PERAN MAJELIS TUHA PEUT DALAM PEMILIHAN WALI NANGGROE ACEH
Abstract
Penempatan Wali Nanggroe sebagai pemersatu masyarakat Aceh melalui pendekatan adat ini tampak sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam MoU Helsinki yang kemudian dispesifikkan pengaturannya dalam Undang-undang Pemerintahan Aceh terkait dengan kewenangan Wali Nanggroe. Perkembangan Lembaga Wali Nanggroe Aceh masih mengalami ketidaktransparan secara kelembagaan yang mengungkapkan bahwa Majelis Tuha Peut tidak mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam pemilihan Wali Nanggroe. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan Peran dan hambatan serta upaya Majelis Tuha Peut Wali Nanggroe dalam pemilihan Wali Nanggroe Aceh. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, metode yuridis empiris, dengan sifat penelitian perspektif analisis terkait tentang Peran Majelis Tuha Peut Wali Nanggroe dalam pemilihan Wali Nanggroe Aceh. Berdasarkan hasil penelitian, Majelis Tuha Peut Wali Nanggroe dalam pemilihan Wali Nanggroe tidak melakukan perannya, dikarenakan Malik Mahmud Al-Haythar ditetapkan menjadi Wali Nanggroe periode kedua 2018-2023 oleh Majelis Tinggi Lembaga Wali Nanggroe, pada 7 Desember 2018. Penetapan tidak melalui proses pemilihan melainkan kesepakatan antar tiga Majelis Tinggi secara musyawarah mufakat dan tidak melibatkan salah satu dari empat unsur panitia pemilihan yakni ulama. Hambatan Majelis Tuha Peut dalam pelaksanaan pemilihan Wali Nanggroe periode 2018-2023 yaitu: pemilihan Wali Nanggroe tidak transparan, tidak terbentuknya komisi pemilihan dikarenakan Majelis Tuha Peut belum terbentuk secara definitif, tidak adanya pelaksanaan aturan turunan atau regulasi terkait pemilihan (Reusam Pemilihan Wali Nanggroe) dan pemilihan saat itu tidak menghadirkan para alim ulama dari setiap kabupaten/kota seperti yang diamanatkan oleh Qanun Aceh. Upaya Majelis Tuha Peut yaitu keterlibatan Majelis Tuha Peut dalam pemilihan Wali Nanggroe, dan mengupayakan regulasi, dan menyelenggaraan pemilihan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Daftar Pustaka
A. Buku-Buku
H. Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis dan Disertasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013.
H.B. Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif, Sebelas Maret University Press, Surakarta, 2002.
Husni Bahri dalam Syukriy Abdullah, dkk, Merajut Aceh dari Jogja (Kompilasi Pemikiran Intelektual Muda Aceh-Yogyakarta (Bunga Rampai), Himpasay, Yogyakarta, 2009.
M. Ridha, dkk, Peumat Jaroe; Proses Mediasi Menuju Harmoni dalam Masyarakat Aceh, Meuseuraya, Banda Aceh, 2017.
M. Ryaas Rasyid, Otonomi Daerah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2012.
Ni’matul Huda, Desentralisasi Asimetris dalam NKRI, Nusa Media, Bandung, 2014.
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 2010.
B. Peraturan Perundang-Undangan
Republik Indonesia Undang-Undang Dasar 1945.
Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945.
Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 Tentang penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Aceh.
Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus.
Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 mengatur tentang Wali Nanggroe
Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan gampong dalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Lembaga Wali Nanggroe.
Qanun Pemerintah Aceh Nomor 10 Tahun 2008 tentang Lembaga Adat
Qanun Pemerintah Aceh Nomor 10 Tahun 2019 tentang perubahan kedua atas Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2012 tentang Lembaga Wali Nanggroe
Resam Wali Nanggroe Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Majelis Tuha Peut Wali Nanggroe.
C. Karya Ilmiah
Rubiati, Peran Tuha Peut dalam Menyelesaikan Sengketa Rumah Tangga (Studi Kasus Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar), Karya Ilmiah Banda Aceh, 2016.
Majalah Modus Aceh Tahun 2009, No. 26 Th. VII 19-25 Oktober 2009.
Nazaruddin, M., Nirzalin, Kamil, A. I., Nasution, A. A., & Yunanda, R. Wali Nanggroe Aceh: Transformasi, Eksistensi, dan Model Penguatan Kelembagaan. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM), Vol 2, No. 2, Tahun 2021.
DOI: https://doi.org/10.29103/sjp.v11i2.11831
Article Metrics
Abstract Views : 165 timesPDF Downloaded : 25 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 ade oscar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
PRINT ISSN: 1693-7074
ONLINE ISSN: 2715-5455
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.