Aplikasi Jenis Dan Dosis Isolat Trichoderma SP. Dalam Menekan    Jamur Akar Putih Pada Bibit Batang Bawah Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.)

Cik Putri Asri; Iswahyudi Iswahyudi; Syamsul Bahri; Cici Indriani Dalimunthe

doi:10.29103/agrium.v21i1.15682

Aplikasi Jenis Dan Dosis Isolat Trichoderma SP. Dalam Menekan Jamur Akar Putih Pada Bibit Batang Bawah Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.)

Cik Putri Asri, Iswahyudi Iswahyudi, Syamsul Bahri, Cici Indriani Dalimunthe

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk memahami apakah penggunaan spesies serta dosis isolat Trichoderma sp. dapat menekan jamur akar putih (JAP) pada tanaman karet. JAP merupakan penyakit yang berasal dari tanah yang sukar dikendalikan. Pengendalian penyakit dengan agen hayati seperti Trichoderma sp. yang berpotensi dalam mencegah ataupun menekan berjangkitnya penyakit, terutama penyakit tular tanah. Tricoderma juga dapat mengembangkan ketahanan tanaman akan penyakit tertentu. Penelitian ini mempergunakan Rancangan acak kelompok dengan 2 faktor, 4 taraf di dalam 5 kelompok. Faktor I ialah pemberian jenis isolat Trichoderma dengan 4 taraf sebagai berikut: T₁= Trichoderma koningii, T₂ = T. virens, T₃ = T. viride, T₄ = kombinasi ketiga isolate Trichoderma. Faktor II ialah pemberian dosis isolate Trichoderma dengan 4 taraf ialah : D₀= 0 gr, D₁ = 5 g, D₂= 10 g, D₃= 15 g. Hasil penelitian membuktikan bahwa aplikasi isolat Trichoderma berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman 1 dan 3 MSA, dan berpengaruh nyata terhadap diameter batang serta intensitas serangan penyakit umur 1 MSA. Hasil tertinggi didapatkan pada aplikasi T. koningii. Pada pemberian dosis isolate trichoderma berpengaruh nyata pada parameter intensitas serangan pada umur 4 MSA, presentase serangan penyakit jamur akar putih terendah didapatkan pada dosis 15 g. Interaksi antara jenis serta dosis isolat Trichoderma berpengaruh sangat nyata akan parameter tinggi tanaman serta diameter batang umur 1 serta 3 MSA, berpengaruh nyata akan intensitas serangan JAP umur 1 MSA. Hasil tertinggi didapatkan pada aplikasi T. koningii dosis 15 g. Untuk menekan penyakit jamur akar putih disarankan mempergunakan Trichoderma koningii, dapat mengembangkan tinggi tanaman serta diameter batang tanaman serta penggunaan dosis isolate Trichoderma dosis 15 g dapat menurunkan serangan penyakit jamur akar putih.

Keywords

Jamur, batang bawah, isolate

Full Text:

PDF

References

Agrios, G. N. 2015. Plant Pathology. Elseiver.

Amaria, W., Wardani, E. 2014. Pengaruh Waktu Aplikasi serta Jenis Trichoderma akan Penyakit Jamur Akar Putih pada Bibit Tanaman Karet. Jurnal Tanaman Industri serta Penyegar, 1(2),79-86

Amaria, W., Soesanthy F., & Ferry, Y. 2016. Keefektifan Biofungisida Trichoderma sp. dengan Tiga Jenis Bahan Pembawa akan Jamur Akar Putih Rigidoporus Microporus. Jurnal Tanaman Industri serta Penyegar, 3(1),37-44

Ardiansah, R., Ana, A., & Imam, M.A. 2020. Respon Pemberian Macam Dosis serta Interval Waktu Apliksasi Trichoderma sp.akan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max L.). Jurnal Agroradix, 4(1),06-14

Asad, S. A., Ali, N., Hameed, A., Khan, S. A., Ahmad, R., Bilal, M., Shahzad, M., & Tabassum, A. (2014). Biocontrol efficacy of different isolates of Trichoderma against soil borne pathogen Rhizoctonia solani. Polish Journal of Microbiology, 63(1),95-103

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Statistik Karet Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta

[BP3BKalteng] Balai Perlindungan Perkebunan serta Pengawasan Benih Kalimantan Tengah. 2009. Peningkatan Serangan Hama serta Penyakit Penting pada Tanaman Perkebunan Rakyat di Provinsi Kalimantan Tengah. Profil BP3B Kalimantan Tengah. Palangkaraya

Cahyani, K.I., Sudana, M., & Wijana, G. 2021. Pengaruh Jenis Trichoderma spp. akan Pertumbuhan, Hasil, serta Keberadaan Penyakit Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Journal on Agriculture Science 11 (1): 40 -49

[Dirjenbun] Direktorat Jendral Perkebunan. 2020. Luas Areal serta Produksi Tanaman Karet di Indonesia. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta

Dini, P.Y. 2016. Pengaruh Lama Penyimpanan Beberapa Formulasi Trichoderma virideakan Viabilitas serta Daya Antagonisnya didalam Menekan Fusarium oxysporumF. sp cubense (Foc) secara in Vitro. Skrpsi. Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas. Padang.

Dwiastuti, M. E., Fajri, M. N., Yunimar. 2015. Potensi Trichoderma spp. sebagai Agens Pengendali Fusarium spp. Penyebab Penyakit Layu pada Tanaman Stroberi (Fragaria x ananassa Dutch.). Jurnal Hortikultura. 25(4):331–339.

Fairuzah, Z., Dalimunthe, C.I., Karyudi., Suryaman, S., & Widhayati, W. E. 2012. Efektivitas Endohevea didalam Mengendalikan Penyakit Jamur Akar Putih pada Tanaman Karet. Konferensi Nasional Karet. Yogyakarta.

Ivayani, Faishol, F., Sudihartha, N., Prasetyo, J. 2018. Efektivitas Beberapa Isolat Trichoderma Sp. akan Keterjadian Penyakit Bulai yang Disebabkan oleh Peronosclerospora maydis serta Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 18(1): 39-45.

Iskarlia, G.R., Rahmawati, L., Chasanah. U. 2014. Fungisida Nabati dari Tanaman Serai Wangi (Cymbopogon nardus) untuk mengahambat Pertumbuhan Jamur pada Batang Karet (Hevea brasiliensis muell, Arg). Jurnal Sains serta Terapan Politeknik Hasnur. 3(1):1-8.

Isnaini, Junyah, L., Mu’minah.,Yusuf, M., Firsandi. 2021. Produksi Bibit Kakao (Theobroma cacao L) dengan Pemanfaatan Jamur Trichoderma sp. sebagai Dekomposer. Jurnal Agroplantae 1 (10): 67 –75.

Karamina, H., Fikrinda, W., Mudjoko, T. 2019. Penggunaan Trichoderma Koningii sebagai Pengendali Penyakit Layu Bakteri Ralstonia Solanacearum pada Pertumbuhan Tanaman Kentangan Varietas Granola. Seminar Nasional. Fakultas Pertanian UPN Veteran. Yogyakarta.

Kumar, S. 2013. Trichoderma: a Biological Weapon for Managing Plant Diseases and Promoting Sustainability Internat. Journal of Agriculture Science and Veterier Medice. 1(3): 107-121.

Mastouri, F., Bjorkma, T., Harman, G. E. 2012. Trichoderma harzianum Enhances Antioxidant Defense of Tomato Seedling and Resistance to Water Deficit. Journal of Mol Plant Microbe Interact. 25(10): 1264-1271.

Maulana, J. R., Fitriyadi, F., Fitriani, R. 2016. Sistem pakar diagnosis penyakit tanaman karet dengan metode Dempster-Shafer. Jurnal Ilmiah Teknik Informatika serta Sistem Informasi. 5(1): 1013-1021

Mukherjee, K.P., Horwitz, B.A., Estrella, H.A., Schmoll, M., Kenerley, M.C. 2013. Trichoderma Research in The Genome Era. Annu Rev Phytopathol. 51:105-129.

Nugroho, H. 2017. Uji Efektivitas Biofungisida Trichoderma spp. serta Fungisida untuk Mengendalikan Penyakit Jamur Akar Putih yang Disebabkan Oleh (Rigidoporus microporus (Sw.) Overeem) pada Pembibitan Karet. Skripsi. Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian serta Bisnis. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga.

Nurhayati, Abu, U., Silvia, E.A. 2012. Aplikasi Trichoderma virens Melalui Penyemprotan pada Daun, Akar, serta Perendaman Akar untuk Menekan Infeksi Penyakit Downy Mildew pada Tanaman Caisin. Dharmapala. 4(1):22-28.

Nurjannah, N. 2020. Pengaruh Pemberian Trichoderma Dosis yang Berbeda akan Pengendalian Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Cabai Keriting (Capsicum annum L.) Varietas TM 99. Jurnal Life Science. 2(2):47-56.

Omorusi, V. I. 2012. Effects of White Root rot Disease on Hevea brasiliensis (Muell. Arg.). Challenges and Control Approach. Plant Science. 4(1):139-152).

Rizal, S., Novianti, D., Septiani, M. 2019. Pengaruh Jamur Trichoderma sp akan Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.). Jurnal Indobiosains. 1(1): 14-21.

Sastrahidayat, I.R., Djauhari, S. 2014. Teknik Penelitian Fitapologi. Universitas Brawijaya Press. Malang.

Simatupang, B. 2019. Pengaruh Jenis Klon serta Aplikasi Pupuk Pelengkap Cair Gandasil D akan Pertumbuhan Diameter Batang Bibit Okulasi Karet (Hevea brasilensis Muell. Arg). Jurnal AgroSainta. 3(1):21-27.

Widyastuti, S.M. 2007. Peran Trichoderma didalam Revitalisasi Kehutanan di Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Yulia, E., Istifadah, N., Widiantim F., Utami, H. S. 2017. Antagonisme Trichoderma sp. akan Jamur Rigidoporus Lignosus (Klotzsch) Imazeki serta Penekanan Penyakit Jamur Akar Putih pada Tanaman Karet. Jurnal Agrikultura. 28(1):47-55.

DOI: https://doi.org/10.29103/agrium.v21i1.15682