KAJIAN ORIENTASI SPASIAL PADA KAWASAN WISATA GAMPONG JABOI DI KOTA SABANG
Abstract
Orientasi spasial adalah konsep abstrak yang di dalamnya meliputi hubungan spasial kemampuan mengamati hubungan posisi objek dalam ruang. Dalam orientasi spasial yang berhubungan dengan ruang yaitu konstelasi, konstelasi yang dimaksud menjelaskan tentang susunan, bentuk, ruang, tatanan, pola. Kota Sabang merupakan wilayah paling barat di Indonesia yang memiliki dua kecamatan Sukajaya dan Sukakarya serta terbagi menjadi delapan belas Gampong salah satunya Gampong Jaboi, potensi yang terdapat yaitu potensi objek wisata alam dan buatan diantaranya: Pemandian Air Panas, Gunung Berapi, Wonderfull Point, Pantai Batee Tamon, Menara Mercusuar, Taman Pasi. Permasalahan pada penelitian untuk melihat sebuah objek dalam ruang atau kawasan meliputi susunan, bentuk, tatanan, ruang, pola, hubungan dalam objek wisata Gampong Jaboi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konstelasi penataan objek wisata yang baik pada kawasan wisata Gampong Jaboi. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data sekunder dan primer yaitu pengamatan secara langsung kawasan wisata Gampong Jaboi. Konsepnya dijelaskan dalam bentuk variable konstelasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pola yang terjadi di dalam kawasan wisata Gampong Jaboi terdiri dari empat pola yang saling berhubungan antara wisata yang satu dengan yang lain.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Bappeda, “Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Sabang,” p. 22, 2012, [Online]. Available: http://pekerjaanumum.sabangkota.go.id.
F. Hayatul Mardiah, Monawati, “Hubungan Kecerdasan Spasial Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Siswa Kelas 5 SD Negeri 5 Banda Aceh,” vol. 2, pp. 48–60, 2017.
I. Mentayani and P. R. Muthia, “Menggali Makna Arsitektur Vernakular: Ranah, Unsur, dan Aspek-Aspek Vernakularitas,” pp. I109–I116, 2017, doi: 10.32315/ti.6.i109.
A. N. Nerustia, R. Rahmawati, and D. Hernawan, “Implementasi Kebijakan Pengelolaan Tata Ruang Wilayah Konservasi Dan Pariwisata,” vol. 1, no. 54, pp. 2442–3971, 2015, [Online]. Available: https://unida.ac.id/ojs/index.php/JGS/article/viewFile/295/50.
G. Suwantoro, Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta, 1997.
F. Kalebos, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan Yang Berkunjung Ke Daerah Wisata Kepulauan,” J. Ris. Bisnis Dan Manajem, vol. 4, pp. 489–502, 2016.
M. C. E. Wahyu Narendra Kusuma Wardana, Agung Witjaksono, “Identifikasi Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Wisata Berdasarkan Persepsi Pengunjung Di Pantai Sipelot Kabupaten Malang,” pp. 1–13, 2018.
R. P. Mokodongan, D. M. Rondonuwu, and I. L. Moniaga, “Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kotamobagu Tahun 2014 - 2034,” Spasial, vol. 6, no. 1, pp. 68–77, 2019.
F. D. K. Ching, Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan. Jakarta: Erlangga, 2008.
Y. Priono, “Pengembangan Kawasan Ekowisata Bukit Tangkiling Berbasis Masyarakat,” J. Perspekt. Arsit., vol. 7, no. 1, pp. 51–67, 2012.
DOI: https://doi.org/10.29103/arj.v8i2.4290
Article Metrics
Abstract Views : 772 timesPDF (Bahasa Indonesia) Downloaded : 22 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Rinaldi Mirsa, Eri Saputra, Tri Agusti Ningsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by:
Architecture Program
Universitas Malikussaleh