Atonia Uteri pada Pasien Post Sectio Caesarea dengan Pre Eklamsia Berat (PEB)

Cut Elfina Zuhra; Salma Fitri

doi:10.29103/jkkmm.v2i5.10124

Atonia Uteri pada Pasien Post Sectio Caesarea dengan Pre Eklamsia Berat (PEB)

Cut Elfina Zuhra, Salma Fitri

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif tinggi, di Aceh dalam 4 tahun terakhir Angka Kematian Ibu cenderung mengalami peningkatan. Penyebab terbesar kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan post partum, 75-80% nya disebabkan oleh atonia uteri. Atonia uteri merupakan kegagalan otot rahim dalam berkontraksi sehingga pembuluh darah di miometrium tetap terbuka dan terjadinya perdarahan masif yang jika tidak ditangani maka berujung pada kematian. Pasien perempuan G4P2A1 Gr 35-36 minggu berusia 36 tahun datang ke RSUD Datu Beru Aceh Tengah dengan keluhan nyeri perut, nyeri kepala dan lemas. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis dengan Preeklamsia Berat (PEB) dan direncanakan untuk dilakukan Sectio Caesarea (SC). Satu jam setelah di operasi pasien mengalami perdarahan, sehingga dilakukan pemeriksaan menyeluruh dan didapati penyebab perdarahan adalah atonia uteri, selanjutnya dilakukan penatalaksaan kegawatdaruratan segera dan direncanakan untuk mendapatkan trasnfusi darah.

Keywords

Preeklamsia berat, atonia uteri, transfusi darah

Full Text:

PDF

References

Dinas Kesehatan Aceh. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2021. Aceh; 2021.

Leo Simanjuntak. Perdarahan Postpartum (Perdarahan Paskasalin). J Visi Eksakta. 2020;3(1):10–5.

Gora K, Depan A, Yadav K, Benwal D. Causes and management of post-partum hemorrhage at tertiary care center, Rajasthan, India. Int J Reprod Contraception, Obstet Gynecol [Internet]. 2019;8(6):2425–8. Available from: https://www.ijrcog.org/index.php/ijrcog/article/view/6601/4584

Ramanathan G, Arulkumaran S. Postpartum Hemorrhage. J Obstet Gynecol Canada. 2018;1(3):967.

Lestari M, Mulawardhana P, Utomo B. Faktor Risiko Kejadian Atonia Uteri. Pediomaternal Nurs J [Internet]. 2019;5(2):190. Available from: https://e-journal.unair.ac.id/PMNJ/article/view/13459/pdf

Tauho KD, Karwur FF. An Insight Into Maternal Death Caused By Postpartum Hemorrhage In Western Timor, Indonesia. J Keperawatan Indones. 2019;22(1):1–10.

Ramanathan G, Arulkumaran S. Postpartum Hemorrhage. J Obstet Gynaecol Canada. 2016;3(4):15.

Fegita P, Satria PH. Hemorrhagic post partum: syok hemorrhagic ec late hemorrhagic post partum. Andalas J Heal. 2018;7(2):34.

Julizar M, Effendi JS, Sukandar H. Analisis Faktor Resiko Atonia Uteri. J Ilm Ilmu Kesehat. 2019;7(3):108–17.

Almutairi WM. Literature Review: Physiological Management for Preventing Postpartum Hemorrhage. J Heal Care. 2021;9(1):658.

Feduniw S, Warzecha D, Szymusik I, Wielgos M. Epidemiology, prevention and management of early postpartum hemorrhage - a systematic review. J Ginekol Pol. 2020;1(3):91.

Elyse W, Stem K. Postpartum hemorrhage. J Am Acad PAs [Internet]. 2020;33(4):29–33. Available from: https://journals.lww.com/jaapa/pages/articleviewer.aspx?year=2020&issue=04000&article=00004&type=Fulltext

Almutairi WM. Incidences of Atonic Postpartum Hemorrhage and Related Risk Factors at a Tertiary Hospital in Saudi Arabia. J Biomed MDPI. 2020;10(1):164–71.

Lestari M, Mulawardhana P. Faktor Risiko Kejadian Atonia Uteri. Pediomaternal Nurs J. 2019;5(2):59.

Baliuliene V, Vitartaite M, Rimaitis K. Prophylactic Dose of Oxytocin for Uterine Atony during Caesarean Delivery: A Systematic Review. Int J Environ Res Public Health. 2018;11(3):5029.

Sarli D. Hubungan Kadar Hormon Oksitosin Terhadap Lama Kala Iii Persalinan Serta Pengaruhnya Terhadap Jumlah Perdarahan Pada Ibu 2 Jam Postpartum. J Ilmu Kesehat. 2017;1(3):6–14.

Ratmawati LA, Setiyaningrum, Dani. Hubungan antara pengetahuan tentang atonia uteri pada mahasiswa kebidanan dengan praktikum kompresi bimanual interna di Politeknik Banjarnegara. J Keperawatan dan Kesehat Masy STIKES Cendekia Utama Kudus. 2018;7(1):71.

Arya Utama Timur Galang. Pencegahan dan Tatalaksana Perdarahan Pasca Salin di Pelayanan Kesehatan Primer. J Kedokt Nanggroe Med. 2020;3(2):34–50.

DOI: https://doi.org/10.29103/jkkmm.v2i5.10124