STUDI KASUS ANAK DENGAN GIZI BURUK DI DESA BLANG JRUEN PUSKESMAS TANAH LUAS TAHUN 2022

Muhammad Rizki, Mohd Agus Maulana, Noviana Zara

Abstract


Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Di Indonesia, jumlah balita gizi buruk dan gizi buruk dengan stunting menurut Riskesdas 2018 masih sebesar 17.7%. Berbagai faktor mempengaruhi kejadian gizi buruk dan Gizi Buruk + Stunting, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus terhadap seorang balita berusia 35 bulan di desa Blang jruen tahun 2022. Studi kasus ini dilakukan dengan cara observasi pasien selama 5 minggu dengan pendekatan home visit. Diagnosis gizi buruk ditegakkan berdasarkan pedoman nasional Permenkes RI no 2 tahun 2020 tentang standar antropometri anak. Setelah diagnosis ditegakkan pasien diberikan edukasi, pemberian makanan tambahan dari puskesmas dan dilakukan pengamatan pertumbuhannya serta dianalisis faktor-faktor yang berperan terhadap masalah pasien. Pada kunjungan pertama didapatkan BB pasien 3,4 kg. Kesimpulan studi ini didapatkan beberapa determinan gizi buruk pada pasien usia 35 bulan diantaranya, ekonomi keluarga, pendidikan ibu, Infeksi, perilaku dan jumlah anggota keluarga.

Keywords


Gizi Buruk, Marasmus, Stunting

References


kementrian Perencanaan Pembangunan & Nasional. Pembangunan Gizi di Indonesia. (2019).

Kementerian Kesehatan RI. Hasil utama RIKESDAS 2018. (2018).

Keputusan Gubernur DIY Nomor 223/KEP/2017. Penetapan UMK Tahun 2018. Yogyakarta: 2017.

Sastroasmoro, Sudigdo dan Sofyan Ismael. Dasar-dasar Metodologi Penelitian, Edisi ke-5. Jakarta: CV. Sagung Seto, 2014.

Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

Dahlan, M. Sopiyudin. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Epidemiologi Indonesia. Jakarta: Epidemiologi Indonesia; 2015.

Handini, Dian. Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijambe. Naskah Publikasi. Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2013.

Banadji, R.M. Hubungan Tingkat Pendapatan Orangtua dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Punggawan Kecamatan Banarsari Surakarta. UNS. F .Kedokteran Jur . Ilmu Kedokteran. Surakarta: G001 1167; 2015.

Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

Persulessy V. 2013. Hubungan Tingkat Pendapatan dan Pola Makan dengan Status Gizi Balita di Daerah Nelayan Distrik Jayapura Utara Kota Jayapura. J Gizi dan Dietetik Indonesia. September 2013;1(3):143-150.

Riwidikdo, H. Statistika Untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihana; 2010.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.

Awan, A dan Dewi. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika; 2011.

Adisasmito, Wiku. (2008). Sistem Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kusriadi. 2010. Analisis Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Kurang Gizi pada Anak Balita di Provisi Nusa Tenggara Barat (NTB). Karya Tulis Ilmiah. Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Rodríguez., L.Cervantes., dan E. Ortiz, R., 2011. Malnutrition and Gastrointestinal and Respiratory Infections in Children: A Public Health Problem. http://www.mdpi.com/journal/ijerph.

Nainggolan, J., Zuraida, R. 2014. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Gizi Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Kelurahan Rajabasa Raya Bandar Lampung. Skripsi. Universitas Lampung.

Oktavianis, S. 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Pada Balita di Puskesmas Lubuk Kilangan. Jurnal Human Care. Volume 1 No. 3 Tahun 2016.

Hidayat, T , dan Fuada, N,. 2011. Hubungan sanitasi lingkungan, morbiditas dan status gizi balita di indonesia (relationship between environmental sanitation, morbidity and nutritional status of under-five children in indonesia). 34, 104–113.

Supariasa IDN. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Mulyana DW. 2013. Pengaruh Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Pendapatan, dan Perilaku Ibu terhadap Status Balita Gizi Buruk di Kecamatan Tegalsari dan di Kecamatan Tandes Kota Surabaya. Jurnal Swara Bumi. 1(2).

Faradevi R. Perbedaan Besar Pengeluaran Keluarga, Jumlah Anak serta Asupan Energi dan Protein Balita antara Balita Kurus dan Normal. Skripsi. Semarang: Program Studi Ilmu Gizi Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro.

Arifin Z. 2015. Gambaran Pola Makan Anak Usia 3-5 Tahun dengan Gizi Kurang di Pondok Bersalin Tri Sakti Balong Tani Kecamatan Jabon – Sidoarjo.

Liansyah T M. 2015. Malnutrisi pada Anak Balita. J Ilmiah Universitas Syah Kuala; 2(1):1–12.

Pudjiadi, S. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. (Balai Penerbit FKUI, 2005).

Septikasari M. Status gizi anak dan faktor yang mempengaruhi. UNY Press; 2018 Apr 2.

Bantamen G, Belaynew W, Dube J. Assessment of factors associated with malnutrition among under five years age children at Machakel Woreda, Northwest Ethiopia: a case control study. Journal of Nutrition & Food Sciences. 2014 Jan 1;4(1):1.

Alamsyah, D. et al. Beberapa Faktor Risiko Gizi Kurang d an Gizi Buruk p ada Balita 12-59 Bulan (Studi Kasus d i Kota Pontianak). 2, 1–8 (2017).

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Lap. Nas. 2013 1–384 (2013). doi:1 Desember 2013




DOI: https://doi.org/10.29103/jkkmm.v1i3.8090

Article Metrics

 Abstract Views : 998 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Muhammad Rizki, Mohd Agus Maulana, Noviana Zara

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ISSN 2830-6473 (media online)

Flag Counter

 

 

 

 

 

 

View Galenical Stats

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.