TERORISME KELUARGA: ANALISIS TENTANG PENGARUH ULAMA ORGANIK KEKERASAN TERHADAP KELUARGA BATIH DI INDONESIA
Abstract
The world was shocked by the suicide bombing carried out by a family in Surabaya and Sidoarjo. The world was shocked by a strange phenomenon that could not be explained by any theory about the radical stance taken by a family, together committing suicide in a place that was perceived as a pagan place. The suicide bombing of a private family in Surabaya in 2018 was the first family suicide bombing in the world. This suicide bombing case is eschatological (religious), not motivated by economic and political factors. Why involve the family in this terrorist crime? How important is the influence of the family trend as a weapon in terrorist activities, so that it becomes a trend that is quite effective in committing terrorist crimes? The family is the closest person and even the person who most believes and supports what some of their family members are doing. That is proof of the strength of the family in defending other family members.
Dunia dikejutkan oleh bom bunuh diri yang dilakukan oleh satu keluarga di Surabaya dan Sidoarjo. Ledakan terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146 dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna. Dunia tersentak oleh fenomena aneh yang tak terjelaskan oleh teori manapun tentang sikap radikal yang diambil oleh sebuah keluarga, bersama-sama melakukan bunuh diri di tempat yang dipersepsikan sebagai tempat kafir. Pelaku adalah ayah, ibu yang membawa dua anak usia di bawah lima tahun (balita) dan anak-anak remaja mereka. Pemilihan target gereja menunjukkan betapa ideologi Wahabi tak menghargai nilai kemanusiaan. Kasus bom bunuh diri keluarga batih di Surabaya pada tahun 2018 merupakan kasus bom bunuh diri keluarga pertama di dunia. Kasus bom bunuh diri ini bersifat eskatologis (agama), bukan dimotivasi oleh faktor ekonomi dan politik. Para pelaku meyakini bahwa aksi terorisme dianggap sebagai cara terbaik untuk mati syahid. Mengapa melibatkan keluarga dalam kejahatan terorisme ini? Sebegitu kompak satu keluarga berbondong-bondong melakukan kejahatan? Bukankah ini sangat membahayakan masa depan mereka? Seberapa penting pengaruh tren keluarga sebagai senjata dalam kegiatan terorisme ini, sehingga menjadi tren yang cukup efektif dalam melakukan kejahatan terorisme? Keluarga merupakan orang yang paling dekat dan bahkan orang yang paling percaya dan mendukung apa yang dilakukan oleh sebagian dari anggota keluarganya. Meskipun salah, kadang ada keluarga yang masih membelanya. Begitulah bukti kekuatan keluarga dalam membela anggota keluarga yang lain.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Antonio Gramsci, Prison Notebook (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm. 17. (n.d.).
Antonio Gramsci. (n.d.). Prison Notebook (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm. 15.
Chaidar, A. (n.d.). “Terorisme Keluarga dan Ekspalanasi Atas Teror Bom Surabaya”, Republika, 14 May 2018, https://republika.co.id/berita/kolom/wacana/18/05/14/p8oimc385-terorisme-keluarga-dan-ekspalanasi-atas-teror-bom-surabaya.
David Oliver Purba (12 Maret 2019, 20:54 WIB). “Cerita Saksi Mata Saat Ledakan di Sibolga, Upaya Negosiasi hingga Dugaan Teroris Lemparkan Bom”. Kompas. (n.d.).
Dharmastuti, H. (n.d.). (13 Maret 2019, 08:19 WIB). “Fakta-fakta Terbaru Ledakan Bom di Sibolga”. Detik News.
Hoffman, Bruce. Inside terrorism. Columbia university press, 2017. (n.d.).
https://khilafah.id/tren-baru-aksi-terorisme-yang-memanfaatkan-keluarga/. (n.d.).
https://www.thejakartapost.com/news/2019/03/17/155-houses-affected-some-decimated-by-sibolga-bomb-blast-sibolga-mayor.html. (n.d.).
Jyestha, V. (n.d.). (13 Maret 2019, 09:00 WIB). “BREAKING NEWS: Istri Terduga Teroris Sibolga Meledakkan Diri Pakai Bom”. Warta Kota, Tribun News.
Khalilullah “Tren Baru Aksi Terorisme yang Memanfaatkan Keluarga - Khilafah.ID.” https://khilafah.id/tren-baru-aksi-terorisme-yang-memanfaatkan-keluarga/, Accessed 28 February 2023. (n.d.).
Kolakowski, L. (n.d.). Main Current of Marxism, Vol. III, (Oxford: Clarendom Press, 1978), hlm, 240.
Kronologi Bom Meledak Tiga Kali di Sibolga, Istri Terduga Teroris Belum Menyerah". Warta Kota, Tribun News. 13 Maret 2019, 08:26 WIB. (n.d.).
Monza, I. A. (n.d.). (12 Maret 2019). “Lewat Pengeras Suara Masjid, Ulama Bujuk Terduga Teroris Menyerah”.
Muhadi Sugiono, Kritik Antonio Gramsci terhadap Pembangunan Dunia Ketiga, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 31. (n.d.).
Rahma, A. (n.d.). (12 Maret 2019, 19:02 WIB). “Densus 88 Antiteror Tangkap Terduga Teroris di Sumatra Utara”. Tempo.
Richard Howson & Kylie Smith (eds.), Hegemony: Studies in Consensus and Coercion, (London: Routledge, 2008). (n.d.).
Richard Kilminster, Praxis and Method: A Sociological Dialogue with Lukacs, Gramsci and The Early Frankfurt School (London: Routledge & Keagen Paul, 1979), hlm, 240. (n.d.).
Scott, J. C. (n.d.). Weapons of the weak: Everyday forms of peasant resistance. yale university Press, 1985.
Tabrani, D. (n.d.). "Familial Terrorism: An Anthropological Analysis on Familial Suicide Bombings in Surabaya,.
Tim detikcom (12 Maret 2019, 21:53 WIB). “Detik-detik Penggerebekan Rumah Terduga Teroris di Sibolga”. Detik News. (n.d.).
Yunanda, R. R. (2019). RADIKALISME DALAM PERSFEKTIF ISLAM DAYAH DI ACEH. JURNAL ILMIAH SOSIOLOGI AGAMA (JISA). https://doi.org/10.30829/jisa.v2i2.6383
DOI: https://doi.org/10.29103/jspm.v4i2.12956
Article Metrics
Abstract Views : 133 timesPDF Downloaded : 7 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Khairinnas Khairinnas
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
INDEXED BY:
Redaksi Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM): Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Kampus Bukit Indah Jln. Sumatera No.8, Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, Prov. Aceh, Indonesia. eMail: jspm@unimal.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License