Prevalensi dan Karakteristik Apendisitis Perforasi di Rumah Sakit Wilayah Kota Lhokseumawe Tahun 2020-2022

Muhammad Sayuti, Anna Millizia, Muhammad Ifani Syarkawi Rizal, Hasanatul Khairiyah

Abstract


Apendisitis  perforasi adalah keadaan pecahnya apendiks yang sudah mengalami gangren yang menyebabkan pus masuk ke dalam rongga abdomen sehingga terjadi peritonitis generalisata.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik pasien apendisitis perforasi di RS Abby, RS PMI, RS Arun, RS Kesrem Tk IV IM dan RS MMC. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Karakteristik pasien ditemukan bahwa 188 orang (84,3%) mengalami peritonitis lokalisata, usia didominasi remaja akhir yaitu 83 orang(37,2%), jenis kelamin perempuan lebih tinggi yaitu 118 orang (52,9%), responden yang mengalami demam berjumlah 202 orang (90,6%), riwayat nyeri perut kanan bawah berjumlah 188 orang (84,3%), mual muntah sebanyak 172 orang (77,1%). Responden yang mengalami leukositosis sedang sebanyak 105 orang (47,1%), lama rawatan yang dijalani responden selama 4-7 hari (66,4%). Ruang rawatan setelah operasi yaitu ruang rawat biasa sebanyak 188 orang (84,3%). Responden yang tidak mengalami sepsis berjumlah 188 orang (84,3%) dan responden hidup berjumlah 214 orang (96,0%). Prevalensi pasien yang mengalami apendisitis perforasi di Kota Lhokseumawe tahun 2020-2022 adalah 1.17. Dalam penelitian ini mayoritas responden yang mengalami apendisitis perforasi adalah remaja akhir yang berjenis kelamin perempuan dengan gejala demam, riwayat nyeri perut kanan bawah dan mual muntah. Responden menghabiskan waktu rawatan yang singkat di ruang rawat biasa, tidak sepsis dan dalam kondisi hidup ketika keluar rumah sakit.


Keywords


Apendisitis perforasi, remaja akhir, perempuan

Full Text:

PDF

References


Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR DD. Schwartz’s Principles of Surgery. 9th ed. 2010. 159–67 p.

Usefulness of laboratory data in the management of right iliac fossa pain in adult. Madrid, Spain. Dep Gen Dig Surg Hosp Univ Getafe. 2008;51:1093–9.

Hapsari CA, Heriana C. Studi Epidemiologi Deskriptif Penyakit Diare Di Puskesmas Sunyaragi Kota Cirebon. Natl Nurs Conf. 2020;1(1):5.

Clements TW, Tolonen M, Ball CG, Kirkpatrick AW. Secondary Peritonitis and Intra-Abdominal Sepsis: An Increasingly Global Disease in Search of Better Systemic Therapies. Scand J Surg SJS Off organ Finnish Surg Soc Scand Surg Soc. 2021 Jun;110(2):139–49.

Avci V, Ayengin K. Why is the rate of perforated appendicitis higher in girls in eastern Turkey, unlike the literature? Turk Pediatr Ars. 2019;54(1):40–3.

Mannana A, Tangel SJC, Prasetyo E. Diagnosis Akut Abdomen akibat Peritonitis. e-CliniC. 2021;9(1):33–9.

Wijaya W, Eranto M, Alfarisi R. Perbandingan Jumlah Leukosit Darah Pada Pasien Appendisitis Akut Dengan Appendisitis Perforasi. J Ilmu Kesehatan Sandi Husada. 2020;11(1):341–6.

Refolinda SA, Eriantono M, Alfarisi R, Willy J. Perbedaan Lamanya Rawat Inap Pasien Post Appendektomi Pada Appendiksitis Akut dan Appendiksitis Perforasi. Arter J Ilmu Kesehat. 2020;1(4):276–83.

Indra R, Bagus B.S.A I, Alfianto U. Perbedaan Penggunaan Drain Dan Tanpa Penggunaan Drain Intra Abdomen Terhadap Lama Perawatan Pascaoperasi Laparotomi Apendisitis Perforasi. Biomedika. 2018;10(1):35–40.

Fatma R. Buku Ajar Surveilans. In 2020.




DOI: https://doi.org/10.29103/jkkmm.v2i3.10730

Article Metrics

 Abstract Views : 169 times
 PDF Downloaded : 20 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Muhammad Sayuti, Anna Millizia, Muhammad Ifani Syarkawi Rizal, Hasanatul Khairiyah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ISSN 2830-6473 (media online)

Flag Counter

 

 

 

 

 

 

View Galenical Stats

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.