Studi pembesaran tiram (Crassostrea sp) melalui desain tata letak yang berbeda
Abstract
Tiram (Crassostrea sp) merupakan salah satu bivalvial potensial yang dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi. Tata desain media budidaya tiram yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiram. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tata desain media budidaya tiram yang baik sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiram. Penelitian ini dilaksanakan di Keramba Jaring Apung Loskala Lhokseumawe dan di Laboratorium Hatchery dan Teknologi Reulet Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh dari bulan Juni sampai Agustus 2015. Adapun perlakuannya yaitu metode peletakkan benih tiram secara rak (horizontal), gantung (vertikal) dan didasar perairan dengan substrak batuan. Adapun rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan dan 3 perlakuan dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) jika terdapat perbedaan. Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup, pertambahan panjang, lebar, ketebalan cangkang, pertambahan bobot dan kualitas air. Pertambahan bobot, lebar, panjang, dan ketebalan cangkang tertinggi terdapat pada perlakuan B yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 42,95 gram, 1,331 mm, 1,487 mm, 1,843 mm dan pertambahan bobot, lebar, panjang, dan ketebalan cangkang terendah terdapat pada perlakuan C yaitu 0,00 gram dan 0,00 mm. Rata-rata kelangsungan hidup yaitu 84% pada perlakuan A dan B, 0% pada perlakuan C. parameter kualitas air berada pada kisaran yang baik untuk pertumbuhan tiram dalam kisaran suhu 27 - 30 oC, pH 6,8 – 7,5 , dan DO 4,8 – 7,4 ppm.
Oysters (Crassostrea sp) is one of the bivalves that is potential to be developed for improving the economic income. The good layout design for culturing oyster will affect its growth and survival. This study aimed to evaluate the layout design which was good for oyster cultivation affecting the growth and survival of oyster. This research was conducted at floating cage Loskala, Lhokseumawe and in Hatchery and Technology Laboratory, Aquaculture Department, Agriculture Faculty Malikussaleh University fwhich was held on June to August 2015. The treatments were to use rack method (horizontal), hanging (vertical) and bottom methods. Completely randomized design (CRD) was used as research design with three replication for three treatments. Then it was continued by LSD (Least Significant Difference) Test,if there was a difference.Parameters measured were survival length, width, thickness of the shell, weight and water quality.The highest weight, width, length, and thickness of shell were obtained in treatment B which were 42,95 gram; 1,331 mm, 1,487 mm, 1,843 mm. other wise, the lowest one were obtained in treatment C which were 0 gram and 0 mm.The survival rate of both treatment A and B was 89%, which treatment C was 0%. water quality parameters were in good range for growth of oysters where as temperature 27-30 ° C, pH 6,8 to 7,5, and DO 4,8 to 7,4 ppm.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aunurohim, A., Fathurrahman, F., 2014. Kajian Komposisi Fitoplankton dan Hubungannya dengan Lokasi Budidaya Kerang Mutiara (Pinctada maxima) diperairan Sekotong, Nusa Tenggara Barat. Surabaya: Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Dame, R. F., 1996. Ecology of marine bivalvia and ecosystem approach. CRC Press. NewYork , 240p.
Effendie, M. I., 1979. Metode Biologi Perikanan. Bogor: Yayasan Dwi Sri.
Gomez, K. D., Gomez, K. D., 1995. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian. Jakarta: Universitas Indonesia.
Gosling, E., 2003. Bivalve Molluscs: Biology, Ekology and Culture. Fishing New Books, UK. 443 pp.
Jorgensen, C. B., 1990. Bivalve Filter Feeding: Hydrodynamics Bioenergetics, Physiology and Ecology. Olsen & Olsen. Denmark , 136 pp.
Kastoro, W., 1988. Budidaya Jenis-Jenis Kerang (Bivalvia). Semarang: Laboratorium Pengembangan Wilayah Pantai, Universitas Diponegoro.
Meglitsch, P. A., 1972. Invertebrata Zoology. London: Oxford University Press.
Nurdin, J., Supriatna J., Patria, M.P., Budiman, A., 2008. Kepadatan dan keaneragaman Kerang Intertidal (Mollusca: Bivalves) Diperairan Pantai Sumatera Barat. Prosiding seminar nasional Sains dan Teknologi- II Universitas Lampung, 17-18 November 2008 , 505-519.
Romimohtarto, K., 2003. Kualitas Air Dalam Budidaya Laut (Online). Retrieved 2 24, 2015, from www.fao.org/docrep/field/003.
Sudjiharno, Meiyana, M., Akbar, S.,. (2001). Pemanfaatan Teknologi Rumput laut dalam Rangka Intensifikasi Pembudidaya. Lampung: Bulleti Budidaya Laut. DKP. Balai Budidaya Laut.
Sutaman. (1993). Teknik Budidaya Mutiara. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Umaryati, B. S. (1990). Taksonomi Avertebrata. Jakarta: Cetaka Permata. Penerbit Universitas Indonesia Press.
Utojo, Mansyur, A., Pirzan, A.M., Tarunamulia, Pantjara, B., 2005. Identifikasi Kelayakan Lokasi Budidaya Laut di Perairan Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur. Journal Penelitian Perikanan Indonesia. 5(10).
DOI: https://doi.org/10.29103/aa.v3i2.393
Article Metrics
Abstract Views : 1312 timesPDF Downloaded : 58 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.