STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGEMBANGAN PROTOTIPE PENGERING IKAN KAYU SISTEM KONTROL DUAL ENERGI

Saifuddin Muhammad Jalil, Selamat Meliala, Syarifah Akmal, Muhibuddin Muhibuddin, Fatahillah Fatahillah, Johari Johari

Abstract


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak seluruh rakyat untuk terus-menerus meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraannya secara adil dan merata dalam segala aspek kehidupan yang dilakukan secara terpadu, terarah, dan berkelanjutan dalam rangka mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur, baik material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi setiap rakyat Indonesia. Pangan harus senantiasa tersedia secara cukup, aman, bermutu, bergizi, dan beragam dengan harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat. Untuk mencapai semua itu, perlu diselenggarakan suatu sistem ketahanan pangan yang memberikan pelindungan, baik bagi pihak yang memproduksi maupun yang mengonsumsi pangan. Penyelenggaraan pangan dan pengolahan hasil perikanan memegang peranan penting dalam kegiatan pascapanen, mengingat hasil perikanan merupakan komoditi yang sifatnya mudah rusak (perishable goods). Maka perlu dilakukan kegiatan penyuluhan pelaksanaan sosialisasi pengeringan pada ikan dilakukan dengan proses pengeringan Standar Operasional Prosedur Pengembangan Prototipe Pengering Ikan Kayu Sistem Kontrol Dual Energi. Sosialisasi ini telah dilaksanakan di gampong Blang Pulo Kecamatan Muara Satu Kota Lhoksemawe sebagai salah satu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam mengemban amanat Tri Darma Perguruan Tinggi. Penyuluhan ini merupakan bukti partisipasi dosen dan masyarakat dalam meningkatkan dan membudayakan aktivitas pengeringan pada ikan dilakukan dengan proses pengeringan Standar Operasional Prosedur Pengembangan Prototipe Pengering Ikan Kayu Sistem Kontrol Dual Energi. Pengabdian ini diharapkan dapat meningkakan cara pandang dan wawasan masyarakat dalam mengurangikesalahan dalam melakukan pengeringan ikan kayu. Kegiatan ini dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi kesehatan dan keselamatan hidup, dan  jika salah dalam melakukannya dapat menurunkan ketahanan kesehatan tubuh,  sehingga mengakibatkan kerugian bagi kesehatan masyarakat  itu sendiri. Pengabdian ini yang diharapkan pada masyarakat yaitu dapat melaksanakanstandar operasional prosedur pengembangan prototipe pengering ikan kayu sistem kontrol dual energi

Keywords


Standar Operasional Prosedur; Pengembangan Prototipe; Pengering Ikan Kayu; Sistem Kontrol; Dual Energi

Full Text:

PDF

References


Adawyah, R. (2007). Pengolahan dan Pengawetan Ikan. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. (2009). SNI 2691.1:2009, Ikan Kayu- Bagian 1 : Spesifikasi. BSN, Jakarta.

Hadi, S. (1987). Metodologi Reseach. Jakarta : Rineka Cipta

Masrifah, E., Noorachmat, B. P., & Sukmawati, A. (2015). Kesesuaian Penerapan Mutu Ikan Pindang Bandeng (Chanos chanos) Terhadap Standar Nasional Indonesia. Jurnal Manajemen IKM, 10(2), 163-172.

Muchtadi, D. (1989). Petunjuk Laboratorium Evaluasi Nilai Gizi Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Poernomo (2007). Urgensi Penerapan Sistem Rantai Dingin Untuk Mempertahankan Kesegaran Ikan. Di dalam: Nikijuluw V, penyunting. Meningkatkan Nilai Tambah Perikanan. Jakarta: Satker Ditjen P2HP, DKP.

Pundoko S. S., Onibala, H., & Agustin, A. T. (2014). Perubahan komposisi Zat Gizi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Selama Pengolahan Ikan Kayu. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan, 2(1).

Sakti, I. (2012). KKP Genjot Diversifikasi Produk Olahan Ikan. Siaran Pers No B.54/PDSI/

HM.310/IV/2012 [Internet] [diacu 2014 April]. Tersedia dari: http://www.kkp.go.id/

index.php/arsip/c/7645/kkp-genjot-diversifikasi-produk-lahan ikan

Susianawati, R. (2006). Kajian Penerapan GMP dan SSOP pada Produk Ikan Asin dalam Upaya

Peningkatan Kemanan Pangan di Kabupaten Kendal. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Rahayu, W. P. (1998). Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Bogor: IPB.

Tjahjadi, C. (2001). Praktikum Bahan Pangan dan Dasar-Dasar Pengolahan. Universitas Padjajaran, Bandung.

Winarno, F. G. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Winarno F. G., & Surono (2004). GMP: Cara Pengolahan Pangan yang Baik, cetakan ke 2. M-BRIO Press, Bogor

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan

Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2020 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Elektronika Prototipe Dan Pemrograman

Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.23/Men/2010 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kelautan Dan Perikanan Tahun 2011

Badan Standarisasi Nasional. (2009). Sni 2691.1:2009, Ikan Kayu- Bagian 1 : Spesifikasi. Bsn, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.29103/jmm.v3i2.20256

Article Metrics

 Abstract Views : 17 times
 PDF Downloaded : 16 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Saifuddin Muhammad Jalil

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Malikussaleh Mengabdi

E-ISSN : 2829-6141

Web Analytics
Stat Counter