ANALISA KANDUNGAN PATCHOULI ALCOHOL DALAM FORMULASI SEDIAAN MINYAK NILAM ACEH UTARA (POGOSTEMON CABLIN BENTH) SEBAGAI ZAT PENGIKAT PADA PARFUM (EAU DE TOILETTE)

Zainuddin Ginting, Ishak Ishak, Muhammad Ilyas

Abstract


Tanaman nilam merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang cukup penting sebagai komoditi ekspor Indonesia dan menyumbang devisa sekitar 60% dari total ekspor minyak atsiri nasional. Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar dunia dengan kontribusi  90%. Minyak nilam digunakan sebagai zat pengikat (fixative agent) dalam industri parfum yang tidak dapat diganti oleh zat sintetik karena sangat berperan dalam menentukan kekuatan, sifat dan ketahanan aroma. Tujuan penelitian ini adalah membuat formula pewangi jenis eau de toilette dengan bahan pewangi alami menggunakan minyak atsiri tanaman nilam dam tambahan pewangi lainnya. Penelitian ini melakukan uji rendemen minyak nilam, uji densitas minyak nilam, uji Patchouli Alcohol menggunakan GC-MS minyak nilam, uji warna parfum, uji densitas parfum dan uji organoleptik dengan parameter kesukaan terhadap aroma serta ketahanan aroma parfum. Uji rendemen minyak nilam melalui proses penyulingan dengan menggunakan bahan baku tanaman nilam sebanyak 30.000 gr menghasilkan minyak nilam sebanyak 800 gr sehingga rendemen yang didapat sebesar 2,67 %. Uji densitas minyak nilam yang didapat sebesar 0,904 gr. Uji GC-MS menunjukkan komponen senyawa Patchouli Alcohol (PA) pada minyak nilam sebesar 34,23 %. Pengujian warna parfum menunjukkan pengaruh konsentrasi minyak nilam dimana semakin banyak minyak nilam dalam formula maka warna parfum semakin menuju coklat tua dan semakin jernih warna parfum maka kandungan minyak nilam di dalamnya semakin sedikit. Pengujian berat jenis parfum minyak nilam menunjukkan semakin banyak kandungan minyak nilam maka berat jenis parfum akan semakin naik., formula B5S5T2M2 menunjukkan parfum dengan berat jenis terbesar yaitu berkisar 4,81gr/mL dan berat jenis rata-rata berkisar 4,66 gr/mL. Uji organoleptik pada formula parfum dengan mencampurkan 10 mL zat pewangi, lalu ditambahkan zat pengikat (minyak nilam) dan zat pelarut (Etanol) sebanyak 5 mL. Berdasarkan uji organoleptik kesukaan aroma terpilih tiga formula dengan nilai tertinggi. Formula terbaik dengan nilai kesukaan aroma tertinggi ialah formula B2S2T2M2 (nilam 2 ml, etanol 3 ml, lemon 4 ml, kopi 6 ml) dengan nilai 38. Hasil pengujian ketahanan aroma parfum menunjukkan Formula yang memiliki daya tahan aroma yang tercepat adalah formula B1S1T1M1 dan B1S1T5M5 dengan waktu 14 jam sedangkan formula yang memiliki daya tahan aroma yang terlama adalah B5S5T5M5 dan B5S5T6M6 dengan waktu 51 jam.

Keywords


Eau De Toilette, Fixative agent, Formula, Minyak atsiri, Nilam

Full Text:

PDF

References


Ahmad. (2014). Analisis Kualitas Minyak Nilam (Pogostemon Cablin Benth) Produksi Kabupaten Buol. Universitas Tadulako. Palu.

Anggraeni, D. (2013). Kinerja Proses Penyulingan Minyak Nilam pada Tekanan Uap dan kepadatan bahan yang berbeda. Skripsi pateta IPB Bogor.

Anshory, Jamaludin, A., & Ace, T. H. (2017). Konsep Dasar Penyulingan dan Analisa Sederhana Minyak Nilam. LPPM- Universitas Padjajaran. W.-K. Chen, Linear Networks and Systems (Book style).

BAPPEDA. (2015). Sistem Inovasi Industri Nilam Aceh. Aceh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Biro Pusat Statistik. (2015). Statistik Perdagangan Luar Negeri, BPS Jakarta.

Faizal. (2017). Karakteristik Simplisia dan Isolasi serta Analisis Komponen Minyak Atsiri dari Daun Nilam (Pogostemon Cabin Benth) Asal Aceh Tenggara. Universitas Sumatera Utara: Medan

Farhaty, N. & Muchtaridi. (2014). Tinjauan kimia dan aspek farmakologi senyawa asam klorogenat pada biji kopi.

Fatriani, N. H. (2017). Rendemen dan Kualitas Minyak Atsiri Jahe (Zingiber Officinale Rose). Jurnal Hutan Tropis Borneo. Kalimantan.

Isfaroiny, R. d. (2018). Peningkatan Kadar Patchouli Alcohol Pada Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth) Dengan Metode Distilasi Vakum. Skripsi Fakultas MIPA UNESA. Surabaya .

Krismawati A. 2005. Nilam dan Potensi Pengembangannya Kalteng Jadikan Komoditas Rintisan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah. Sinar Tani. Kalimantan.

Manurung, T. (2018). Ketua Umum Asosiasi Eksportir Minyak Atsiri Indonesia. (The Indonesian Essential Oil Trade Association/Indessota).

Nainggolan. (2015). Pemisahan Komponen Minyak Nilam (Pogostemon Cablin Benth) dengan Teknik Distilasi Fraksinasi Vakum Penelitian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nuryani, Y. (2017). Budidaya Tanaman Nilam. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aromatik.

Sastroamidjojo, B. 2014. Kimia Minyak Atsiri. Fakultas Pasca Sarjana. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

SNI. (2018). Spesifikasi Persyaratan Mutu Minyak Nilam. Jakarta.

Yuhono, J. S. (2017). Strategi Peningkatan Rendemen dan Mutu Minyak dalam Agribisnis Nilam. Balittro Bogor. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.29103/jtku.v10i1.4162

Article Metrics

 Abstract Views : 3498 times
 PDF Downloaded : 23 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Zainuddin Ginting, Ishak Ishak, Muhammad Ilyas

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

E-ISSN:2580-5436
P-ISSN: 2303-3991

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter
View My Stats