Pertumbuhan Setek Bibit Kopi Robusta Dengan Berbagai Komposisi Media Kompos Kulit Kopi Dan Perbedaan  Jumlah Ruas

Eva Rosdiana; Dian Galuh Pratita; Sri Rahayu; Rina Maharany; Rizky Nirmala Kusumaningtyas

doi:10.29103/agrium.v20i2.12423

Pertumbuhan Setek Bibit Kopi Robusta Dengan Berbagai Komposisi Media Kompos Kulit Kopi Dan Perbedaan Jumlah Ruas

Eva Rosdiana, Dian Galuh Pratita, Sri Rahayu, Rina Maharany, Rizky Nirmala Kusumaningtyas

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi media kompos sekam kopi dan jumlah pucuk optimum terhadap pertumbuhan bibit stek kopi. Politeknik Negeri Jember menjadi tempat penelitian ini. Rancangan acak kelompok faktorial (RBD) dengan dua komponen adalah pendekatan eksperimental yang digunakan. Komponen pertama adalah komposisi media kompos sekam kopi yang terdiri dari K0 = 1:1:1 (tanah, pasir, pupuk kandang), K1 = 0:1:1, K2 = 0:2:1, dan K3 = 0:1:2 (tanah, pasir, kompos sekam kopi). R1 = Bagian 1, R2 = Bagian 2, R3 = Bagian 3, dan R4 = Bagian 4 merupakan komponen yang kedua. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat nyata antara semua parameter (jumlah daun, lebar daun, tinggi pucuk, dan panjang akar) dengan komposisi media kompos sekam kopi dengan perbandingan 0:1:2 (K3) pada waktu pengamatan 104, 118, dan 132 HST. Semua parameter (jumlah daun, lebar daun, tinggi tajuk, dan panjang akar) berpengaruh nyata dengan perlakuan menggunakan nomor batang atas kedua (R2) pada pengamatan 104 hst, 118 hst, dan 132 hst. Jumlah tunas tidak berpengaruh pada sifat media kompos sekam kopi

Keywords

Coffee Skin Compost, Robusta Coffee, Sprout Segment, Cuttings

Full Text:

PDF

References

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2017. Prakiraan Cuaca BMKG Jember, Jawa Timur.Jakarta.https://www.bmkg.go.id/cuacabmkgjember.

Badan Pusat Statistik. 2017. Produksi Tanaman Menurut Provinsi dan Jenis Tanaman, Indonesia (000 Ton), 2012-2015. Jakarta. http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/839.

Berlian, Z., syarifah, dan D.S. Sari. 2015. “Pengaruh Pemberian Limbah Kulit Kopi (Coffea robusta L) Terhadap Pertumbuhan cabai keriting (Capsicum anum L)”. Dalam J.Biota, 1 (1): 22-32. Palembang. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/biota.

Ditjenbun (2006). Pedoman pemanfaatan limbah dari pembukaan lahan.

Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta: Departemen Pertanian. https://scholar.google.co.id/scholarPedomanpemanfaatanlimbahdaripembu kaanlahan.DirektoratJenderalPerkebunan&btng.

Falahudin, A. R.P. Raharjeng dan L.Harmeni. 2016. “Pengaruh Pupuk Organik Limbah Kulit Kopi (Coffea Arabica L) Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi”. Dalam J.Bioilmi, 2 (2): 108-120. Palembang. https://scholar.google.co.id/scholarPengaruhPupukOrganikLimbahKulitKopiCoffeaArabicaLTerhadapPertumbuhanBibitKopi&btng.

Gardner, F. P., R. B Pearce, and R. L Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan “ Susilo, H”. Physiology of Crop Plants. Jakarta : Universitas Indonesia. https://scholar.google.co.id/scholarFisiologiTanamanBudidaya&btng.

Haryani, D.S, I.N. Dewi, dan B. Mirawati. 2016. “Pengaruh Pemberian Limbah Kulit Kopi Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dalam Upaya Pembuatan Brosur Bagi Masyarakat”. Mataram. http://lppm.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/.

Hulupi, R. 2008. Perbanyakan Klonal Kopi. Jember: Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. https://scholar.google.co.id/scholarPerbanyakanKlonal Kopi&btng.

Kastono. D., H. Sawitri, dan Siswandono. 2005. Pengaruh Nomor Ruas Stek dan Dosis Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kumis Kucing. Dalam Ilmu Pertanian 2 (2) : 56 – 64. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.phpdataId5590.

Menteri Pertanian. 2013. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 89/Permentan/OT.140/9/2013. Jakarta. http://Perundangan.pertanian.go.id/admin/file/permentan%2089 2013%20SOPKopi%20(total)

Nuryati, L. dan Noviati (Ed). 2015. Out Look Kopi Komoditas Perkebunan Subsektor Perkebunan. Jakarta.: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian. http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/publikasi/outlook/2015/perkebunan Kopi2015.

Prastowo, B, E. Karmawati., Rubijo, Siswanto, C. Indrawanto, dan S.J.Munarso.

Budidaya dan Pasca Panen Kopi. Bogor: Pusat Penelitian dan Perkebunan. https://scholar.google.co.id/scholarBudidayadanPascaPanenKopi&btng.

Rahardjo, P. 2012. Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rokhani, P. dan Erdiansyah, P. 2015. “Setek Batang sebagai Alternatif Perbanyakan Kopi Liberika Secara Klonal”. Dalam Majalah Warta, 27 (2):19-22. Jember: Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesi. http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26067.

Rokhani, I. P., S. Waluyo, dan N. P. Erdiansyah . 2016. “Pertumbuhan Stek Kopi Liberika (Coffea liberica W. Bull Ex. Hier) pada Tiga Bahan Stek dan Empat Konsentrasi IBA”. Dalam Vegetalika, 5 (2): 28-48. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. https://journal.ugm.ac.id/jbp/article/view/25018.

Sahputra, A., A.Barus, dan R. Sipayung. 2013. Pertumbuhan dan Produksi

Bawang Merah (Allium ascalonium.L). Dalam J.Online Agroekoteknologi, 2 (1): 26-35. Medan. https://scholar.google.co.id/scholarPertumbuhandanProduksiBawangMera hAllium+ascalonium.L.

Setyawati, ER. 2011. Studi Respon Pertumbuhan Stek Nilam ( Pogestemon cablin Benth ) Terhadap Nomer Ruas Bahan Stek dan Konsentrasi Rhizzatun F. Dalam Jurnal Pertanian, 2 (2). Yogyakarta. http://ojs.unida.ac.id/index.php/jp/article/view/573.

Wibowo R. (2010). Pemanfaatan limbah kulit buah kopi sebagai media tanam alternatif untuk pertumbuhan tanaman anthurium (Anthurium plowmanii Scoat). Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya Malang.

DOI: https://doi.org/10.29103/agrium.v20i2.12423