Kenyamanan Pejalan Kaki Terhadap Pemanfaatan Jalur Pedestrian Di Jalan Jamin Ginting Medan

Windi Herson Fernando Hutagaol

Abstract


Abstrak Perkembangan kota ditandai dengan pesatnya pembangunan yang merupakan suatu perwujudan dari realitas perkembangan fungsi kegiatan masyarakat kota didalamnya. Tetapi perkembangan kota ini juga berdampak pada menurunnya kualitas dan kuantitas ruang publik. Ruang publik dapat diartikan sebagai ruang milik bersama dan salah satu fungsi kawasan ruang publik adalah sebagai ruang pedestrian. Kawasan jalan Jamin Ginting merupakan kawasan jalan protokol di Kota Medan yang cukup ramai dilalui oleh pengguna jalan, termasuk pejalan kaki. Oleh karena itu, untuk membentuk sebuah ruang pedestrian jalan Jamin Ginting sebagai ruang publik yang nyaman, maka diperlukan studi mengenai kenyamanan pejalan kaki melalui kenyaman fisik dan kenyamanan iklim. Kenyamanan fisik meliputi eksesibilitas, lebar pedestrian, street furniture, vegetasi dan elemen lainnya. Sedangkan kenyamanan iklim meliputi suhu dan kelembaban udara. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kondisi exsisting dan fasilitas penunjang yang telah tersedia dalam menunjang kenyamanan pengguna pedestrian di Jalan Jamin Ginting masih masuk dalam kategori tidak nyaman. Jika dilihat dari aspek kenyaman iklim, kurangnya peneduh menjadi kendala utama, sedangkan dari aspek kenyaman fisik menjadi kurang nyaman disebabkan oleh banyaknya hambatan-hambatan dari penggunaan badan jalan sebagai parkir kendaraan.

Keywords


Jalur pejalan kaki , kenyamanan iklim , kenyamanan fisik

Full Text:

PDF

References


. Brooks RG. 1988. Site Planning Environment, Process and Development. Prentice Hall Career and Technology. New Jersey.

. Carr, Stephen, Mark Francis, Leanne G Rivlin and Andrew M Stone. 1992. Public Space, Press Syndicate of The University of Cambridge, New York [3]. Departemen Perhubungan. 1995. Keputusan Menteri Perhubugan No. KM 65. Tentang Fasilitas Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Departemen Perhubungan. Direktorat Jenderal Bina Marga. Jakarta. [4]. Fruin, John J, 1979, Pedestrian planninh and Design, Metropolitan Association Of Urban Designers and Environtmental Planner, Inc., New York [5]. Giovanny, G. 1977. Human Aspect of Urban Form.

. Hakim R, Utomo. 2003. Komponen Perancanan Arsitektur Lansekap. Prinsip, Unsur dan Aplikasi Desain. Bumi Aksara. Jakarta. [7]. Harris CW, Dines NT. 1998. Time Saver Standards for Landscape Arsitecture; Design and Construction Data. Mc Graw-Hill Book Inc. Co. New York. [8]. Kodariyah R. 2004. Jalur Pejalan Kaki di Kawasan Perdagangan di Kota Bogor. Institut Pertanian Bogor. Bogor. [9]. Laurie M. 1986. Pengantar Kepada Arsitektur Pertamanan (Terjemahan). Intermatra. Bandung. [10]. Rapoport, Amos. 1977. Human Aspect of Urban Form, Ergaman Press, New York. [11]. Rossi, Aldo. 1982. The Architecture of The City, MIT Press [12]. Rubenstein, Harvey M. 1987. Central City Malls. New York : John Wiley & Sons. [13]. Shirvani, Hamid. 1985. The Urban Design Process. New York : Van Nostrad Reinhold Company. [14]. Spreiregen, Paul D. 1986. Urban Architecture Of Town And Cities. New York : Mc Graw Hill Book Company.

.Untermann, RK. 1984. Accomodating The Pedestrian. New York : Van Nostrad Reinhold Co.




DOI: https://doi.org/10.29103/arj.v5i5.1213

Article Metrics

 Abstract Views : 545 times
 PDF Downloaded : 17 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Windi Herson Fernando Hutagaol

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.



Indexed in:

Crossref logo  Portal Garuda   Google Scholar      Dimension

Creative Commons LicenseThis work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Published by:
Architecture Program
Universitas Malikussaleh