Pembuatan Tempe Berbahan Dasar Ampas Tahu Dengan Proses Fermentasi Dengan Menggunakan Ragi (Ryzopus Oruzae)

Eki Supratiwi, Zulnazri Zulnazri, Lukman Hakim, Eddy Kurniawan, Muhammad Muhammad

Abstract


Ampas tahu merupakan bahan tambah pangan yang digunakan dalam pembuatan tempe. Ampas tahu adalah salah satu jenis limbah pembuatan tahu  yang berbentuk ampas yang didapatkan dari hasil pemisahan antara sari pati kedelai yang telah di saring. Ampas tahu pada penelitian ini diperoleh dari hasil pemisahan saripati kedelai. Ampas tahu, awalnya Diamkan ampas tahu selama semalaman, bisa ditaruh di nampan. Kukus ampas tahu sampai matang 35-45 menit, Taruh ampas tahu di kuali untuk disangrai sampai kandungan airnya berkurang (sangrai selama 25 menit,) lalu tuang ampas tahu di nampan biarkan dingin (kurang lebih 1 jam) Beri ragi, aduk dengan sendok. Masukkan kedalam plastic, daun pisang, daun coklat Taruh di rak kawat yang dialasi kain tipis, tutup dengan kain di fermentasi dalam waktu 1,2,3,dan 4 hari. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, perbedaannya adalah penelitian sebelumnya tidak memakai uji protein dan uji kadar air untuk menghasilkan standar tempe yang berkualitas. Berdasarkan hasil penelitian, analisa kadar air tempe  yang paling banyak menghasilkan Kadar air yang paling tinggi diperoleh pada waktu fermentasi hari ke-4 yaitu 72 %. Sedangkan kadar air yang terendah diperoleh pada waktu fermentasi hari ke-1 yaitu 40 %. Semangkin lama waktu fermentasi maka semangkin tinggi nilai kadar air yang dihasilkan.

 


Keywords


Ampas Tahu, Fermentasi, Kadar,Dan Tempe

Full Text:

PDF

References


b. rudini, and f. ayustaningwarno, "kadar protein, serat, triptofan dan mutu organoleptik kudapan ekstrusi jagung dengan substitusi kedelai," journal of nutrition college, vol. 2, no. 3, pp. 373-381, jul. 2013 https://doi.org/10.14710/jnc.v2i3.3439

Badan Standarisasi Nasional. 2009. Batas Maksimun Cemaran Mikroba dalam Produk Pangan. SNI 7388-2009

Badan Standarisasi Nasional. 2015. Syarat Mutu Tempe Kedelai SNI 3144-2015.

Harahap, S., & Rakhmawati, F. (2022). Etnomatematika dalam Proses Pembuatan Tempe. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 1291-1300. https://doi.org/10.31004/cendekia.v6i2.1354

Kiki Fransiska Suharto. 2017. Pengaruh Lama Fermentasi Tempe Terhadap Kandungan Senyawa Fenolik Total dan Isoflavon Genistein https://doi.org/10.20961/alchemy.13.2.5094.228-238

Ruka Yulia, Arif Hidayat, Amri Amin, Sholihati Sholihati.2019, Pengaruh Konsentrasi Ragi dan Lama Fermentasi terhadap Kadar Air, Kadar Protein dan Organoleptik pada Tempe dari Biji Melinjo (Gnetum gnemon L) https://doi.org/10.17969/rtp.v12i1.13287

Sunarti Sunarti, Nina Salamah, Muhammad Sulkhan, Banundari Rachmawati. 2022. Pengaruh suhu penguapan ekstrak terhadap aktivitas antoksidan dan antiglikasi ekstrak tempe kedelai dan tempe gembus.https://doi.org/10.35842/ilgi.v6i1.255

Tantan Widiantara. 2017. Pemanfaatan Ampas Tahu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kecap Dengan Kapang Aspergillus oryzae.https://doi.org/10.14710/reaktor.9.2.94-99

Suaibah Aslamiyah Harahap, Fibri Rakhmawat. 2022. Etnomatematika dalam Proses Pembuatan Tempe.https://doi.org/10.31004/cendekia.v6i2.1354




DOI: https://doi.org/10.29103/cejs.v3i1.10219

Article Metrics

 Abstract Views : 832 times
 PDF Downloaded : 4 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Eki - Supratiwi, Zulnazri - -, lukman - hakim, eddy - kurniawan, muhammad - -

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) , Jalan Batam No 02 Universitas Malikussaleh Kampus Bukit Indah.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Stat Counter

Flag Counter

 

View MyStat View MyStat