Pengaruh waktu dan konsentrasi asap cair terhadap daya tahan ikan tuna
Nia Sagita Lestari, Novi Sylvia, Sulhatun Sulhatun, Syamsul Bahri, Meriatna Meriatna, Fikri Hasfita
Abstract
Penelitian ini memaparkan tentang pemanfaatan asap cair dalam pengawetan pada ikan tuna sebagai umber protein baru. Dimana protein merupakan salah satu unsur yang paling penting bagi tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan konsentrasi asap cair terhadap kuantitas protein dari daging ikan tuna dengan menggunakan proses pengawetan. Adapun prosedur penelitian yang dilakukan meliputi tahap persiapan bahan baku dilakukan dengan membuang kotoran dari daging dan dikecilkan ukurannya elanjutnya direndam dengan air bersih dan di cuci dengan berih. Proses pengawet di lakukan dengan cara merendam ikan ke dalam asap cair dan di tiriskan selama 15 menit dengan konsentrasi berbeda. Adapun tahap analisa yang dilakukan meliputi: analisa kadar protein dan uji organoleptic. Untuk analisa kadar protein meliputi tahap destruksi, destilasi dan titrasi. Sehingga dapat diketahui hasil yang relatif baik diperoleh pada konsentrasi 100 % yaitu 24,1 %.
Dwi Siwi Santi Wardani. (2001).Proses pembuatan ikan pindang dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan penghasilan masyarakat nelayan. 49–58.
Effendi, M.I. (1971). Metoda biologi perikanan dan pengolahan hasil perikanan. (x), 29–37.
Saripah sobah, Muhammad Naufal Ariq H, siahaan T. (2021). Pembuatan pengawet dari asap cair dengan Metode Tradisional Menggunakan Teknis Pembakaran Kayu atau biomssa. 1(1), 30–37.
Sinaga, S. V., Haryanto, A., & Triyono, S. (2014). Pengaruh Suhu Dan Waktu Reaksi Pada Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Jelantah [ Effects Of Temperature And Reaction Time On The Biodiesel Production Using Waste Cooking Oil ]. 3(1), 27–34.
Tazora. (2011). Peningkatan Mutu asap cair dari tempurung kelapa (Ricinus Communis) Melalui Pencampuran bahan alami Dari Minyak Nyampung (Calophyllum inophyllum. 100, 1–8.