Pemetaan Kesesuaian Lahan Tanaman Bawang Merah Di Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara

Syaifuddin Syaifuddin; Halim Akbar; Yusra Yusra

doi:10.29103/agrium.v21i3.19050

Pemetaan Kesesuaian Lahan Tanaman Bawang Merah Di Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara

Syaifuddin Syaifuddin, Halim Akbar, Yusra Yusra

Abstract

Bawang merah merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis sehingga perlu dilakukan pengembangan untuk memperbaiki kualitas dan kuantitasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan kelas kesesuaian lahan tanaman bawang merah di Kecamatan Lhoksukon. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Lhoksukon. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah dan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai dengan Maret 2024. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan evaluasi kesesuaian lahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelas kesesuaian lahan tanaman Bawang Merah di Kecamatan Lhoksukon adalah kelas S3 (sesuai marginal) dengan faktor pembatas S3wa-1, rc-1, nr-3, na-2 terdapat pada Satuan Peta Lahan (SPL) 1 dan 10, kelas S3wa-1 terdapat pada SPL 2, 12, 26, kelas S3wa-1, nr-3 terdapat pada SPL 5, 6, 25, 30, 32, kelas S3wa-1, rc-1, nr-2-3, na-2-3 terdapat pada SPL 14 dan S3wa-1, nr-2,3 terdapat pada SPL 36. Adapun upaya perbaikan yang perlu dilakukan adalah dengan pemberian pupuk, pemberian kapur dan bahan organik

Keywords

Evaluasi, lahan, bawang merah

Full Text:

PDF

References

Arsyad S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB, Bogor.

Balai Penelitian Tanah. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Balai Penelitian Tanah. Bogor.

Hardjowigeno S. 2015. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Liyanda, M., Karim, A., & Abubakar, Y. 2012. Analisis Kretria Kesesuian Lahan Terhadap Produksi Kakao pada Tiga Klaster Pengembanan di Kabupaten Pidie.Jurnal Agrista. 20(12), 2–16.

Madiki, A., Guritno, B., & Aini, N. 2015. The relationship between plant density and microclimate and nutmeg (Myristica fragrans Houtt) production in nutmeg and coconut mixed-planting system in Wakatobi district in Indonesia. Journal of Agricultural Science (Toronto), 7(12), 187-197.

Maghfiroh, Diyah, ZL dan Tafakresnanto, C. 2021. Bentuk lahan menentukan kesesuaian lahan dan produktivitas lahan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur." Agroinotek. 1.2

Mautuka, Z. A., Maifa, A., & Karbeka, M. 2022. Pemanfaatan biochar tongkol jagung guna perbaikan sifat kimia tanah lahan kering. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(1), 201-208.

Sembiring, I. S., Wawan., & Khoiri, M. A. 2015. Sifat Kimia Tanah Dystrudepts dan Pertumbuhan Akar Tanaman Kelapa Sawit (Elais guineensis Jacq) yang Diaplikasikan Mulsa Organik Mucuna bracteata. Jurnal Jom Faperta 2(2), 1-11.

Setiarno. 2023. Komposisi Jenis Vegetasi dan Karakteristik Kimia Tanah pada Tapak Tegakan Sengon dan Karet di Desa Gohong, Kabupaten Pulang Pisau. HUTAN TROPIKA 18.1 (2023): 45-55.

Siregar, P., Fauzi., & Supriadi. 2017. Pengaruh Pemberian beberapa Sumber Bahan Organik dan Masa Inkubasi Terhadap beberapa Aspek Kimia Kesuburan Tanah Ultisol. Jurnal Agroekoteknologi FP USU, 5(2), 256-264.

Siswanto. 2006. Evaluasi Sumberdaya Lahan. UPN Press. Surabaya. 120 p

Syahputra, E., Fauzi., & Razali. 2015. Karakteristik Sifat Kimia Sub Grup Tanah Ultisol di Beberapa Wilayah Sumatera Utara. Jurnal Agroekoteknologi 4(1), 1796-1803.

Utomo, D. H. 2016. Morfologi Frofil Tanah Vertisol di Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Jurnal Pendidikan Geografi, 21(2), 47-57.

DOI: https://doi.org/10.29103/agrium.v21i3.19050