Pengaruh salinitas yang berbeda terhadap tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiram (Crassostrea sp)
Abstract
Tiram (Crassostrea sp) merupakan salah satu bivalvial potensial yang dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi. Kualitas air (salinitas) yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas yang berbeda (30 ppt, 25 ppt, 20 ppt, 15 ppt) terhadap tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiram (Crassostrea sp). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Reulet Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh dari bulan April sampai Juni 2015. Adapun perlakuannya yaitu benih tiram dipelihara pada salinitas 30 ppt, 25 ppt, 20 ppt, dan 15 ppt. adapun rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan dan 4 perlakuan dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) jika terdapat perbedaan. Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup, pertambahan panjang, lebar, pertambahan bobot dan kualitas air. Pertambahan bobot, lebar, dan panjang tertinggi terdapat pada perlakuan A yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 1,104 gram, 0,144 mm, 0,252 mm dan pertambahan bobot, lebar, dan panjang terendah terdapat pada perlakuan D yaitu 0,358 gram, 0,039 mm dan 0,063 mm. Rata-rata kelangsungan hidup yaitu 97% pada perlakuan A, 93% pada perlakuan B dan 90% pada perlakuan C dan D. parameter kualitas air berada pada kisaran yang baik untuk pertumbuhan tiram dalam kisaran suhu 27,3 – 30,1 oC, pH 7,2 – 7,8 , dan DO 4,6 – 6,0 ppm.
Oyster (Crassostrea sp) is one bivalvial potential that can be developed in order to improve the economic income. Water quality (salinity) which either will affect the growth and survival of oysters. This study aims to determine the effect of different salinity (30 ppt, 25 ppt, 20 ppt, 15 ppt) the growth rate and survival of oysters (Crassostrea sp). This research was conducted at Hatchery and Technology Laboratory, Aquaculture Department, Agriculture Faculty Malikussaleh University, which was held on April to June 2015. The treatment of seed oysters are reared at a salinity of 30 ppt, 25 ppt, 20 ppt and 15 ppt. As for the design used in this study is completely randomized design (CRD) with three replications and 4 treatments and continued by Least Significant Difference (LSD) if there is a difference. Parameters measured were survival, the length, width, weight gain and water quality. Added weight, width, and length highest in treatment A is the average value of 1,104 gram, 0,144 mm, 0,252 mm, and weight gain, width, and length was lowest for the treatment D, namely 0.358 g, 0.039 mm and 0,063 mm. The average survival is 97% at treatment A, 93% in treatment B and 90% in treatment C and D. The water quality parameters in the range which is good for the growth of oysters in the temperature range from 27,3 – 30,1 °C, pH 7,2 to 7,8, and DO 4,6 to 6,0 ppm.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Affandi dan Riani, 1994. Studi adaptasi benih ikan sidat (elver) Anguilla bicolor bicolor pada berbagai tingkat salinitas. Fakultas Perikanan - IPB. Bogor. 11 hal.
Anggoro, S., Diana R., Johannes, H., 2012. Pengaruh Salinitas Media Ynag Berbeda Terhadap Pertumbuhan Keong Macan (Babylonia spirata L) pada Proses Damestikasi. Jurusan Perikanan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Diponegoro. Semarang.
Arisandi, A., Marsoedi, Nursyam H., Aida, S., 2011. Pengaruh Salinitas Yang Berbeda Terhadap Morfologi Ukuran dan Jumlah Sel, Pertumbuhan Serta Rendaman Keragihan Kappaphycus alvarezi. Jurusan IKL FP Universitas Trunojoyo.
Castro, P., Huber M. E., 2007. Marine Biology, Sixth Edition. Published by McGraw-Hill.
Effendie, M.I., 1979. Metoda biologi perikanan. cetakan pertama. Penerbit Yayasan Dewi Sri. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
Gilles, R. and Pequeux, A., 1983. Interactions of Chemical and Osmotic Regulation with the Environment, p: 109 –177. In F. J. Vernberg and W.B. Vernberg, Eds. The Biology of Crustacea. Volume 8. Environmental Adaptasion. Academic Press, New York.
Gosling, E., 2003. Bivalve Molluscs. MPG Books Ltd, Great Britain.
Harramain., 2005. Kajian Faktor Lingkungan Habitat Kerang Mutiara (StadiaSpat) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. 27 Agustus 2015. 6 hal.
Keenan, C.W., 1999. Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta.
Sudradjat, A., 1982. Kemungkinan pengembangan budidaya tiram, crassostrea spp. Di Kepulauan Riau. Laporan Balai Penelitian Perikanan Laut.
Taufiq, N., Retno, H., Justin, C., Jussac, M.M., 2006. Pertumbuhan Tiram Mutiara (Pinctada maxima) Pada Kepadatan Berbeda. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Diponegoro. Semarang.
Utojo, Mansyur, A., Taranamulia, Pantjara, Hasnawai, B., 2005. Identifikasi Kelayakan Lokasi Budidaya Laut di Perairan Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur. Journal Penelitian Perikanan Indonesia.
Winanto, T., 2004. Memproduksi Benih Tiram Mutiara. Jakarta: Penebar Swadaya.
Yitnosumarto, S., 1990. Dasar-dasar Statistika. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.29103/aa.v4i2.301
Article Metrics
Abstract Views : 1708 timesPDF Downloaded : 58 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.