AKSES PENYANDANG DISABILITAS TERHADAP LAYANAN DAN FASILITAS TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA BANDA ACEH

Putra Rizkiya, Myna Agustina Yusuf, Irin Caisarina

Abstract


Terwujudnya kota inklusif merupakan salah satu tujuan global dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 2015-2030. Kota inklusif merupakan sebuah prinsip untuk menciptakan ruang kota yang ramah bagi semua kalangan termasuk penyandang disabilitas, yang merupakan salah satu kelompok marginal di perkotaan. Kota Banda Aceh telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai kota inklusif namun masih memerlukan peningkatan signifikan dalam berbagai bidang, termasuk transportasi. Isu transportasi memegang peranan krusial karena transportasi mempengaruhi mobilitas dan integrasi warga dalam ruang kota. Penelitian ini bertujuan untuk menilai akses penyandang disabilitas terhadap pelayanan dan fasilitas transportasi publik khususnya dalam transportasi publik kota yaitu Trans Kutaraja dan jalur pedestrian. Data dikumpulkan melalui pengisian instrumen tingkat akses penyandang disabilitas terhadap layanan dan fasilitas transportasi yang diikuti dengan wawancara dengan perwakilan dari organisasi penyandang disabilitas. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyandang disabilitas menilai akses ke pelayanan transportasi publik Trans Kutaraja dan jalur pedestrian masih kurang baik. Kondisi ini diakibatkan oleh kurang baiknya penerapan desain universal dan fasilitas akomodasi yang layak di halte dan jalur pedestrian yang belum ramah penyandang disabilitas. Hal ini menyebabkan hambatan fisik sehingga mereka sulit mengakses pelayanan dan fasilitas transportasi. Sulitnya mobilitas menghambat partisipasi penyandang disabilitas dalam kehidupan sehari-hari dan mengakibatkan penyandang disabilitas terasingkan dari ruang kota.


Keywords


Aksesibilitas; Disabilitas; Fasilitas; Inklusif; Transportasi

References


M. Lindfield and R. N. Singru, “Enabling Inclusive Cities: Tool Kit for Inclusive Urban Development,” Asian Development Bank, Mandaluyong City, Philippines, Dec. 2017. doi: 10.22617/TIM157428.

F. Ndaumanu, “Hak Penyandang Disabilitas: Antara Tanggung Jawab dan Pelaksanaan oleh Pemerintah Daerah,” Jurnal HAM, vol. 11, no. 1, p. 131, Apr. 2020, doi: 10.30641/ham.2020.11.131-150.

A. Maftuhin, “Mendefinisikan Kota Inklusif: Asal-Usul, Teori dan Indikator,” Tataloka, vol. 19, no. 2, pp. 93–103, May 2017, doi: 10.14710/tataloka.19.2.93-103.

S. Thohari, “Pandangan Disabilitas dan Aksesibilitas Fasilitas Publik bagi Penyandang Disabilitas di Kota Malang,” IJDS: Indonesian Journal of Disability Studies, vol. 1, no. 1, pp. 27–37, 2014, Accessed: Apr. 23, 2021. [Online]. Available: https://ijds.ub.ac.id/index.php/ijds/article/view/38.

N. N. Sze and K. M. Christensen, “Access to urban transportation system for individuals with disabilities,” IATSS Research, vol. 41, no. 2. Elsevier B.V., pp. 66–73, Jul. 01, 2017, doi: 10.1016/j.iatssr.2017.05.002.

J. Beall et al., “DFID Social Exclusion Review,” London, May 2005. Accessed: Apr. 20, 2021. [Online]. Available: https://cdn.odi.org/media/documents/2301.pdf.

M. B. Santoso and N. C. Apsari, “Pergeseran Paradigma Dalam Disabilitas,” Intermestic: Journal of International Studies, vol. 1, no. 2, p. 166, May 2017, doi: 10.24198/intermestic.v1n2.6.

E. Hästbacka, M. Nygård, and F. Nyqvist, “Barriers and facilitators to societal participation of people with disabilities: A scoping studies review of concerning European countries,” Alter, vol. 10, no. 3, pp. 201–220, Jul. 2016, doi: 10.1016/j.alter.2016.02.002.

World Health Organization. and World Bank., “World Report on Disability,” World Health Organization, 2011. Accessed: Apr. 20, 2021. [Online]. Available: https://www.who.int/disabilities/world_report/2011/report.pdf.

World Health Organization., “International Classification of Functioning, Disability and Health : ICF.,” World Health Organization, Geneva, 2001. Accessed: Apr. 23, 2021. [Online]. Available: https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/42407/9241545429.pdf.

UNESCO, “Instrumen Penilaian Kota Inklusif,” Jakarta, 2017. Accessed: Apr. 20, 2021. [Online]. Available: http://www.unesco.or.id/download/05_AssessmentTool_InclusiveCities_Bahasa_Rev281017B.pdf.

E. Herawaty, M. Isya, and I. Caisarina, “Kajian Penyediaan Aksesibilitas Trotoar Untuk Penyendang Difabel di Kota Banda Aceh Menurut Persepsi Masyarakat (Studi Kasus: Jln. Tgk. Daud Beureueh),” Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, vol. 4, no. 3, pp. 313–322, 2015, Accessed: Apr. 28, 2021. [Online]. Available: http://jurnal.unsyiah.ac.id/JTS/article/view/12418/9590.

M. Isya, I. Caisarina, and E. Herawaty, “Aksesibilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Bagi Penyandang Difabel di Kota Banda Aceh Menurut Persepsi Masyarakat,” Teras Jurnal, vol. 5, no. 1, pp. 12–20, Mar. 2015, doi: http://dx.doi.org/10.29103/tj.v5i1.3.

M. Syafi’ie, “Pemenuhan Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas,” INKLUSI Journal of Disability Studies, vol. 1, no. 2, pp. 269–290, 2014, doi: https://doi.org/10.14421/ijds.010208.

A. M. Kissow, “Participation in physical activity and the everyday life of people with physical disabilities: a review of the literature,” Scandinavian Journal of Disability Research, vol. 17, no. 2, pp. 144–166, Apr. 2015, doi: 10.1080/15017419.2013.787369.




DOI: https://doi.org/10.29103/arj.v8i1.3833

Article Metrics

 Abstract Views : 1981 times
 PDF (Bahasa Indonesia) Downloaded : 18 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Putra Rizkiya, Myna Agustina Yusuf, Irin Caisarina

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.



Indexed in:

Crossref logo  Portal Garuda   Google Scholar      Dimension

Creative Commons LicenseThis work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Published by:
Architecture Program
Universitas Malikussaleh