Pengaruh Posisi Skarifikasi dan Asam Sulfat (H2SO4) Terhadap Viabilitas Benih Sirsak (Annona muricata L.)

Eka Pratika Duri Siregar, Nazimah Nazimah, Safrizal Safrizal, Nilahayati Nilahayati, Khaidir Khaidir

Abstract


Kendala dalam pembudidayaan sirsak yaitu sirsak memiliki kulit biji yang keras sehingga menyebabkan biji impermeabel terhadap gas dan air yang mengakibatkan terhambatnya perkecambahan. Pematahan dormansi benih sirsak dapat dilakukan dengan skarifikasi serta perendaman asam sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi skarifikasi dan konsentrasi asam sulfat terhadap viabilitas biji sirsak. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama posisi skarifikasi terdiri dari S0 (tanpa skarifikasi), S1 (skarifikasi pangkal), S2 (skarifikasi tengah), S3 (skarifikasi ujung). Faktor kedua konsentrasi asam sulfat terdiri dari K0 (0%), K1 (10%), K2 (20%), K3 (30%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan posisi skarifikasi dan konsentrasi asam sulfat (H2SO4) pada parameter daya berkecambah dan kecepatan tumbuh. Kombonasi S0K1 (tanpa skarifikasi dan asam sulfat 10%) sudah mampu meningkatkan daya berkecambah dan kecepatan tumbuh benih sirsak. Perlakuan skarifikasi berpengaruh terhadap potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, indeks vigor dan berat basah. Perlakuan tanpa skarifikasi sudah mampu meningkatkan potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, indeks vigor, berat basah. Perlakuan konsentrasi tidak berpengaruh terhadap viabilitas benih sirsak.


Keywords


Skarifikasi; Konsentrasi Asam Sulfat; Perkecambahan; Dormansi; Benih Sirsak

Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Tanaman Buah-Buahan dan Sayuran Indonesia.

Bachtiar, B. (2017). Pengaruh Skarifikasi Dan Pemberian Hormon Tumbuh Terhadap Perkecambahan Benih Aren (Arenga pinnata Merr) di Persemaian. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan, 8(2), 37-44.

Dharma, P.E.S., S. Samudin, & Adrianto. (2015). Perkecambahan Benih Pala (Myristica fragrans HOUTT) dengan Metode Skarifikasi dan Perendaman ZPT Alami. Jurnal Agritekbis, 3 (2), 158-167.

Hajar, S. (2021). Pengaruh Perlakuan Skarifikasi dan Konsentrasi Giberelin terhadap Perkecambahan Benih Sirsak (Annona muricata L.). Skripsi. Program Sarjana, Universitas Malikussaleh. Aceh Utara.

Hedty., Mukarlina, & M. Turnip. (2014). Pemberian H2SO4 dan Air Kelapa Pada Uji Viabilitas Biji Kopi Arabika (Coffea arabika L.). Jurnal Protobiont, 3 (1), 7-11.

Ilyas, S. (2012). Ilmu dan Teknologi Benih, Teori dan Hasil-hasil Penelitian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. IPB Press. 95 hlm.

Indriana, K. R. & Budiasih, R. (2017). Pengaruh Waktu Penyimpanan Benih dan Konsentrasi Larutan Asam Sulfat Terhadap Pertumbuhan Benih Jarak (Jatropha curcas Linn.) di Persemaian. Jurnal Agrotek Indonesia, 2(1), 18-24.

Latue, P. Ch., Henny L. Rampe., Marhaenus, R. (2019). Uji Pematahan Dormansi Menggunakan Asam Sulfat Berdasarkan Viabilitas dan Vigor Benih Pala (Myristica fragrans Houtt.). Jurnal Ilmiah Sains, 19 (1), 13-21.

Lestari, D., R. Linda., & Mukarlina. (2016). Pematahan Dormansi dan Perkecambahan Biji Kopi Arabika (Coffea arabica L.) dengan Asam Sulfat (H2SO4) dan Giberelin (GA3). Jurnal Protobiont, 5 (1), 8-13.

Muktiani. (2011). Khasiat dan Cara Olah Sirsak. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Noflindawati, 2014. Pengaruh Umur Simpan dan Skarifikasi Terhadap Viabilitas Benih Sirsak (Annona muricata L.). J. Floratek, 9, 63-68.

Nurhaliza, A., H. R. Priyadi., & Y. Sunarya. (2021). Pengaruh Berbagai Cara Pemecahan Dormansi Benih Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) Terhadap Perkecambahan. Journal of Agrotechnology and Crop Science, 1(1), 35-43.

Nurmiaty, Y., Ermawati., & V. W. Purnamasari. 2014. Pengaruh Cara Skarifikasi dalam Pematahan Dormansi pada Viabilitas Benih Saga Manis (Abrus precatorius L.). Jurnal Agrotek Tropika, 2(1), 73-77.

Pranata, A. A., Asil Barus., & Meiriani. 2018. Pengaruh Posisi Skarifikasi Benih dan Perendaman Air Kelapa terhadap Perkecambahan Biji dan Pertumbuhan Bibit Sirsak (Annona muricata L.). Jurnal Pertanian Tropik, 5(1), 104-112.

Satya, I. I., Haryati., & T. Simanungkalit. (2015). Pengaruh Perendaman Asam Sulfat (H2SO4) terhadap Viabilitas Benih Delima (Punica granatum L.). Jurnal Online Agroekoteknologi, 3(4), 1375-1380.

Siregar, N. P. (2018) . Pengaruh Berbagai Bagian Skarifikasi dan Lama Perendaman H2SO4 Terhadap Viabilitas Benih Sirsak. Skripsi Online. Program Sarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan. Diakses tanggal 20 Februari 2020.

Tanjung, S. A., Ratna, R., & Mariati. (2017). Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman Asam Sulfat Terhadap Perkecambahan Biji Aren (Arenga pinnata Merr.). Jurnal Agroekoteknologi FP USU, 5(2), 396-408.

Utami, S., S.B. Panjaitan., & Y. Musthofhah. (2020). Pematahan Dormansi BijiSirsak dengan Berbagai Konsentrasi Asam Sulfat dan Lama Perendaman Giberelin. Jurnal Agrium, 23(1), 42-45.

Wijayanti, D. (2019). Budidaya Sirsak. Jawa Tengah. Pustaka Indonesia, Hal.1-5.




DOI: https://doi.org/10.29103/jimatek.v1i1.8459

Article Metrics

 Abstract Views : 719 times
 PDF Downloaded : 209 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Eka Pratika Duri Siregar, Nazimah Nazimah, Safrizal Safrizal, Nilahayati Nilahayati, Khaidir Khaidir

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi (JIMATEK)