Penambahan ekstrak larutan kulit mangrove pada cat minyak sebagai antifouling
Abstract
Abstrak
Biofouling merupakan akumulasi pertumbuhan dari organisme laut yang hidupnya menempel pada material terendam oleh air laut. Akumulasi biofouling yang terjadi secara berkelanjutan dapat menimbulkan masalah baik secara ekonomis dan operasional khususnya pada kapal yang digunakan sebagai alat transportasi. hal ini dapat menyebabkan kecepatan kapal berkurang hingga 40% sehingga konsumsi bahan bakar meningkat sampai dengan 30%. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan ekstrak larutan kulit mangrove pada cat minyak sebagai antifouling. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan ekstrak larutan kulit mangrove memiliki pengaruh terhadap jumlah penempelan biofouling. Hal ini dapat dilihat dari data yang didapatkan dimana pada material bahan uji yang menggunakan campuran tanin lebih sedikit terjadi penempelan pada material yaitu sebanyak 4 individu, sedangkan jika dibandingkan dengan sampel uji yang tidak menggunakan campuran tanin jumlah yang terdata sebanyak 9 individu.
Kata kunci: biofauling; antifauling; mangrove
Abstract
Biofouling is the accumulation of marine organisms whose life is attached to material submerged by sea water. Accumulation of biofouling that occurs on an ongoing basis can cause problems both economically and operationally, especially on ships that used as a means of transportation. This particular problem can cause ship speed to decrease by 40% so that fuel consumption increases by up to 30%. This study aims to determine the effect of adding extracts of mangrove bark solution to oil paint as antifouling. The results showed that the addition of mangrove bark solution extract influenced the amount of biofouling attachment. Where in the test material using a mixture of tannins, there was less attachment to the material as much as four individuals, whereas when compared with the test sample which did not use a mixture of tannins the amount recorded was nine individuals.
Keywords: biofauling; antifauling; mangrove
Full Text:
PDFReferences
Arlyza, I.S., 2007. Bahan Aktif Dari Organisme Laut Sebagai Pengendali Biota Penempel. Pusat Penelitian Oseanografi–LIPI. Jakarta. Jurnal Oseana, 32(1). ISSN 0216-1877.
Chambers, L.D., Stokes, K.R., Walsh, F.C. Wood, R.J.K., 2013. Modern approaches to marine antifouling coating. Jurnal Surface and Coatings Technology 201 (2006) 3642-3652.
Costerton, J.W., 1999. Antifouling. Center for Biofilm Engeneering. Montana State University.
Carter, F. L., A. M. Carlo and J. B Stanley, 1978. Termiticidal Components of Wood Extracts Methyljuglone from Diospyros Virginia. Journal Agriculture. 26(4):869-873.
Bozeman, M.T., Demirel, Y.K., Khorasanci, M., Turan, O., Incecik, A., 2013. On the importance of antifouling coating regrading ship resistance and powering. Low carbon shiping conference. Departement Of Naval Architecture And Marine Engineering, University Of Strathclyde, 100 Montrose Street, Glasgow G4olz, United Kingdom.
Hagerman, E., 2002. Tannin Chemistry. Department of Chemistry and Biochemistry, Miamy University, Oxford.
Sudaryanto, A., 2001. Pencemaran Laut Oleh Senyawa Organotin. Indonesia Institute Of Science (LIPI). Jurnal Teknologi lingkungan Vol. 2 No. 3 ISSN P-1411-318X.
Suryati, E., Parenrengi, A., Rosmiati., dan Laining, A., 1999. Penapisan dan Analisis Sponge Efektif Sebagai Antibiofouling di Tambak Dan Keramba Jaring Apung. Balai Penelitian Perikanan Pantai Maros Sulawesi Selatan. Jurnal Marina Chimica Acta hal 16 - 20. ISSN 1411- Edisi Spesial.
Syahputra, F., 2010. Pengaruh Cat yang ditambahkan Tanin Mangrove Terhadap Korosi Logam. Skripsi. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh (Tidak dipublikasikan)
DOI: https://doi.org/10.29103/aa.v6i1.1062
Article Metrics
Abstract Views : 1766 timesPDF Downloaded : 1 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.