PEMANFAATAN ASAP CAIR BERBASIS CANGKANG SAWIT SEBABAGAI BAHAN PENGAWET ALTERNATIVE SEBABAGAI BAHAN PENGAWET ALTERNATIVE
Abstract
Cangkang kelapa sawit merupakan limbah padat lignoselulosa yang dihasilkan oleh industri perkebunan kelapa sawit dan memiliki tingkat ketersediaan yang berlimpah setiap tahunnya. Upaya yang dilakukan untuk pengelolaan limbah adalah mengurangi daya cemar dan memanfaatkan limbah agar mendapatkan nilai tanbah dari limbah tersebut. Penanganan limbah cangkang sawit pada industri kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan asap cair saat ini belum optimal dan ekonomis, sehingga mendorong peneliti utuk mencari suatu metode alternative untuk memanfaatkan cangkang sawit sebagai bahan baku substitusi untuk industri asap cair di Indonesia dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami pengganti formalin yang sering digunakan walau sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Sehubungan hal itu, maka penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan bahan baku, tahap proses pirolisis untuk penentuan kadar kadar asap cair yang dihasilkan secara kualitas dan kuantitas juga dilakaukan tahap proses selanjutnya yaitu Distilasi untuk meningkatkan kualitas produk sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengawet pada industi pengolahan makanan. Pada tahap proses distilasi ini dilakukan variasi terhadap waktu dan temperatur distilasi yang berbeda terhadap kadar asap cair yang dihasilkan setelah proses distilasi. Selanjutnya dilakukan analisa kadar fenol dengan GC untuk mengetahui kemurnian asap cair yang dihasilkan. .Selanjutnya melakukan aplikasi produk terhadap makanan dalam hal ini ikan untuk melihat daya tahan ikan setelah dilakukan perendaman dengan pengawet alami tersebut terhadap daya tahan ikan dari pembusukan melalui aroma dan pembususkannya. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Persentase Rendemen asap cair maksimum dihasilkan dari Tandan Kosong Sawit adalah 8,4812 % sedangkan Cangkang sawit sebesar 12,711 % dengan waktu pirolisi 5 jam. Produk asap cair dari Cangkang sawit memiliki persentase rendemen lebih tinggi baik secara kualita maupun kuantitas.. Asap cair dari kedua produk dapat membuat . Asap cair dari kedua produk dapat membuat ikan segar lebih tahan lama dan menghilangkan baunya lebih cepat dan efektif. Asap cair dari hasil pirolisis cangkang sawit dapat digunakan sebagai bahan pengawet alami karena mampu menghambat pembusukan terhadap ikan selama dua hari .
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim, 1983, Prototype Alat Pembuatan Arang Aktif dan Asap Cair Tempurung, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Departemen Perindustrian.
Carmila, O.,2004, Pembuatan Pulp dari Tandan Kosong Sawit, TGA D-III Teknik Kimia Politeknik, Lhokseumawe.
Girrard, J.P., 1992. Technology of Meat and Meat Products, Ellis Horwood, New York. Laili, A., 2001 Pembuatan Pulp dari Tandan Kosong Kelapa Sawit(TKKS), TGA D-III Teknik Kimia Politeknik, Lhokseumawe.
Palungkun, R., 2003, Aneka Produk Olahan Kelapa, Cetakan ke Sembilan, Penebar Swadaya, Jakarta.
Rahmi, Z., 2008, Peninkatan Mutu Asap Cair Limbah Serbuk Kayu Gergajian Dengan Metode Distilasi, TGA Teknik Kimia Poli Teknik, Lhokseumawe
Tahir, I., 1992, Pengambilan Asap Cair secara Destilasi Kering pada Proses pembuatan Karbon Aktif dari Tempurung Kelapa, Skripsi, FMIPA Ugm, Yogyakata.
Yuwanti, S., Darmadji, P. dan Tranggono, 1999, Potensi Pencoklatan Fraksi-fraksi Asap Cair Tempurung Kelapa, Prosiding Seminar Nasional Pangan, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.
Article Metrics
Abstract Views : 1751 timesPDF Downloaded : 7 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Sulhatun Sulhatun
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
E-ISSN:2580-5436 |
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |