Implementasi Home Visit dalam Pendampingan Ibu Hamil dan Anak Balita Untuk Pencegahan Stunting

Cut Zuhra Maghfirah, Fatia Dhaifina Ramadhani, Mardiati Mardiati, Putri Sabrina Lubis, Anugrah A Warid Rambe, Raudhatul Nurmanda, Noerista Audreya, Aina Salsabila, Ferisha Aulia Balqis, Yosi Anggela Saputri, Nursyahfitri Ritonga, Muhammad Aziz Rizki Lubis, Ipal Azmy

Abstract


Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak, selain itu stunting memiliki risiko yang lebih tinggi menyebabkan penyakit kronis di masa dewasanya. Prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan dan ini menunjukkan bahwa masalah stunting perlu segera ditangani. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan 30,8% atau sekitar 7 juta balita menderita stunting. Stunting menyebabkan organ tubuh tidak tumbuh dan berkembang secara optimal. Balita stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15%) kematian anak balita di dunia dan menyebabkan 55 juta Disability-Adjusted Life Years (DALYs) yaitu hilangnya masa hidup sehat setiap tahun. Kekurangan gizi pada anak tidak hanya menyebabkan stunting, tetapi juga menghambat kecerdasan, memicu penyakit, dan menurunkan produktivitas. Mayoritas masyarakat belum memahami tentang stunting, serta masih ada anggapan bahwa stunting merupakan faktor keturunan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman pengetahuan serta peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan deteksi dini stunting. Metode yang digunakan adalah melalui kunjungan rumah dengan melakukan pendekatan masyarakat, observasi, wawancara, melakukan sosialisasi serta pendampingan. Hasil yang diperoleh informasi responden ibu hamil berdasarkan usia, pendidikan, dan gravida, responden balita berdasarkan usia dan jenis kelamin. Kegiatan observasi memperoleh informasi tentang faktor risiko dalam kehamilan dan balita, sedangkan kegiatan sosialisasi dan pendampingan dilakukan secara aktif dan diikuti secara antusias oleh responden. Diharapkan dari penelitian ini, terjadi peningkatan pemahaman ibu hamil dan ibu dengan balita tentang pengertian, penyebab, risiko, gejala, pencegahan stunting, pentingnya ASI (Air Susu Ibu) eksklusif dan MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) bagi balita serta pentingnya tablet Fe saat kehamilan. Hal ini menjadi strategi efektif memberdayakan keluarga dalam meningkatkan kesiapan khususnya dalam pencegahan dan penanganan stunting.


Keywords


Stunting; Home Visit; ASI Eksklusif; MP-ASI

Full Text:

PDF

References


Abdimas. (2023). Upaya Pencegahan Stunting melalui Peningkatan. Jurnal Abdimas Kesehatan Perinti, 2(1), 29–34.

Aprilia, D. (2022). Perbedaan Risiko Kejadian Stunting Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin. Jurnal Kebidanan, 11(2), 25–31. https://doi.org/10.47560/keb.v11i2.393

Aprilia, D., & Tono, S. F. N. (2023). Pengaruh Status Imunisasi Dasar Terhadap Kejadian Stunting Dan Gangguan Perkembangan Balita. Jurnal Kebidanan, 12(1), 66–74. https://doi.org/10.47560/keb.v12i1.496

Destiadi, A., Nindya, T. S., & Sumarmi, S. (2015). Frekuensi Kunjungan Posyandu dan Riwayat Kenaikan Berat Badan Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 3 - 5 Tahun.

Gayatri, M. (2021). Pencegahan Stunting dengan Pendekatan Keluarga: Sebuah Tinjauan Literatur. Best Practice Memerangai Stunting, February, 35–46. https://www.researchgate.net/publication/358604459

Hanum, N., & Dewi Yani, E. (2023). Hubungan Faktor Maternal Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Indonesia: Data Riskesdas 2018. Serambi Saintia : Jurnal Sains Dan Aplikasi, 11(2), 60–68. https://www.ojs.serambimekkah.ac.id/serambi-saintia/article/view/6848

Husnaniyah, D., Yulyanti, D., & Rudiansyah, R. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kejadian Stunting. The Indonesian Journal of Health Science, 12(1), 57–64. https://doi.org/10.32528/ijhs.v12i1.4857

Kemenkes. (2023). Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%.

Nurbawena, H., Utomo, M. T., & Yunitasari, E. (2021). Hubungan Riwayat Sakit Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, 3(3), 213–225. https://doi.org/10.20473/imhsj.v3i3.2019.213-225

Pratiwi, E. D., & Jumetan, M. A. (2023). Hubungan Indeks Masa Tubuh Ibu Hamil dengan Kejadian Stunting di Desa Oben Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang. MAHESA : Malahayati Health Student Journal, 3(5), 1449–1457. https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i5.10399

Ria, J., & Rini, E. (2021). Faktor Jarak Kehamilan yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Harapan Baru Samarinda Seberang. Borneo Student Research, 2(3), 1705–1710. https://dspace.umkt.ac.id/handle/463.2017/2860

SJMJ, S. A. S., Toban, R. C., & Madi, M. A. (2020). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 448–455. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.314

WHO. (2022). Stunting.

Zahra Izzati, A., & Ermi, N. (2024). Hubungan Riwayat BBLR dan Kelahiran Prematur Terhadap Kejadian Stunting Balira di Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 466–473.




DOI: https://doi.org/10.29103/auxilium.v2i2.17933

Article Metrics

 Abstract Views : 30 times
 PDF Downloaded : 6 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Cut Zuhra Maghfirah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan
EISSN:3026-2720 (media online)

Penerbit:

Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh
Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh, Jl. Meunasah, Uteunkot Cunda, Lhokseumawe, 24351, Provinsi Aceh, Tel/fax : 081376575984,
email: auxilium@unimal.ac.id

Stat Counter