KARAKTERISASI BIOETANOL DARI PELEPAH KELAPA SAWIT
Abstract
Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri/perkebunan yang berguna sebagai penghasil minyak makan, minyak industri maupun bahan bakar. Salah satu pemanfaatan limbah padat kelapa sawit adalah dengan memanfaatkan pelepahnya menjadi sumber energi terbarukan sebagai bahan bakar alternatif seperti dalam pembuatan bioetanol. Bioetanol merupakan etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) yang dilanjutkan dengan proses destilasi. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah pelepah kelapa sawit menjadi bioetanol dengan parameter pengujian kadar bioetanol, densitas, viskositas, dan pH. Pelepah kelapa sawit didelignifikasi menggunakan NaOH 2,5 M selanjutnya dihidrolisih menggunakan H2SO4 2 M lalu difermentasi menggunakan saccharomyces cerevisiae dengan variasi berat 2 gr, 3,5 gr, 5 gr, 6,5 gr, dan 8 gr dan variasi waktu 3 hari, 5 hari, dan 7 hari setelah itu bioetanol yang diperoleh dimurnikan dengan proses distilasi. Kadar bioetanol terendah pada waktu fermentasi 3 hari sebesar 15,6503% dan tertinggi sebesar 40,3773%, untuk waktu fermentasi 5 hari kadar terendah sebesar 16,0684% dan tertinggi sebesar 42, 2380%, untuk waktu fermentasi 7 hari kadar terendah sebesar 20,7628% dan tertinggi sebesar 36,5855%. Densitas bioetanol terendah pada waktu fermentasi 3 hari sebesar 0,9269 gr dan tertinggi 0,9704 gr, untuk waktu fermentasi 5 hari densitas terendah sebesar 0,9127 gr dan tertinggi 0,9698 gr, untuk waktu fermentasi 7 hari densitas terendah sebesar 0,9312 gr dan tertinggi 0,9643 gr. Viskositas bioetanol pada waktu fermentasi 3 hari sebesar 0,66 cP dan tertinggi 0,85 cP, untuk waktu fermentasi 5 hari viskositas terendah sebesar 0,67 cP dan tertinggi 0,89 cP, untuk waktu fermentasi 7 hari viskositas terendah sebesar 0,69 cP dan tertinggi 0,81 cP. pH bioetanol yang diperoleh berkisar antara 6-6,4 untuk waktu fermentasi 3, 5, dan 7 hari. Kesimpulan yang didapat ialah Pelepah kelapa sawit mengasilkan kadar bioetanol tertinggi dengan kadar bioetanol sebesar 42,24 %, berat ragi terbaik dalam proses fermentasi menghasilkan kadar bioetanol tertinggi didapat pada berat 8 gram, dan lamanya masa fermentasi terbaik yang menghasilkan kadar bioetanol tertinggi didapat pada waktu fermentasi selama 5 hari.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.29103/jtku.v12i1.11620
Article Metrics
Abstract Views : 535 timesPDF Downloaded : 46 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Muhammad Muhammad
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
E-ISSN:2580-5436 |
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |