ANALISIS KEBUTUHAN JALAN EMPAT LAJUR TERHADAP LALU LINTAS DI ALAN MEDAN-BANDA ACEH KOTA KUALA SIMPANG (SIMPANG BTN S/D SIMPANG TUPAH)

Abstract

Faktor penting dalam menganalisis kebutuhan jalan empat lajur terhadap lalu lintas di Jalan Medan-Banda Aceh Kota Kuala Simpang adalah untuk mengetahui kondisi arus lalu lintas, tingkat pelayanan bagi pengguna jalan yang melewatin Jalan Medan – Banda Aceh dan kelayakan pakai serta manajemen lalu lintas, mengingat jalan tersebut merupakan jalan yang menuju Medan dan Banda Aceh, sebaiknya harus memilki tingkat kenyaman yang tinggi, Penelitian dilakukan pada jalan Medan – Banda Aceh dengan tipe jalan 4 Lajur 2 Arah (4/2 D), panjang segmen 2.000 km , lebar jalur 12 m, jarak bahu 1,5 m, dimana jumlah penduduk kota 257,681 jiwa, dengan kelas hambatan samping sedang. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan pengamatan arus lalu lintas dengan mencatat semua jenis kendaraan yang melintas pada Titik A (Simpang BTN) dan didepan Simpang Tupah Titik B, pengamatan dalam interval 1 jam, hasil data tersebut kemudian dijumlahkan, total dari hasil pengamatan dikonversikan kedalam satuan mobil penumpang (smp), lama pengamatann11 jam perharinya (07.00-18.00) wib selama tiga hari pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode Manual Kapasitas jAlan Indonesia (MKJI 1997), diperoleh kondisi jalan Medan-Banda Aceh memiliki kinerja jalan yang baik dalam melayani arus lalu lintas, dimana derajat kejenuhan (DS ) untuk setiap jam puncak selama tiga hari pengamatan dengan DS hasil perhitungan tertinggi pada hari Senin, tanggal 24 Juni 2013 jam 08.00-09.00 sebesar 0,71 hampir mendekati derajat kejenuhan yang diizinkan oleh MKJI 1997 yaitu 0,75 sehingga perlu dibuat dilakukan pelebaran jalur lalu lintas.