Perbedaan Kesejahteraan Subjektif Pada Guru Sd Berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dan Pegawai Pemerintahan Perjanjian Kerja (PPPK) Di Kota Lhokseumawe

Ran Dini Rahifah, Rini Julistia, Hafinidar Hafnidar

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kesejahteraan subjektif pada guru SD berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan guru Pegawai Pemerintahan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kota Lhokseumawe. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian komparatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu seratus tiga puluh satu guru PNS dan seratus tiga puluh satu guru PPPK. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode probability sampling dengan teknik simple randomsampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima dengan nilai signifikansi (0,018 < 0,05) artinyaterdapat perbedaan kesejahteraan subjektif pada guru SD berstatus PNS dengan guru berstatus PPPK di kota Lhokseumawe. Dimanaguru berstatus PPPK memiliki kesejahteraan subjektif lebih tinggi dibandingkan guru berstatus PNS.

Keywords


Guru PNS, Guru PPPK, Kesejahteraan Subjektif

Full Text:

PDF

References


Buehler, C., & O’Brien, M. (2011). Mothers’ Part-Time Employment: Associations With Mother and Family Well-Being. Journal of Family Psychology, 25(6), 895–906. https://doi.org/10.1037/a0025993

Clark, A. and A. Oswald. 2006. The curve relationship between subjective wellbeing and age. PSE Workig Paper. 2006-29

Diener, E., Suh, E., & Oishi, S. (1997). Recent findings on subjective well-being. Indian Journal of Clinical Psychology, 24(1), 25–41.

Diener, E. (2000). Subjective well-being: The science of happiness and a proposal for a national index. American Psychologist, 55(1), 34–43. https://doi.org/10.1037/0003-066X.55.1.34

Diener, Ed. (2007). Culture and wellbeing : The collected works of Ed Diener. Springer is Part of Springer Science + Busines Media.

Fakhrunnisak, & Qudsyi, H. (2015). Perbedaan Subjective Well Being Antara Guru Bersertifikasi dan Non Sertifikasi. Jurnal RAP UNP, 6(2), 126–135.

Howell, R. T., & Howell, C. J. (2008). The Relation of Economic Status to Subjective Well-Being in Developing Countries: A Meta-Analysis. 134(4), 536–560. https://doi.org/10.1037/0033- 2909.134.4.536

Idris, J., & Herawati. (2019). Manajemen Konflik Bernuansa Islami di SD Ramah Anak Kota Lhokseumawe. 4(1), 73–89.

JPNN. (2023). Nasib PPPK 2021 Terancam, Pemda Kehabisan Anggaran, Kontar Kerjanya Bagaimana? JPNN.Com.

Pangestuti, T. T. A., Wulandari, R., Jannah, E. M., & Setiawan, F. (2021). Permasalahan Guru Honorer Terkait Kebijakan Penghentian Rekrutmen Guru PNS Menjadi PPPK. 2(4), 1133–1138.

UU R.I. Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, 17 (2005).

Snyder, C. R., & Lopez, S. J. (2002). Handbook of Positive Psychology. In The Oxford Handbook of Positive Psychology. https://doi.org/10.1093/oxfordhb/9780199396511.013.1

Tholibulhadi, S. amani. (2020). Subjective Well-Being Pada Guru Pns Dan Guru Honorer Sd / Mi Di Kabupaten Rokan Hulu. In Skripsi.




DOI: https://doi.org/10.2910/insight.v2i2.15339

Article Metrics

 Abstract Views : 78 times
 PDF Downloaded : 27 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Ran Dini Rahifah, Rini Julistia, Hafnidar Hafnidar

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.