PEMANFAATAN LIDAH BUAYA SEBAGAI KOAGULAN PADA PENJERNIHAN AIR

Firman Maulana, Azhari Azhari, Ishak Ishak, Zulnazri Zulnazri, Sulhatun Sulhatun

Abstract


Koagulan adalah suatu material yang digunakan untuk mengikat partikel atau kotoran dalam air yang selanjutnya menjadi flokulan yang mengubah partikel tersebut terikat menjadi gumpalan dan mempunyai berbeda ukuran untuk mengendap. Penelitian ini bertujuan meneliti lidah buaya mampu menjadi biokoagulan, melihat pengaruh waktu reaksi dan karakteristik koagulan yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan variasi dosis koagulan dengan 0,2 ml, 0,4 ml dan 0,6 ml serta lama pengadukan yaitu 30, 45 dan 60 menit, dengan kecepatan pengadukan 30 rpm. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang belum pernah dilakukan adalah dengan mengggunakan lidah buaya sebagai koagulan pada penjernihan air. Air yang dimaksudkan untuk sanitasi dan higiene harus tersedia memenuhi kebutuhan kesehatan yang meliputi kebutuhan fisik, biologis dan kimia. Hasil yang diperoleh dari pengukuran pH, kekeruhan, kesadahan, suhu dan warna terbaik yaitu pada dosis 0,6 ml dengan lama pengadukan 60 menit.  Nilai pH terbaik dari 7,8 menjadi 6,6. Nilai kekeruhan air yang terbaik dari 154,62 menjadi 42,894. Nilai kesadahan air dari 3,7548 ppm menjadi 0,2058 ppm. Suhu tidak ada perubahan dikarenakan tidak ada reaksi kimia yang cepat berlangsung, dan warna air berubah dari 178 menjadi 46.  Sehingga dari semua hasil yang didapat pada penelitian diketahui bahwasanya variasi jumlah dosis gel lidah buaya yang digunakan dan lama pengadukan mempengaruhi hasil kadar koagulan yang dihasilkan. Semakin banyak massa yang digunakan maka semakin baik pH, kekeruhan, kesadahan, suhu dan warna yang dihasilkan.

Keywords


Kekeruhan, Kesadahan, Koagulan, Lidah Buaya dan Partikel

Full Text:

PDF

References


Banurea, I. 2008. Penentuan Kadar Kesadahan Total Dalam Air Baku Dan Air Bersih Dengan Titrasi Kompleksometri Di PT Inalum Kuala Tanjung. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Elly, J. Putra, H. S. C., Zairinayati. 2021. Penggunakaan Lidah Buaya (Aloe vera) Sebagai Koagulan Alami Untuk Menurunkan Kekeruhan Air. Jurnal Kesehatan Lingkungan Ruwa Jurai Vol.15(1):23-27. http://dx.doi.org/10.26630/rj.v15i1.2152

Furnawanthi, I. S. (2002). Khasiat Dan Manfaat Lidah Buaya. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.

Idris, J., Som, A.M., Musa, M., & Hamid, K.H.K., 2013. Dragon Fruit Foliage Plant-Based Coagulant For Treatment Of Concentrated Latex Effluent: Comparison Of Treatment With Ferric Sulfate. Journal of Chemistry hal 1–7. https://doi.org/10.1155/2013/230860

Kementerian Kesehatan RI, 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 32 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum.

Maharani, A., Prambudi, A.R., & Udyani, K., 2020. Pengolahan Air Sumur Di Daerah Simolawang Menggunakan Metode Koagulasi Dengan Koagulan Aloe Vera. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VIII, hal 315–322. ISSN: 2685-6875.

Malaka, D. (2011). Kajian Efektifitas Tepung Biji Kelor Dalam Meningkatkan Kualitas Air. Skripsi.Universitas Tadulako, Palu.

Mujariah, M, Abram, P. H., & Jura, M.R., 2016. The Use of Aloe Vera Gel (Aloe Vera) As A Natural Coagulant in Well Water Purification at The Sausu Tambu Village District Sa. Jurnal Akademi Kimia Vol. 5, 16–22. https://dx.doi.org/10.22487/j24775185.2016.v5.i1.7995

Permatasari, T.J & Apriliani, E., 2013. Optimasi Penggunaan Koagulasi Dalam Proses Penjernihan Air. Jurnal Sains dan Seni POMITS, Vol. 2,(1): 2337-3520. http://dx.doi.org/10.12962/j23373520.v2i1.3054

Pichler, T., Young, K., & Alcantar, N., 2012. Eliminating Turbidity In Drinking Water Using The Mucilage Of A Common Cactus. Water Science & Technology: Water Supply Vol. 12(2). 179–186. https://doi.org/10.2166/ws.2012.126

Pranata, M.F., A., S., & Raharja, M., 2019. Perbaikan Kualitas Air Menggunakan Gel Lidah buaya (Aloe vera). Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.16(2), 763–790. https://doi.org/10.31964/jkl.v16i2.165

Puspitasari, D., Setiawan, A., & Dewi, T.U., 2018. Penggunaan Lidah Buaya sebagai Biokoagulan di Industri Minyak. Conference Proceeding on Waste Treatment Technology Vol.1(1) :141–144.ISSN No. 2623– 1727.

Ramadhani, S., Sutanhaji, A. T., & Widiatmono, B. R. (2013). Perbandingan Efektivitas Tepung Biji Kelor (Moringa Oleifera Lamk), Poly Aluminium Chloride (PAC), Dan Tawas Sebagai Koagulan Untuk Air Jernih. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem Vol.1(3): 186-193. ISSN No. 2656-243X.

Rifa’i, J. 2007. Pemeriksaan Kualitas Air Bersih Dengan Koagulan Alum Dan PAC Di IPA Jurug PDAM Kota Surakarta. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta

Vijayaraghavan, G., & Shanthakumar, S., 2015. Efficacy Of Moringa Oleifera And Phaseolus Vulgaris (Common Bean) As Coagulants For The Removal Of Congo Red Dye From Aqueous Solution. Journal of Materials and Environmental Science Vol.6(6): 1672–1677. ISSN : 2028-2508.

Yawaritsa, Y., Daud, S., & Asmura, J., 2019. Penyisihan Warna dan Zat Organik (KMnO4) pada Air Gambut dengan Biokoagulan Gel Lidah Buaya. JOM FTEKNIK Vol.6, 1–8. ISSN: 2355-6870.

Yuliastri, I. R. 2010. Penggunaan Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Koagulan Dan flokulan Dalam Perbaikan Kualitas Air Limbah Dan Air Tanah. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.29103/cejs.v4i1.13266

Article Metrics

 Abstract Views : 220 times
 PDF Downloaded : 19 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Firman Maulana, Azhari Azhari, Ishak Ishak, Zulnazri Zulnazri, Sulhatun Sulhatun

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) , Jalan Batam No 02 Universitas Malikussaleh Kampus Bukit Indah. lumbung138

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Stat Counter

Flag Counter

 

View MyStat View MyStat