilize in Bangladesh. International Journal of Economics & Management Sciences, 3(1), 163-166.

Garuda, S. R. (2015). Pengaruh berbagai senyawa organik kompleks terhadap planlet anggrek Dendrobium. Jurnal Pertanian Agros, 17(1), 121-131.

Hapsari, L., & Lestari, D. A. (2016). Fruit characteristic and nutrient values of four Indonesian banana cultivars (Musa spp.) at different genomic groups. AGRIVITA, Journal of Agricultural Science, 38(3), 303-311.

Hiola, S. F., Dirawan, G. D., & Wiharto, M. (2017). Orchids Conservation by Community in Round Mallawa Resort Areas at Bantimurung Bulusaraung National Park, South Sulawesi, Indonesia. International Journal Of Science and Research (IJSR), 6(9), 328-330.

Komar, E.T., Wardani, M., Hardjanti, F.I., & Ramdhania, N. (2014). In-situ and ex-situ conservation of Aquilaria and Gyrinops: A review. Bogor: Forestry Research, Development, and Innovation Agency (FORDA) and International Tropical Timber Organization (ITTO) CITES Phase II Project.

Lee, S. Y., Ng, W. L., Mahat, M. N., Nazre, M., & Mohamed, R. (2016). DNA barcoding of the endangered Aquilaria (Thymelaeaceae) and its application in species authentication of agarwood products traded in the market. PloS one, 11(4), e0154631.

Liu, Y. Y., Wei, J. H., Gao, Z. H., Zhang, Z., & Lyu, J. C. (2017). A review of quality assessment and grading for agarwood. Chinese Herbal Medicines, 9(1), 22-30.

Lukman, L., Dinarti, D., Siregar, U. J., Turjaman, M., & Sudarsono, S. (2022). Characterization and identification of agarwood-producing plants (Aquilaria spp.) from North Aceh, Indonesia, based on morphological and molecular markers. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 23(9), 4861-4871.

Media kompas [online]. (2023). https://www.kompas.com /tag/harga+kayu+gaharu

Nurhasanah, V., Wardati, W., & Islan, I. (2016) Pengaruh Perbandingan Medium Topsoil Dengan Effluent Dan Pemberian Pupuk Npk Pada Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Jom Faperta, 3 (1), 1-12

Nuryadin, E., Choeronisa, C. C., & Hernawan, E. (2020). Pengaruh Bahan Organik Ekstrak Pisang Pada Media Vacin And Went Terhadap Pertumbuhan Fase Embrio Phalaenopsis amabilis. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi), 11(1), 27-32.

Purnami, W. G., Yuswanti, N. H., & Astiningsih, M. A. (2014). Pengaruh jenis dan frekuensi penyemperotan leri terhadap pertumbuhan bibit anggrek (Phalaenopsis sp) pasca aklimatisasi. Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 3(1), 22-31.

Santoso, E. (2015). Evaluasi Teknologi Gaharu Budidaya. FORDA PRESS, Anggota IKAPI No. 257. Jakarta

Syahrani., Rahmawati, E., & Sitohang, D.H. (2022). Pengaruh pemberian vitamin B1 dan jumlah ruas terhadap pertumbuhan bibit lada (Piper nigrum L.). Magrobis Journal Volume 2(2).365-375.

Ye, W., Wu, H., He, X., Wang, L., Zhang, W., Li, H., ... & Gao, X. (2016). Transcriptome sequencing of chemically induced Aquilaria sinensis to identify genes related to agarwood formation. PLoS One, 11(5), e0155505.

Yustitia, I.R. (2017). Penambahan Vitamin B1 (Thiamine) Pada Media Tanam (Arang Kayu dan Sabut Kelapa) untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Anggrek (Dendrobium sp) Pada Tahap Aklimatisasi. Simki-Techsain. 11 (1), 3-12.




DOI: https://doi.org/10.29103/jimatek.v2i2.12556

Article Metrics

 Abstract Views : 289 times
 PDF Downloaded : 127 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Lukman Lukman, Nelly Fridayanti, Setia Budi, Junaidi Junaidi, Dahlan Dahlan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi (JIMATEK)