KARAKTERISTIK STRUKTUR RUANG PERMUKIMAN TRADISIONAL DATARAN TINGGI GAYO STUDI KASUS: KAMPUNG LINGE, KECAMATAN LINGE, KABUPATEN ACEH TENGAH

Elysa Wulandari, M. Fariq Hidayah, Pratitou Arafat, Masdar Djamaluddin, Muliadi Muliadi

Abstract


Tumbuh kembang suatu permukiman tampak pada struktur ruangnya, yang merupakan  produk budaya yang panjang, yang berkembang sesuai konteks tempat dan dinamika kehidupan sosial budaya masyarakatnya. Kampung Linge sebagai permukiman tradisional tua merupakan peninggalan jejak kerajaan tua sejak abad 13 di pedalaman dataran tinggi Gayo, di kawasan berbukit pergunungan Bukit Barisan Provinsi Aceh, yang dilintasi aliran sungai. Tujuan penelitian untuk melihat faktor-faktor pengaruh dalam proses pembentukan struktur ruang permukiman kampung Linge hingga saat ini. Penelitian ini penting terkait dengan penetapan kampung Linge sebagai kampung adat dalam RTRW Kabupaten Aceh Tengah. Pendekatan penelitian merupakan penelitian etnografi bidang arsitektur, melihat fenomena jejak sejarah arsitektur lingkungan binaan, dengan metoda penelitian kualitatif interpretatif. Data berupa: a) sejarah social budaya dan ekonomi masyarakat, di dapat melalui wawancara dan studi pustaka; b) peta kawasan permukiman, yang di dapat melalui pemetaan ulang dengan Arcgiz dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan 2 hal: 1) Karakter perbukitan mempengaruhi struktur ruang dan olahan tempat permukiman, yang terbagi dalam 2 zona berdasarkan fungsi social budaya.yaitu: Zona Reje di bukit terpisah dan Zona rumah masyarakat biasa di bagian bawah, yang terbagi dalam 4 klan (Pasak); 2) Sebaran fasilitas sakral terkait dengan nilai nilai spiritual tempat dan ancaman banjir dari aliran sungai, Yaitu: makam di atas bukit, masjid di dalam permukiman dan dekat pinggiran aliran air dan persawahan.  Kesimpulan penelitian bahwa karakteristik struktur ruang permukiman tampak pada sistem penzonaan kegiatan berdasarkan nilai sosial budaya yang harmonis dengan kondisi geografis. Sistem tersebut masih terjaga hingga saat.


Keywords


Permukiman Tradisional, Struktur Ruang, Dataran Tinggi Gayo, Kampung Linge, Kabupaten Aceh Tengah

References


Schefold, R., Nas,P.J.M., Domenig,G., Wessing,R. (2008). Indonesian Houses, Volume 2, Survey of vernacular architecture in western Indonesia. KITLV Press, Leiden

Bosko, Rafael Edi (2006) Hak Hak Masyarakat Adat Dalam Konteks Pengelolaan Sumber Daya Alam. Penerbit Elsam. Jakarta

Bappeda Aceh Tengah. (2016). Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2016-2036.

Asnah, H.H.A (1996) Gayo, Masyarakat dan Kebudayaan Awal Abad 20 (ed. Ind). PN. Balai Pustaka, Jakarta

Aizid, Rizam (2023) Sejarah Kerajaan Kerajaan Hindu-Budha di Era Klasik: hingga munculnya Penharuh Islam di Nusantara. Penerbit: PT Anah Hebat Indonesia, Yogyakarta

Gani, Yusra Habib Abdul (2024). Meretas Identitas Gayo. Mahara Publishing.

DRPM, Pusat Kajian Sustainable Development Goals. https://www.its.ac.id/drpm/id/pusat/pusat-kajian/sdgs/tentang-kami/

UNESCO-ICOMOS (2009). World Heritage Cultural Landscape. Paris: UNESCO-ICOMOS

Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaa (Kemenko PMK) Republic Indonesia (2023). Wujud Pembangunan Menuju Indonesia Emas Melalui Transformasi Pembangunan Manusia dan kebudayaan di Desa dalam Kerangka Pemerataan Pembangunan Wilayah. https://www.kemenkopmk.go.id/wujudkan-pembangunan-menuju-indonesia-emas-melalui-transformasi-pembangunan-manusia-dan-kebudayaan

Doxiadis, C. A. (1968). Ekistics; an introduction to the science of human settlements. Oxford University Press, New York.

Ersina, S., Amalia, A., & Sutriani, S. (2014). Genius Loci Pada Perkampungan Tradisional Senaru Suku Sasak Kabupaten Lombok Barat. Nature: National Academic Journal of Architecture, 1(2), 196-203.

Esi, Y. C. (2021). POLA PERMUKIMAN TRADISIONAL DI KAMPUNG WAE REBO KABUPATEN MANGGARAI (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA).

Teljeur, Dirk (1990). The Symbolic System of the Giman of South Halmahera. Foris Publications. Dordrecht-Holland/Providence-U.S.A

Wulandari, E., Idawati, D.E., Nasution, B., Sabila, F., Haq, Z.U. (2024) Mountainous Socio-economic and Geographical Factors in recent Aceh Gayo Vernacular Architecture. 6th International Conference on Rebuilding Place. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 1361 (2024) 012048. doi:10.1088/1755-1315/1361/1/012048

Yanti,R.S., Arafat,P., Wulandari,E. (2023) Kajian Karakteristik Lansekap Umah Pitu Ruang (UPR) Umah Edit Reje Baluntara di Desa Toweren Uken Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh tengah. Jurnal Lanskap Indonesia/ Vol 15 No.2 2023, Hal: 127-135

Wiseman, R. (2016). Social distance in settled communities the conceptual metaphor, social distance is physical distance, in action. Journal of Archaeological Method and Theory, 23(4), 1023-1052




DOI: https://doi.org/10.29103/arj.v11i2.18175

Article Metrics

 Abstract Views : 53 times
 PDF (Bahasa Indonesia) Downloaded : 1 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Elysa Wulandari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.



Indexed in:

DOAJ  Sinta 4  Portal Garuda  Crossref logo   Google Scholar   Dimension  statcounter

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Published by:
Architecture Program
Universitas Malikussaleh