Sindrom Mata Kering

jauza raudhatul jannah, Syarifah Rohaya

Abstract


Mata kering merupakan suatu kondisi ketidaknyamanan dalam pengelihatan penderita yang disebabkan karena kekurangan kelembaban, lubrikasi dalam mata. Sindrom mata kering adalah penyakit multifaktorial dari air mata dan permukaan mata yang menghasilkan gejala tidak nyaman pada mata, gangguan visual, dan ketidakstabilan selaput air mata yang berpotensi merusak permukaan mata secara perlahan. Gejala awal pasien akan mengeluh mata gatal, mata seperti berpasir, silau, dan penglihatan kabur, gejala sekresi mucus berlebih, sukar menggerakkan kelopak mata, mata kering, dan terdapat erosi kornea yang merupakan komplikasi lanjut. Pada stadium awal sindrom mata kering mungkin tidak berbahaya, namun pada fase lanjut dapat menimbulkan kerusakan bola mata. Penalaksanaan sindrom mata kering dapat berupa Self-Care at home seperti humidifier, Hot Compres, eye exercise, dan dapat berupa medical treatment seperti obat pelumas mata (lubrikan). Pada awal perjalanan sindrom mata kering, penglihatan sedikit terganggu. Pada kasus lanjut dapat timbul ulkus pada kornea, penipisan kornea, dan perforasi. Kadang-kadang terjadi infeksi bakteri sekunder, dan berakibat parut dan vaskularisasi pada kornea, yang sangat menurunkan penglihatan dan bahkan sampai menimbulkan kebutaan.


Keywords


Erosi; Kornea; Mata Kering; Penatalaksanaan

Full Text:

PDF

References


Budiono S. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata. 1st ed. Saleh TT, Moestidjab, Eddayanto, editors. Jakarta: Airlangga University Press; 2019.

Elvira, Wijaya VN. Penyakit Mata Kering. CDK Ed Suplemen. 2018;192–6.

Larasati AW, Himayani R. Hubungan Paparan Eksternal terhadap kejadian Mata Kering. J Major. 2020;9(1):35–9.

Ben-Eli H, Aframian DJ, Ben-Chetrit E, Mevorach D, Kleinstern G, Paltiel O, et al. Shared medical and environmental risk factors in dry eye syndrome, Sjogren’s syndrome, and B-cell non-Hodgkin lymphoma: A case-control study. J Immunol Res. 2019;2019.

Aqrawi LA, Chen X, Jensen JL, Morthen MK, Thiede B, Utheim ØA, et al. Severity of clinical dry eye manifestations influences protein expression in tear fluid of patients with primary Sjögren’s syndrome. PLoS One. 2018;13(10):1–14.

Rouen PA. NEJM Review: Dry Eye. Wolters Kluwer Heal [Internet]. 2018;378(23):2212–23.Availablefrom: http://www.nejm.org/doi/10.1056/NEJMra1407936

Kim MK. Effect Dry Eye Syndrome. 2020;1–28.

Garcia DM, de Oliveira FR, Módulo CM, Faustino J, Barbosa AP, Alves M, et al. Is Sjögren’s syndrome dry eye similar to dry eye caused by other etiologies? Discriminating different diseases by dry eye tests. PLoS One. 2018;13(12):1–14.

Rouen PA. NEJM Review: Dry Eye. Wolters Kluwer Heal. 2019;378(23):2212-2223.

Kim MK. Effect Dry Eye Syndrome. 2020:1-28.




DOI: https://doi.org/10.29103/averrous.v8i2.8915

Article Metrics

 Abstract Views : 2789 times
 PDF Downloaded : 14 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 jauza raudhatul jannah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Print ISSN :
2477-5231
Online  ISSN
:
2502-8715

Publisher:
Unimal Logo

Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh
Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh, Jl. Meunasah, Uteunkot Cunda, Lhokseumawe, 24351, Provinsi Aceh, Tel/fax : 081376575984, Email: averrous@unimal.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.