Pembentukan Karakter Bersosialisasi Dengan Pembuatan Taman Bermain Anak Sebagai Alternatif Penyelesaian Masalah Kecanduan Game Online Pada Anak Usia 5-12 Tahun di Gampong Reuleut Timu Aceh Utara
Abstract
Maraknya permainan/game online di kalangan generasi muda menimbulkan dampak negatif perkembangan fisik dan psikis generasi muda termasuk anak-anak. Untuk itu diperlukan alternatif aktivitas yang dapat menggantikan perilaku tersebut. Adanya taman bermain anak diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pembentukan karakter bersosialisasi seperti mencari teman, berkomunikasi, dan seni pada generasi muda usia 5-10 tahun agar tidak terlalu bergantung pada aktivitas individualis khususnya game online. Taman bermain di lingkungan sekitar kampus ini juga merupakan salah satu aktivitas realisasi visi misi Universitas Malikussaleh yaitu membangun SDM unggul dan berkarakter di Aceh Utara. Atas dasar itu itu lokasi pengabdian masyarakat bertempat di Gampong Reuleut Timur Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara. Metode pengabdian yang digunakan berupa pendekatan partisipasif dan mengacu pada proses pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA). Bentuk pelaksanaan yang dirancang terbagi menjadi tiga aktivitas. Aktivitas pertama adalah pembuatan sarana taman bermain anak, kedua adalah sosialisasi permainan tradisional Aceh pada taman bermain anak yang telah dibentuk, dan pelatihan parenting bagi orang tua. Hasil pengabdian menunjukkan 87% dan 13% responden merasa cukup puas merasa puas dengan pelaksanaan kegiatan pengabdian perencanaan, pendanaan, pelaksanaan, hasil, kesesuaian solusi yang diharapkan oleh mitra, dan manfaat. Pengabdian selanjutnya selanjutnya disarankan untuk berfokus pada pembangunan infrastruktur atau fasilitas umum yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alterman, R., & Stav, T. (1999). Patsy Healey," Collaborative Planning: Shaping Places in Fragmented Societies"(Book Review). The Town Planning Review, 70(1), 125.
Baskara, M. (2011). Prinsip pengendalian perancangan taman bermain anak di ruang publik. Jurnal Lanskap Indonesia, 3(1).
Gunton, T. I., & Day, J. C. (2003). The theory and practice of collaborative planning in resource and environmental management. Environments, 31(2), 5-20.
Hantono, D., Purwantiasning, A. W., Nur'aini, R. D., & Sari, Y. (2020). Pengadaan Taman Bermain Anak Untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda II Dusun Gunung Leutik Kabupaten Bogor. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 236-241.
Khisbiyah, Y., Lestari, S., Purwanto, A., & Boy-boyan. (2021). Memupuk Sikap Empati Anak Melalui Permainan. SOCIETY Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(2), 176–182. https://doi.org/https://doi.org/10.37802/society.v2i1.180
Margerum, R. D. (2002). Collaborative Planning: Building Consensus and Building a Distinct Model for Practice. Journal of Planning Education and Research, 21(3), 237–253. https://doi.org/10.1177/0739456X0202100302.
Nestor, O., & Moser, C. S. (2018). The importance of play. Journal of Occupational Therapy, Schools, & Early Intervention, 11(3), 247-262.
Pellicone, A. and Ahn, J. (2017). The Game of Performing Play: Understanding Streaming as Cultural Production. Denver: ACM. pp. 4863-4874.
Putra, F. F., Rozak, A., Perdana, G. V., & Maesharoh, I. (2019). Dampak game online terhadap perubahan. JPI : Jurnal Politikom Indonesia, 4(2), 98–103.
Yufitsa, R., Ahmad, A., & Efendi, J. (2016). Implementasi Permainan Tradisional Aceh Di Paud It Al-Fatih Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(3).
Article Metrics
Abstract Views : 205 timesPDF Downloaded : 69 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Arief Rahman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
E-ISSN : 2829-6141