Respons Pertumbuhan Bibit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Penggunaan Komposisi Media Tanam Dan Interval Penyiraman

Dewi Sintasari; Sri Ritawati; Nur Iman Muztahidin; Kiki Roidelindho

doi:10.29103/agrium.v22i1.21196

Respons Pertumbuhan Bibit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Penggunaan Komposisi Media Tanam Dan Interval Penyiraman

Dewi Sintasari, Sri Ritawati, Nur Iman Muztahidin, Kiki Roidelindho

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan tergolong sebagai rempah penting yang dimanfaatkan sebagai bumbu masakan dan dalam pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respons pertumbuhan bibit bawang merah terhadap penggunaan media tanam dan pemberian air. Penelitian ini dilaksanakan di Screenhouse, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dari bulan September 2024 hingga Oktober 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak kelompok faktorial. Faktor pertama adalah komposisi media tanam (M), yang terdiri atas 4 tingkat: tanah (M0), tanah + pupuk kohe ayam (M1), tanah + arang sekam (M2), dan tanah + pupuk kohe ayam + arang sekam (M3). Faktor kedua adalah interval penyiraman (P), yang terdiri atas 3 tingkat: 1 hari 2 kali (P1), 2 hari 2 kali (P2), dan 3 hari 2 kali (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis media tanam tanah + pupuk kohe ayam + arang sekam (M3) memberikan hasil tertinggi terhadap parameter jumlah daun 35 HST (3,22 helai), dan panjang daun 35 HST (18,33 cm). Interval penyiraman 1 hari 2 kali (P1) memberikan hasil tertinggi terhadap parameter tinggi tanaman 7 HST (3,83 cm), jumlah daun 21 HST (2 helai), panjang daun 7 HST (3,83 cm), dan panjang akar (4,30 cm).

Keywords

Bawang merah, cekaman kekeringan, interval penyiraman, media tanam

Full Text:

PDF

References

Agustin, A. D., Riniarti, M., dan Duryat. 2014. Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji dan Arang Sekam Padi sebagai Media Sapih untuk Cempaka Kuning (Michelia champaca). Jurnal Sylva Lestari, 2(3), 49-58.

Aliudin, Wibowo, A. S., Sariyoga, S., dan Meutia. 2022. Model Pemberdayaan Petani Bawang Merah Melalui Sistem Bank Benih untuk Peningkatan Kapasitas Petani (Suatu Kasus pada Kelompok Tani Mekar Jaya Desa Tonjong). Jurnal Penyuluhan Dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(3), 62–70.

Badan Pusat Statistik 2024. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Provinsi dan Jenis Tanaman. https://www.bps.go.id/id. Diakses pada 30 Mei 2024.

Efendi, E., Purba, D. W., dan Nasution, N. U. H. 2017. Respon Pemberian Pupuk NPK Mutiara dan Bokashi Jerami Padi terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Bernas, 13(3), 20–29.

Fairuzia, F., Sobir, Maharijaya, A., Ochiai, M., dan Yamada, K. 2022. Longday Photoperiod Accelerates Flowering in Indonesian Non-Flowering Shallot Variety. Agrivita, 44(2), 216–224.

Hafizh, M., Rambe, R. D. H., dan Asbur, Y. 2021. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa L.) terhadap Cekaman Kekeringan dan Dosis Pupuk Kendang Sapi. AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian, 9(1), 7–11.

Kesiime, V. E., Tusiime, G., Kashaija, I. N., Edema, R., Gibson, P., Namugga, P., dan Kakuhenzire, R. 2016.. Characterization and Evaluation of Potato Genotypes (Solanum tuberosum L.) for Tolerance to Drought in Uganda. American Journal of Potato Research, 93(6), 543–551.

Kurnianingsih, A., Susilawati, dan Sefrila, M. 2019. Growth Characteristics of Shallot on Various Planting Media Composition. Jurnal Hortikultura Indonesia, 9(3), 167–173.

Loss, A., Couto, R. da R., Brunetto, G., Veiga, M. da, Toselli, M., dan Baldi, E. 2019. Animal Manure as Fertilizer: Changes in Soil Attributes, Productivity and Food Composition. International Journal of Research -GRANTHAALAYAH, 7(9), 307–331.

Manurung, G. P., Kusumiyati., dan Hamdani, J. S. (2022). Pengaruh Interval Penyiraman terhadap Pertumbuhan Tiga Bawang Merah Komersial (Allium ascalonicum). Kultivasi, 21(1), 24–32.

Marlina, Marlina, N., Zairani, F. Y., Hasani, B., Nunilahwati, H., Kalasari, R., dan Asmawati. 2023. Uji Media Tanam pada Tanaman Bawang Merah (Alium ascalonicum L.). Klorofil, 18(1), 19–24.

Marzukoh, R. U., Sakya, A. T., dan Rahayu, M. 2013. Pengaruh Volume Pemberian Air terhadap Pertumbuhan Tiga Varietas Tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi, 15(1), 12–16.

Mubarok, S., Kusumiyati, dan Zulkifli, A. 2016. Perbaikan Sifat Kimia Tanah Fluventiceutrudepts pada Pertanaman Sedap Malam dengan Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk NPK. Jurnal Penelitian Pertanian, 20(2), 125–133.

Prihmantoro, H., dan Indriani, Y. H. 2003. Hidroponik Sayuran Semusim untuk Hobi dan Bisnis. Penebar Swadaya. Jakarta.

Saraswati, R., Santosa, E., dan Yuniarti, E. 2006. Organisme Perombak Bahan Organik. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

Sittisart, P., Yossan, S., dan Prasertsan, P. 2017. Antifungal Property of Chili, Shallot and Garlic Extracts Against Pathogenic Fungi, Phomopsis spp., Isolated from Infected Leaves of Para Rubber (Hevea brasiliensis Muell. Arg.). Agriculture and Natural Resources, 51(6), 485–491.

Sopiana, R., Suwignyo, R. A., Harun, M. U., dan Susilawati. 2023. Pengaruh Komposisi Media Semai terhadap Pertumbuhan Bawang Merah Asal Biji. Jurnal Triton, 14(2), 508–515.

Sugianto, dan Jayanti, K. D. (2021). Pengaruh Komposisi Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah. Agrotechnology Research Journal, 5(1), 38–43.

Sumarianti, A., Jayanti, K. D., dan Tanari, Y. 2022. Pengaruh Frekuensi Penyiraman terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium cepa L.). Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 15(1), 39–43.

Tome, V. D., Pandjaitan, C., dan Neunufa, N. 2016. Kajian Beberapa Tingkat Cekaman Kekeringan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Lokal NTT. Partner, 21(2), 311–316.

Ula, S., Sunaryo, N. B., dan Barunawati, N. 2018. Respon Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum L.) Varietas Bima terhadap Dosis Fosfor dan Waktu Aplikasi PGPR. Jurnal Produksi Tanaman, 6(10), 2736–2742.

DOI: https://doi.org/10.29103/agrium.v22i1.21196