Valuasi Ekonomi Untuk Pengembangan Sumber Daya Air DAS Mahat Hulu
Abstract
Proses perubahan penggunaan lahan ini selain menghasilkan manfaat yang dapat dinikmati oleh masyarakat juga menimbulkan permasalahan. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi berdampak pada penurunan kualitas lingkungan. Manfaat yang dapat diperoleh dari barang dan jasa lingkungan sangat terbatas. Ini menjadi salah satu sebab fungsi lingkungan tidak dihitung dan diabaikan dalam pengambilan kebijakan. Sementara itu, peningkatan kebutuhan manusia akan mendorong kerusakan sumberdaya alam dalam DAS dan menjadi indikasi kegagalan pengelolaan DAS. Rendahnya harga sumberdaya alam membuat alokasi sumber daya yang tidak efisien. Pengelolaan DAS dipandang sebagai cost center yang tidak memberi manfaat ekonomi secara nyata bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mekanisme pasar gagal dalam menilai sumberdaya alam secara keseluruhan. Namun saat ini perubahan telah terjadi valuasi ekonomi manfaat lingkungan dan sumber daya alam sangat diperlukan bagi pengambilan kebijakan dan analisis ekonomi suatu aktivitas proyek. Inilah yang mendorong penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji nilai ekonomi total jasa lingkungan sumber daya air dan mengkaji kemampuan membayar bagi pengguna untuk pengembangan sumber daya air DAS Mahat Hulu, dengan metoda perhitungan biaya pengganti dan kontingensi. Pengguna atau pemanfaat dalam penelitian ini dibatasi hanya kepada para petani sawah di hulu, petani keramba jala apung, wisatawan waduk, pengguna listrik <450 Watt dan pengguna listrik >450 Watt. Responden dipilih berdasarkan multistrata random sampling. Jumlah responden menyesuaikan sumlah populasi yang ada. Hasil penelitian membuktikan bahwa nilai ekonomi total sumber daya air DAS Mahat Hulu sangat besar yaitu Rp. 53.72 M/th atau Rp. 1.882.636. per ha yang terdiri nilai ekonomi Rp.51.38 dan kemauan untuk membayar ( KUM) Rp. 2.34 M /th. Nilai KUM pertahun ini jauh lebih besar dari Dana Reboisasi (DR) Kabupaten Lima Puluh Kota 5 (tahun anggaran) yang hanya sebesar Rp. 1.5 M. Porsentase membayar juga tinggi yaitu 89.5 %, meskipun nilai nya masih rendah dibandingkan dengan kewajiban pajak PPN sebesar 10 % sementara KUM hanya 4.5 %. Nilai ekonomi total dapat dijadikan sebagai nilai kompensasi minimum apabila lahan di daerah aliran sungai akan dikonversi. Selain itu, nilai ini dapat menjadi dasar penilaian kinerja pengelolaan daerah aliran sungai yang lebih bertanggungjawab. Peningkatan nilai ekonomi total daerah aliran sungai menunjukkan kinerja daerah aliran sungai yang baik dan sehat, sedangkan penurunan nilai ekonomi total daerah aliran sungai menunjukkan kinerja daerah aliran sungai turun dan tidak sehat
Kata Kunci ; Nilai ekonomi total, Valuasi ekonomi, pasar pengganti, dana reboisasi, kontingensi
Full Text:
PDFReferences
Acharya G. and E.E. Barbier. 2000. Valuing Groundwater Recharge through Agricultural Production in The Hadejia-Nguru Wetlands in Northern Nigeria. Agriculture Economics 22 (3): 247-259.
Adger WN, K. Brown, R. Cervigni, and D. Moran. 1995. Total Economic Value of Forests in Mexico. Ambio 24 (55): 286-296.
Aryanto. 2005. Faktor Permintaan dan Penawaran Pariwisata. Makalah pada Seminar Potensi Wisata Indonesia, 10 September. 2005, Jakrata
DEPHUT] Departemen Kehutanan. 2002. Rencana Aksi Pengembangan Hutan Tanaman/ HTI dalam Rangka Reboisasi. Jakarta
[DITJEN RRL] Direktorat Jenderal Rehabilitasi dan Reboisasi Lahan. 1997. Pembukaan lahan, harga hidrologi dan erosi dalam rangka pengelolaan DAS. Deparetemen Kehutanan, Jakarta
Harimulyanto AT. 2012. Potensi Wisata Waduk Gajah Mungkur, Laporan Kerja Tahunan, Wonogiri. Jawa Tengah
Muchlis M dan AD Permana. 2008. Proyeksi Kebutuhan Listrik PLN Tahun 2003 s.d. 2020 Makalah Pada Seminar Pengembangan Sistem Kelistrikan dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang, 23-24 Nopember, Jakarta
Pramono AA. 2009. Jasa Lingkungan Hutan bagi Masyarakat Lokal di DAS Ciliwung Hulu (Forest Environmental Services for Local Community in Upstream Ciliwung Watershed) Jurnal BPPT Vol III no 2 Th.2009. Pakuan Ciheuleut.Bogor
Sihite JHS. 2004. Valuasi ekonomi dari Perubahan Penggunaan Lahan di Sub DAS Besai DAS Tulang Bawang Lampung. Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. 2004.
Soediyono. 1992. Ekonomi Mikro dan Permintaan-Penawaran. Yogyakarta: Penerbit Kanisisus.
Suparmoko. 2008, Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. BPFE-UGM. Yokyakarta
Tietenberg T. 2003. Environmental and Natural Resource Economics, International Edition, Sixth Edition, By Pearson Education Inc,
Venkatachalam, L. 2006. Economic Valuation of Watershed Services of Commons: Marginal Opportunity Cost Approach within the Environmental Accounting Framework. Institute for Social and Economic Change. Bangalore, India.
Wilson MA . and S Carpenter. 1999. Economic Valuation of Freshwater Ecosystem Services in The United States: 1971-1997. Ecol. Appl. 9 (3): 772-783.
DOI: https://doi.org/10.29103/agrium.v13i2.1897
Article Metrics
Abstract Views : 1152 timesPDF Downloaded : 359 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 1970 Firman Hidayat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Agrium
ISSN 1829-9288 (Print)
ISSN 2655-1837 (Online)
Published by Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh
Website : http://ojs.unimal.ac.id/index.php/agrium
E-mail : agrium@unimal.ac.id
Jurnal Agrium is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
(c) Author 2018 all rights reserved