KLASIFIKASI BERAS LOKAL DI KARAWANG BERBASIS ELECTRONIC NOSE MENGGUNAKAN LARIK SENSOR MQ
Keywords:
klasifikasi beras, electronic nose, sensor gas MQAbstract
Masyarakat hanya menggunakan cara konvensional untuk mengklasifikasikan beras-beras yang ada dengan cara melihat tekstur dari beras atau dengan cara mencium aroma yang dihasilkannya. Kurangnya pengawasan pada sektor distribusi serta minimnya kepedulian sebagian besar masyarakat terhadap kualitas beras yang dibelinya membuka kesempatan bagi oknum-oknum untuk meraup keuntungan dengan mencampurkan beras berkualitas biasa ke dalam beras berkualitas baik. Sehingga perlu dibuat suatu sistem yang dapat melakukan klasifikasi berdasarkan aroma beras dan pengecekan kualitas dari beras tersebut. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan pembuatan sistem hidung elektronik (electronic nose) yang secara efektif dan cerdas dalam mengklasifikasi jenis beras. Electronic nose (e-nose) adalah instrumen yang terdiri dari sensor kimia elektronik dan sistem pengenalan pola yang dapat mengenali aroma sederhana maupun kompleks. Sensor gas yang digunakan untuk klasifikas beras bertipe MQ sebagai pengindera, untuk selanjutnya diekstraksi ciri dan dikenali polanya untuk identifikasi. Dalam penelitian ini dibuat alat klasifikasi beras dengan larik sensor gas MQ berbasis Arduino uno. Hasil yang diperoleh mendapatkan data referensi beras jenis A dan B pada sensor MQ137, MQ135, MQ3, MQ8, MQ7 dan MQ136. Beras jenis A dab B mendapatkan hasil beruntun (688,439,470,485,319,337) dan (704,437,484,459,317,346).References
Aini, B. N., Siddiquee, S., & Ampon, K. (2016). Development of formaldehyde biosensor for determination of formalin in fish samples; malabar red snapper (lutjanus malabaricus) and longtail tuna (Thunnus tonggol). Biosensors, 6(3).
Chamber Sensor Electronic Nose Flow System. (2015). Ijeis, (March), 24.
Cortez, C. (2015). Development of Formaldehyde Detector. International Journal of Information and Electronics Engineering, 5(5), 385-389.
Heyasa, B. B. L., & Galarpe, V. R. K. R. (2017). Preliminary Development and Testing of Microcontroller-MQ2 Gas Sensorfor University Air Quality Monitoring. IOSR Journal of Electrical and Electronics Engineering, 12(03), 47-53.
Matondang, R. A., Rochima, E., & Kurniawati, N. (2015). Studi Kandungan Formalin Dan Zat Pemutih Pada Ikan Asin Di Beberapa Pasar Kota Bandung. Jurnal Perikanan Kelautan, 6, 2(1).
Nasir, M. (2016). Monitoring Perkembangan Bau Tahu Berfolmalin Dan Tanpa Formalin Berbasis E-Nose Menggunakan Metode Principal Component Analysis ( Pca ). Skripsi, 1.
Nasution, T. I., Asrosa, R., & Nainggolan, I. (2018). Application of MQ-138 Semiconductor Sensor for Breath Acetone Detection. Journal of Physics: Conference Series, 1116(3).
Penelitian, L., & Pengabdian, D. A. N. (2013). Pedoman penelitian universitas dian nuswantoro semarang.
Sari, B. N., Permana, H., Trihandoko, K., Jamaludin, A., & Umaidah, Y. (2017). Prediksi Produktivitas Tanaman Padi di Kabupaten Karawang Menggunakan Bayesian Networks. Jurnal Infotel, 9(4).
Yue, X., Zhang, Y., Xing, W., Chen, Y., Mu, C., Miao, Z., ¦ Tong, Z. (2017). Research Article Brain Tissues, 2017.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with Jurnal Relativitas: Jurnal Riset Inovasi Pembelajaran Fisika agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).