gajahslot mariatogel airbet robopragma wajik77 mposlot https://siapadia.riau.go.id/plugins/pulsa-limaribu/ https://journal.parahikma.ac.id/juaraslot/ https://jurnalbening.uho.ac.id/pages/tm/ http://adj.fkg.unand.ac.id/lib/pkp/alexistoto/ http://inomet.ft.unand.ac.id/locale/bento/ https://jurnal.usk.ac.id/lib/pkp/sbobet88/ https://htn.parahikma.ac.id/sbotop/ EKSISTENSI PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA: IDEALISME ATAU BISNIS? | Nursanjaya | Negotium: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis

EKSISTENSI PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA: IDEALISME ATAU BISNIS?

Nursanjaya Nursanjaya

Abstract

Perguruan tinggi tidak hanya perlu dilihat sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat penelitian, dan pusat pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga suatu entitas korporat  ‘’penghasil ilmu pengetahuan’’ yang perlu ‘’bersaing’’ untuk menjamin kelangsungan hidup. Persaingan, sebagaimana dialami oleh perusahaan profit, meliputi persaingan di bidang mutu, harga, dan layanan. Perguruan tinggi sebagai suatu entitas non-profit, menghadapi hal yang sama pula. Pengelolaan semuanya memerlukan pengetahuan dan keterampilan manajemen, yaitu manajemen pendidikan tinggi.

Keywords

eksistensi pendidikan tinggi, entitas non-profit

Full Text:

PDF

References

Brotowibowo, I. 1995. Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia. Jakarta: Yayasan Swadaya.

Depdikbud. 1999. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti.

Djojonegoro, W. 1996. Visi dan Strategi Pembangunan Pendidikan Untuk Tahun 2020,

Tuntutan terhadap Kualitas. Ceramah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kongres Nasional Pendidikan III IKIP Ujung Pandang, 4-7 Maret 1996. Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang.

Donaldson, L., & Scanneli, E.E. 1979. Human Resource Development: The New Trainer’s Guide. Canada: Addison-Wesley Publishing Company, Inc.

Fattah, N. 2000. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kerr, C.

The Uses of University. Cambridge, Massachusetts: Harvard

University Press.

Kotler, Philip; Karen F.A. Fox. 1995. Strategic Marketing for Educational Institutions. Second Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Lickona, T. 1991. Educating for Character How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.

Fajar. 2002. Mahasiswa dan Budaya Akademik. Bandung: Rineka Cipta.

Muhadjir, N. 1997. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial: Suatu Teori Pendidikan. Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Nursanjaya. 201o. Membangun Budaya Akademik Perguruan Tinggi: Studi Deskriptif terhadap Universitas Islam Tamiang. Jurnal Epistemology, Vol. I, Edisi 01, Januari-Juni 2010, hlm. 37-46.

Nursanjaya. 2011. Bunga Rampai Pendidikan: Wacana, Aplikasi, Implementasi. Medan: Pustaka Bangsa Press.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. 1999. Jakarta: Depdiknas.

Rice, G.H., & Bishoprick, D.W. 1971. Conceptual Models ofOrganization. New York: Appleton-Century Crofts.

Rifai, T.B. 1986. Perspektif dari Pembangunan Ilmu dan Teknologi. Jakarta: Gramedia.

Siagian, S.P. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Sidi, I.D. 2001. Menuju Masyarakat Belajar: Menggagas Paradigma Baru Pendidikan. Jakarta: Paramadina.

Sonhadji, A. 2012. Manusia, Teknologi, dan Pendidikan: Menuju Peradaban Baru. Malang: UM Press.

Tilaar, H.A.R. 2002. Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Witkin, B.R. 1984. Assessing Needs in Educational and Social Programs. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers, Inc.

Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf Publishing.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.