PERGESERAN NILAI TRADISI BEDAPUR PASCA PERSALINAN PADA PEREMPUAN GAYO LUES
Abstract
Culture or tradition can survive if there are people who preserve and practice it. Traditions will live and develop according to the times if people still maintain these habits. However, the tradition is weakened and eroded by the masses due to the increasing knowledge and understanding of the community about the tradition, especially the "Bedapur" tradition values after giving birth to Gayo Lues women. The purpose of this paper is to describe the "Bedapur" tradition in the Gayo Lues community by using a qualitative approach and data collection techniques as well as reviewing literature related to the "Bedapur" tradition as treatment or healing after childbirth. After giving birth, Gayo Lues women have experienced a cultural shift by turning to modern medicine for their healing. This is due to several factors from developments and changing times such as the problem of globalization which allows the exchange of information, ideas, products and values between cultures more quickly and broadly. So that it can adopt elements of other cultures that change traditions and previous values. Such as the policy of using LPG gas, scarcity of kerosene and fuel. Other factors are related to people's lifestyles that influence cultural values and practices that are considered important to fade away slowly and will disappear and follow environmental conditions and health patterns as well as actions that are contaminated by women in today's millennial generation.
Budaya ataupun tradisi bisa bertahan jika masih ada yang melestarikan dan mempraktekkan. Tradisi akan hidup dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman jika masyarakat masih mempertahankan kebiasaan tersebut. Tetapi tradisi menjadi lemah dan tergerus oleh masa karena bertambahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap tradisi khususnya pada nilai tradisi “Bedapur” pasca persalinan pada perempuan gayo lues. Tujuan dalam tulisan ini adalah untuk mengambarkan tradisi “Bedapur” pada masyarakat Gayo Lues dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data serta literatur review yang terkait dengan tradisi “Bedapur” sebagai pengobatan atau penyembuhan pasca persalinan. Perempuan Gayo Lues setelah lahiran sudah mengalami pergeseran budaya dengan beralih ke pengobatan modren dalam penyembuhannya. Hal ini disebabkan beberapa faktor dari perkembangan dan perubahan zaman seperti permasalahan globalisasi yang memungkinkan pertukarang informasi, ide, produk dan nilai-nilai antar budaya secara lebih cepat dan luas. Sehingga dapat mengadopsi unsur-unsur budaya lain yang mengubah tradisi dan nilai-nilai sebelumnya. Seperti kebijakan penggunaan Gas LPG, kelangkaan minyak tanah dan bahan bakar. Faktaor lainnya terkait dengan gaya hidup masyarakat yang mempengaruhi nilai-nilai dan praktik budaya yang dianggap penting menjadi memudar secara perlahan akan menghilang dan mengikuti kondisi lingkungan dan pola kesehatan maupun tindakan yang terkontamidasi para perempuan pada generasi milenial sekarang ini.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arriyono dan Siregar, Aminuddi. 1985. Kamus Antropologi. Jakarta: akademik Pressindo.
Arifin, M. 2016. Islam dan Akulturasi Budaya Lokal di Aceh. Jurnal Ilmiah Islam Future. Vol.15. No.2. PP. 251-284.
Cresswell, J. 2015. Research design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fitrianti, Yunita.,dkk. 2012. Buku seri etnografi kesehatan ibu dan anak 2012 etnis gayo desa tetingi, kecamatan gayo lues, provinsi nanggroe aceh darussalam. Surabaya: badan litbangkes kementerian RI.
Fuadi, Tuti Marjan. 2018. Pengobatan Tradisional Madeung dan saleh pada Ibu Masa Nifas Dalam Masyarakat Aceh. Prosiding Seminar Nasional Biotik. ISBN. 978-602-60401-9-0
Foster, George McClelland & Anderson, Barbara Gallatin. 2009. Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI Press.
Ismail, Badruzzaman. 2013. Sistem budaya adat Aceh dalam membangun kesejahteraan : (nilai sejarah dan dinamika kekinian). Banda Aceh : Boebon Jaya.
Kalangie NS. 1994. Kebudayaan dan Kesehatan. Jakarta, PT. Kesaint Blanc Indah Group
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. 2010. Konversi Minyak Tanah Ke LPG: Mengerakkan Perekonomian Menghemat Energi. https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/konversi-minyak-tanah-ke-lpg-menggerakkan-perekonomian-menghemat-energi
Kurnaini, Zurvia Dwi. 2021. Opini: Kebijakan Subsidi LPG dalam APBN. https://ekonomi.bisnis.com/read/20211013/44/1453718/opini-kebijakan-subsidi-lpg-dalam-apbn
Nurjanag, M. 2013. Asuhan Kebidanan Postpartum dilengkapi dengan Asuhan Kebidanan Post Section Caesarea (Pertama). Bandung. refika Aditama.
Safitri, Faradilla, Nuzulul Rahmi & Karisma Melati. Pengaruh Pengetahuan Ibu Terhadap Tradisi Perawatan Masa Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jeulingke Kota Banda Aceh. Journal of Healthcare Technology and Medicine. Vol.6 No.1. hlm. 538-544.
Sitorus, Melina Ebtarina.,dkk. 2018. Persepsi kultural tradisi mararang dan dampaknya terhadap kesehatan ibu dan bayi di kabupaten toba samosir.
Tihabsah. 2022. Aceh Memiliki Bahasa, Suku, Adat dan Beragam Budaya. Serambi Akademika Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora. vol. X, No. 7. pp. 738-748
Qurtuby, Sumanto Al. 2019. Tradisi dan Kebudayaan Nusantara. Semarang: eLSA Press.
DOI: https://doi.org/10.29103/jspm.v5i1.12094
Article Metrics
Abstract Views : 217 timesPDF Downloaded : 5 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Richa Meliza
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
INDEXED BY:
Redaksi Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM): Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Kampus Bukit Indah Jln. Sumatera No.8, Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, Prov. Aceh, Indonesia. eMail: jspm@unimal.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License