Bahan Organik Rumah Tangga sebagai Pendeteksi Formalin pada Makanan

Weni Enjelina, Zulya Erda

Abstract


Penggunaan formalin sebagai pengawet makanan masih dijumpai dewasa ini. Formalin dapat menyebabkan keracunan dan penyebab kanker golongan I. Bahan alami yaitu antosianin berpotensi sebagai pendeteksi formalin pada makanan. Antosianin bisa didapatkan dari sisa bahan organik rumah tangga. Tujuan penelitian ini untuk menentukan batas deteksi minimum formalin dari tiga bahan organik, yaitu kulit buah naga, kulit bawang merah dan kulit ubi jalar ungu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Tahapan penelitian dimulai dari ekstraksi antosianin dari bahan, deteksi formalin secara langsung dan deteksi pada bahan makanan (“tahu putih”). Konsentrasi formalin yang diuji, yaitu 0,5%, 1%, 2%, 5%, 25% dan 50%. Kemampuan deteksi dilihat dari perubahan warna antara kontrol dan perlakuan formalin. Data yang didapatkan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Kulit buah naga menghasilkan ekstrak berwarna oranye, kulit bawang merah menghasilkan ekstrak berwarna merah, sedangkan kulit ubi ungu menghasilkan ekstrak berwarna merah pekat. Batas deteksi minimum kulit buah naga 50%, sedangkan kulit bawang merah dan kulit ubi ungu 25%. Pengujian pada tahu putih membuktikan bahwa ekstrak bisa mendeteksi formalin pada tahu putih dengan aplikasi konsentrasi 25% dan 50%. Kulit buah naga, kulit bawang merah dan kulit ubi jalar dapat digunakan sebagai pendeteksi formalin dengan batas deteksi minimum yang masih cukup tinggi yaitu 25%. Perlu dilakukan penelitian lanjutan optimasi ekstraksi untuk mendapatkan antosianin yang lebih maksimal.

Keywords


Antosianin, formalin, makanan

Full Text:

PDF

References


Farmalkes. Permenkes 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan. Kementerian Kesehatan RI. (disitasi tanggal 5 April 2022). Available from: http://farmalkes.kemkes.go.id/en/peraturan/permenkes/.

Angelia P. Optimasi Pereaksi Schryver menggunakan Media Kertas dan Tisu Basah untuk Identifikasi Formalin dalam Makanan (Skripsi). Universitas Indonesia Jakarta; 2009.

Astuti DW, Fatimah S, Zubaidah A. Identifikasi Boraks pada Lontong Sayur di Sunmor UGM. Journal of Health. Juli 2017;2(2):48-51.

Sikanna R. Analisis Kualitatif Kandungan Formalin Pada Tahu Yang Dijual Dibeberapa Pasar Di Kota Palu. KOVALEN. 2016; 2(2).

Winarno FG, Alain A. Street foods in developing countries: lessons from Asia. Food, Nutrition and Agricultural Journal. 1991; 1(1): 11-18.

Armanzah RS, TY Hendrawati. Pengaruh Waktu Maserasi Zat Antosianin sebagai Pewarna Alami Dari Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L. Poir). Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek. Seminar Nasional Sains dan Teknologi; 2016. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Sahria Andri, dkk. Isolasi Antosianin dalam Kulit Terung Ungu Sebagai Biosensor Kandungan Boraks Pada Cilok. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram.2021; 8(2): 312-320.

Harjanti RS. Optimasi Pengambilan Antosianin dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Sebagai Pewarna Alami pada Makanan. Jurnal Chemica.2016; 3(2): 39-45.

Meganingtyas W dan M Alauhdin. Ekstraksi Antosianin dari Kulit Buah Naga (Hylocereus costaricensis) dan Pemanfaatannya sebagai Indikator Alami Titrasi Asam-Basa. agriTECH. 2021; 41(3): 278-284.

Adu REY, dkk. Pemanfaatan Ekstrak Antosianin dari Limbah Kulit Bawang Merah (Allium cepa) sebagai Zat Pemeka (Sensitizer) pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia. 2022; 18(1): 103-111.

Rochyani, dkk. Pembuatan Media Uji Formalin Dan Boraks Menggunakan Zat Antosianin Dengan Pelarut Etanol 70%. Jan-Jun 2017. Jurnal REDOKS; 2(1): 28-35.

Purwaniati dkk. Analisis Kadar Antosianin Total Pada Sediaan Bunga Telang (Clitoria ternatea) dengan Metode pH Diferensial Menggunakan Spektrofotometri Visible. Journal Farmagazine. 2020; VII(1): 18-23.

Dewi SR. Identifikasi Formalin Pada Makanan Menggunakan Ekstrak Kulit Buah Naga. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) Universitas Hasanuddin. 2019; 2(1): 45-51

Priska M, N Peni, L Carvallo, YD Ngapa. Review : Antosianin dan Pemanfaatannya. Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry). 2018; 6(2): 79-97.

Aziza MU, M Zen Rahfiludin, DR Pangestuti. Perbedaan Kadar Formalin Pada Tahu Putih Di Tingkat Produsen Dan Pedagang Kota Semarang Tahun 2016. Jurnal Kesehatan Masyarakat UNDIP. 2017; 5(1): 291-300.

Khaira K. Pemeriksaan formalin pada tahu yang beredar di Pasar Batusangkar menggunakan kalium permanganat (KMnO4) dan kulit buah naga. Sainstek Jurnal Sains dan Teknologi, 2016; 7(1): 69–76.

Hidayatullah S. Pemanfaatan Bunga Turi Merah (Sesbania grandiflora, L) sebagai Indikator Formalin pada Tahu di Pasar Pagesangan Kota Mataram (Skripsi).FTIK UIN Mataram. 2017

Yazid EA dan EV Putri. Analisis Kadar Formalin Pada Tahu Putih Dengan Penambahan Larutan Kunyit (Curcuma domestica Val.) Secara Spektrofotometri. J Sains. 2016; 6(12)




DOI: https://doi.org/10.29103/jkkmm.v1i4.9257

Article Metrics

 Abstract Views : 747 times
 PDF Downloaded : 62 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Weni Enjelina

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ISSN 2830-6473 (media online)

Flag Counter

 

 

 

 

 

 

View Galenical Stats

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.