Pembuatan Briket Dari Kulit Jagung Menggunakan Perekat Getah Nangka Dan Pulut
Abstract
Briket merupakan energi alternatif pengganti bahan bakar yang dihasilkan dari bahan-bahan organik atau biomasa yang kurang termanfaatkan. Diantara limbah biomasa yang memiliki potensi besar seperti ampas tebu, serbuk kayu, kulit jagung, cangkang sawit sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit jagung yang biasanya banyak terbuang di pasar diolah menjadi bara yang bernilai ekonomis dengan parameter pengujian meliputi kadar air, kadar abu, nilai kalor, dan uji drop test. Pembuatan briket ini berbahan baku dari kulit jagung yang dimulai dengan proses pengarangan kemudian dihaluskan dan disaring dengan ukuran ayakan 50 mesh, kemudian dicampur dengan perekat dan dicetak lalu oven selama 2 jam. Adapun perekat yang digunakan adalah tepung pulut dan getah nangka dengan variasi perekat masing 3%, 5%, 7%, dan 9%. Hasil penelitian menunjukan bahwa briket sudah memenuhi standar mutu SNI 1/6235/2000 briket arang. Hasil terbaik diperoleh pada variasi 5% perekat pulut dan getah nangka dengan kadar air masing-masing 4,686% dan 5,874%, kadar abu masing-masing sebesar 9,904% dan 7,623%, lalu nilai kalor 6335,42 kal/gr, dan 5383,82 kal/ serta dengan nilai drop test masing-masing 3,86%, dan 3,74%. Dengan melihat hasil penelitian ini bahwa kulit jagung dari limbah penjualan jagung di pasar dapat dimanfaatkan menjadi salah satu bahan baku alternatif dalam pembuatan briket.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Fahlevi, m. R. (2016). Pengaruh variasi komposisi bahan perekat terhadap karakteristik fisik dan mekanik briket limbah organik. 1–56.
Frida, e., darnianti, & noviyunida. (2018). Pembuatan asap cair dari limbah tongkol jagung dengan metode pirolisis yang digunakan sebagai pengawet pada ikan. Juitech, 02(01) http://dx.doi.org/10.36764/ju.v2i1.97
Handoko, r., fadelan, f., & malyadi, m. (2019). Analisa kalor bakar briket berbahan arang kayu jati, kayu asam, kayu johar, tempurung kelapa dan campuran. Komputek, 3(1). Https://doi.org/10.24269/jkt.v3i1.198
Lehman, j. (2012). Biochar for environmental management. In biochar for environmental management. Https://doi.org/10.4324/9780203762264
Purwantana, b., ciptohadijoyo, s., al-banna, h., & rachmat, y. (2009). Kajian dimensi tenggorokan ruang reduksi gasifier tipe downdraft untuk gasifikasi limbah tongkol jagung. 1995.
Ristianingsih, y., ulfa, a., & syafitri k.s, r. (2015). Pengaruh suhu dan konsentrasi perekat terhadap karakteristik briket bioarang berbahan baku tandan kosong kelapa sawit dengan proses pirolisis. Konversi, 4(2). Https://doi.org/10.20527/k.v4i2.266
Satmoko, m. E., saputro, d. D., & budiyono, a. (2013). Karateristik briket dari limbah pengolahan kayu sengon dengan metode cetak panas. Journal of mechanical engineering learning, 2(1), 1408–1412.
Susanto, a., & yanto, t. (2013). Pembuatan briket bioarang dari cangkang dan tandan kosong kelapa sawit. Jurnal teknologi hasil pertanian, 6(2). Https://doi.org/10.20961/jthp.v0i0.13516
Wicaksono, w. R., & nurhatika, s. (2019). Variasi komposisi bahan pada pembuatan briket cangkang kelapa sawit (elaeis guineensis) dan limbah biji kelor (moringa oleifera). Jurnal sains dan seni its, 7(2). Https://doi.org/10.12962/j23373520.v7i2.37231
DOI: https://doi.org/10.29103/jtku.v12i1.11633
Article Metrics
Abstract Views : 605 timesPDF Downloaded : 33 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Iqbal Kamar, Nasrul ZA, Meriatna Meriatna, Syamsul Bahri, Rizka Nurlaila
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
E-ISSN:2580-5436 |
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |