Pengaruh Waktu Fermentasi dan Volume Bio Aktivator EM4 (Effective Microorganisme) pada Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Buah-Buahan
Abstract
Pembuatan pupuk organik cair khususnya dari limbah buah-buahan dengan penambahan bio aktivator EM4 (Effective Microorganisme) bertujuan untuk menentukan pengaruh waktu pembuatan terhadap kandungan Nitrogen (N), Phosfor (P2O5), dan Kalium (K2O) dalam pupuk organik cair, serta menentukan pengaruh bio aktivator EM4 terhadap kandungan N, P, K. Metode pembuatan pupuk organik cair ini yaitu limbah buah-buahan seperti buah semangka, jeruk, dan buah pepaya yang banyak mengandung air dihancurkan sebelum di fermentasikan. Kemudian bio aktivator EM4 disiapkan untuk penambahan dalam limbah buah-buahan yang sudah dikecilkan ukurannya. Limbah buah-buahan dimasukkan ke dalam galon air 5 liter, larutan bio aktivator EM4 kemudian dimasukkan ke dalam galon secara merata. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan variasi waktu 10 hari, 13 hari dan 16 hari serta variasi penambahan jumlah bio aktivator EM4 sebanyak 40 ml, 50 ml, dan 60 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar N, P, K terbaik didapat pada hari ke 13 dengan volume bio aktivator EM4 60 ml, untuk kandungan nitrogen yaitu 13,4 %, untuk kandungan phosfor 10,92 %, dan untuk kandungan kalium yaitu 6,39 %. Volume bio aktivator EM4 sangat berpengaruh terhadap kandungan N, P, dan K, dikarenakan semakin banyak volume bio aktivator EM4 maka kadar N, P, dan K juga akan semakin tinggi.
Kata kunci:effective microorganisme, nitrogen, phosfor, kalium, pupuk organik cair
Pembuatan pupuk organik cair khususnya dari limbah buah-buahan dengan penambahan bio aktivator EM4 (Effective Microorganisme) bertujuan untuk menentukan pengaruh waktu pembuatan terhadap kandungan Nitrogen (N), Phosfor (P2O5), dan Kalium (K2O) dalam pupuk organik cair, serta menentukan pengaruh bio aktivator EM4 terhadap kandungan N, P, K. Metode pembuatan pupuk organik cair ini yaitu limbah buah-buahan seperti buah semangka, jeruk, dan buah pepaya yang banyak mengandung air dihancurkan sebelum di fermentasikan. Kemudian bio aktivator EM4 disiapkan untuk penambahan dalam limbah buah-buahan yang sudah dikecilkan ukurannya. Limbah buah-buahan dimasukkan ke dalam galon air 5 liter, larutan bio aktivator EM4 kemudian dimasukkan ke dalam galon secara merata. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan variasi waktu 10 hari, 13 hari dan 16 hari serta variasi penambahan jumlah bio aktivator EM4 sebanyak 40 ml, 50 ml, dan 60 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar N, P, K terbaik didapat pada hari ke 13 dengan volume bio aktivator EM4 60 ml, untuk kandungan nitrogen yaitu 13,4 %, untuk kandungan phosfor 10,92 %, dan untuk kandungan kalium yaitu 6,39 %. Volume bio aktivator EM4 sangat berpengaruh terhadap kandungan N, P, dan K, dikarenakan semakin banyak volume bio aktivator EM4 maka kadar N, P, dan K juga akan semakin tinggi.Full Text:
PDFReferences
Amurwaraharja. 2006. Analisis Teknologi Pengolahan Sampah dengan Proses Hirarki Analitik dan Metode Valuasi Kontingensi Studi Kasus di Jakarta Timur. Makalah Falsafah Sains. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Ilmu Pengolahan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Program Pascasarjana.
Briliantono E. 2004. Produk Pangan Organik Kian Diminati Bisnis. Diakses tanggal 27 Desember 2017 dari http://www.Bisnis.com/pls/portal30/url/page/home_page.
Damayanti sinaga. 2009. Pembuatan Pupuk Cair dari Sampah Organik dengan Menggunakan Boisca sebagai Starter. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Djumarni, N., Kristian, B.S., Setiawan. 2005. Cara Tepat Membuat Kompos. Jakarta : Agromedia Pustaka.
Fitriani, Y. 2008. Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Cair Industri Perikanan Menggunakan Asam Asetat dan EM4 (Effective Microorganisme 4). Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Hadisuwito, S. 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair. Jakarta : PT Agromedia Pustaka.
Hery. 2011. Kiat Pintar Memproduksi Kompos dengan Pengurai. Yogyakarta: Lily Publisher.
Indriani, Y.H. 2004. Membuat Kompos Secara Kilat. Jakarta : Penebur Swadya.
Litauditomo. 2007. Mengolah Sampah Rumah Tangga. http://www.lintauditomo.muliply.com. Akses 09 September 2017.
Maesono dan Paulus. 2001. Pupuk Akar Jenis dan Aplikasi. Jakarta : Penebar Swadaya.
Purwendro. S., dan Nurhidayat. 2006. Mengolah Sampah untuk Pupuk dan Pestisida Organik. Seri Agritekno. Jakarta : Penebar Swadaya.
Riansyah Erwin dan Wesen Pupu. 2010. Pemanfaatan Lindi Sampah sebagai Pupuk Cair. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 4 No. 1. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Said, E. G. 1987. Teknologi Fermentasi. Jakarta: CV Rajawali.
Sarjono Siboro Erickson, Surya Edu dan Herlina Netti. 2013. Pembuatan Pupuk Cair dan Biogas dari Campuran Limbah Sayuran. Medan : Jurnal Teknik Kima Universitas Sumatera Utara.
Simamora, S., Salundik, Sriwahyuni dan Surajin. 2005. Membuat Biogas Pengganti Bahan Bakar Minyak dan Gas dari Kotoran Ternak. Bogor : Agromedia Pustaka.
Tejasarwana. 1995. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Yuli A. Hidayati, Kottelat M, Kartikasari SN, Anthony JW. . 2011. Kualitas Pupuk Cair Hasil Pengolahan Fesses Sapi Potong Menggunakan Saccharomyces Cereviceae. Jurnal Ilmu Ternak Vol. 11, No. 2.
Yowono, D. 2006 Dengan Cara Aerob Maupun untuk Menghasilkan Kompos yang Berkualitas. Jakarta : Penebar Swadaya.
DOI: https://doi.org/10.29103/jtku.v7i1.1172
Article Metrics
Abstract Views : 20696 timesPDF Downloaded : 291 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Meriatna Meriatna, Suryati Suryati, Aulia Fahri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
E-ISSN:2580-5436 |
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |