SEMIOTIKA PIERCE DALAM CERPEN HARIAN TEMPO EDISI AGUSTUS-SEPTEMBER 2020

Zurrahmah Zurrahmah, Ririn Rahayu, Rani Ardesi Pratiwi

Abstract


ABSTRAK

 

Tujuan  penelitian ini adalah mendeskripsikan tanda-tanda dan acuan semiotika yang meliputi ikon, indeks, dan simbol dalam kumpulan cerpen Harian Tempo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis. Data dalam penelitian ini berupa kalimat atau paragraf yang mengandung tanda-tanda dengan interpreternya meliputi, ikon, indeks, dan simbol dalam cerpen Harian Tempo edisi Agustus—September 2020. Sumber  data penelitian ini adalah cerpen Harian Tempo edisi Agustus—September 2020 yang berjumlah 7 cerpen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total semiotika yang ditemukan di Harian Tempo edisi Agustus—September 2020 adalah sebanyak 386 dengan rincian ikon sebanyak 123 ikon dengan perincian: (1) ikon topologis sebanyak 58, (2) ikon metaforik sebanyak 65, dan (3) ikon diagramatik 0, indeks sebanyak 241 indeks dengan perincian: (1) indeks ruang sebanyak 23, (2) indeks temporal sebanyak 23 indeks, dan (3) indeks persona sebanyak 194 indeks, yang meliputi persona I sebanyak 75 persona, persona II sebanyak 40 persona dan persona III sebanyak 79 persona, dan simbol sebanyak 22 simbol dengan perincian: (1) simbol lambang 3 , (2) simbol alegori sebanyak 19, dan (3) simbol athesis sebanyak 0. Makna semiotika Pierce dalam cerpen Harian Tempo edisi Agustus—September 2020 terdiri dari ikon berjumlah 123 ikon dengan perincian: (1) ikon topologis bermakna tempat, (2) ikon metaforik bermakna kias, dan (3) ikon diagramatik bermakna diagram. Indeks dalam kumpulan cerpen Harian Tempo edisi Agustus—September 2020 ditemukan berjumlah 240 indeks dengan perincian: (1) indeks ruang bermakna tempat atau peristiwa, (2) indeks temporal bermakna waktu, dan (3) indeks persona bermakna kata ganti orang. Simbol dalam kumpulan cerpen Harian Tempo edisi Agustus—September 2020 ditemukan berjumlah 22 simbol dengan perincian: (1) simbol lambang bermakna konvensional daerah, (2) simbol alegori bermakna nilai yang sama, dan (3) simbol athesis bermakna konvensi yang ada.

 

Kata Kunci: semiotika, ikon, indeks, simbol

Full Text:

PDF

References


Muhammad. (2015). Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Arruzz Media.

Nazir, Moh. (2015). Metode Penelitian. Bogor:Ghalia Indonesia.

Nurhidayah. (2019). Diskriminasi tokoh dalam novel Setegar Ebony karya Asih Karina: kajian feminisme. Skripsi (Internet). (http://repository.ummat.ac.id). Diakses tanggal 17 Februari 2020.

Nurgiyantoro, Burhan. (2013). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Pres.

Sugiyono. (2018). Metode Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyanto, Edi. (2012). Perilaku tokoh dalam cerpen Indonesia. Bandar lampung: Universitas Lampung. 183 Hlm.

Tyas, Fitri Yaning. (2013). Analisis semiotika motif batik khas Samarinda. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol.1 No.4:332—333. Diakses pada tanggal 5 Februari 2020.




DOI: https://doi.org/10.29103/jk.v2i2.5471

Article Metrics

 Abstract Views : 384 times
 PDF Downloaded : 143 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Flag Counter

View My Stats