Analisa Alat Pengering Tipe Bak Untuk Pengeringan Biji Kakao Berbahan Bakar Kayu Gamal Dengan Variasi Laju Bahan Bakar

A. Alchalil, I. Irwansyah, M. Satria

Abstract


Pengeringan metode penjemuran biji kakao mempunyai banyak kelemahan seperti tergantung pada cuaca sehingga pengeringan memerlukan waktu yang cukup lama, dan biji kakao kurang dijamin kebersihannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut digunakan alat pengering tipe bak, dari pemanfaatan panas dari energi biomassa dari kayu Gamal. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh variasi pengumpaman bahan bakar pada pengering mekanis tipe bak selama pengeringan biji kakao. Hasil pengujian pengumpaman kayu bakar 0.75 kg/jam pada tungku untuk mengeringkan biji kakao menghasilkan suhu diruang pengering 53.26 °C dan menurunkan kadar air dari 51.18 %bb sampai 7 %bb biji lamanya pengeringan selama 15 jam. Sementara itu, input pengumpaman kayu bakar 0.5 kg/jam pada tungku udara panas tersalurkan  diruang  pengering 50.99 °C, dan kadar air diturunkan dari 50.34 %bb hingga 7,5 %bb dengan lamanya pengeringan selama 16 jam. Secara keseluruhan laju pengeringan dari tiap pengujian menunjukkan 2.67 %bb/jam dan 2.94 %bb/jam. Konsumsi energi spesifik pada perlakukan laju bahan bakar 0.5 kg/jam dan 0.75 kg/jam masing adalah sebesar 33197.65 kj/kgair yang diuapkan dan 48647.13 kj/kgair yang diuapkan. Hal ini menunjukkan bahwa, pengaruh kinerja terhadap pemberian variasi bahan bakar selama pengeringan biji kakao bahwa,  kinerja yang diperoleh alat pengering tipe bak terbaik pada laju bahan bakar 0.75 kg/jam dari pada laju bahan 0.5 kg/jam. Dampak pengumpaman bahan bakar yang terkendali menunjukkan penggunaan energi lebih efektif dan waktu pengeringan yang cepat.

Full Text:

PDF

References


Ditjenbun, 2017. Kakao, Statistik Perkebunan Indonesia,Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta.

[ICCO] International Cocoa Organization. 2017. Production of Cocoa Beans.Quarterly Bulletin of Cocoa Statistics. XLIII(3). Cocoa Year 2016/2017. 31-08-2017.

VijayaVenkataRaman S, Iniyan S, and Goic R. A review of solar drying technologies. Renewable and sustainable energy reviews. 2012 Jun 1;16(5):2652-70.

Nainggolan SR, Tamrin W, and Lanya B. UJI KINERJA ALAT PENGERING TIPE BATCH SKALA LAB UNTUK PENGERINGAN GABAH DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI [PERFORMANCE TEST OF LAB SCALE BATCH FOR ROUGH RICE DRYING USING HUSK OF RICE FUEL]. Jurnal Teknik Pertanian Lampung–Vol. 2013;2(3):161-72.

Sidabariba NW, Rohanah A, and Daulay SB. UJI VARIASI SUHU PENGERINGAN BIJI KAKAO DENGAN ALAT PENGERING TIPE KABINET TERHADAP MUTU BUBUK KAKAO (Drying Temperature Test of Cocoa beans on Cocoa Powder Quality Using a Cabinet Dryer). Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian. 2017 Jan 23;5(1):192-5.

Syuhada A, Sary R, and Isnan F. Kaji Sistem pengering Kakao dengan Menggunakan Energi Hybrid (Energi Matahari dan Bahan Bakar Gas). Jurnal Teknik Mesin. 2018;6(1):17-24.

Brooker DB, Bakker-Arkema FW, and Hall CW. Drying and storage of grains and oilseeds. Springer Science & Business Media; 1992 Jan 31

Dina SF, Ambarita H, Napitupulu FH, and Kawai H. Study on effectiveness of continuous solar dryer integrated with desiccant thermal storage for drying cocoa beans. Case Studies in Thermal Engineering. 2015 Mar 1;5:32-40.

Lestari T, Nelwan LO, Darmawati E, Samsudin S, and Purwanto EH. KOMBINASI METODE PENJEMURAN DAN PENGERINGAN TUMPUKAN UNTUK MEMPERBAIKI MUTU BIJI KAKAO KERING. Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering). 2020 Sep 30;9(3):264-75.

Ndukwu MC. Effect of drying temperature and drying air velocity on the drying rate and drying constant of cocoa bean. Agricultural Engineering International: CIGR Journal. 2009 Apr 23.

Siddique AB, and Wright D. Effects of different drying time and temperature on moisture percentage and seed quality (viability and vigour) of pea seeds (Pisum sativum L.). Asian Journal of Plant Sciences. 2003.

Panggabean T, Triana AN, and Hayati A. Kinerja pengeringan gabah menggunakan alat pengering tipe rak dengan energi surya, biomassa, dan kombinasi. Agritech. 2017 Sep;37(2):229-35.

Karim DF, Ludong ID, and Lengkey LC. UJI KINERJA ALAT PENGERING BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) TIPE BAK DI PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. PUNGKOL ESTATE. InCOCOS 2021 Aug 31 (Vol. 6, No. 6).

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. Biji Kakao. 01-2323-2008. Jakarta.

Rubiyo R, and Siswanto S. Peningkatan produksi dan pengembangan kakao (Theobroma cacao L.) di Indonesia. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar. 2012 Mar 30;3(1):33-48.

Ariyanti NS, Bos MM, Kartawinata K, Tjitrosoedirdjo SS, Guhardja E, and Gradstein SR. Bryophytes on tree trunks in natural forests, selectively logged forests and cacao agroforests in Central Sulawesi, Indonesia. Biological conservation. 2008 Oct 1;141(10):2516-27.

Poppenborg, P, and Hölscher, D. The influence of emergent trees on rainfall distribution in a cacao agroforest (Sulawesi, Indonesia). Flora-Morphology, Distribution, Functional Ecology of Plants. 2009 Jan 1;204(10):730-6.

Suwastika IN, Aisyah N, Ishizaki Y, Basri Z, and Shiina T. Genotyping based on SSR marker on local cacao (Theobroma Cacao L.) from Central Sulawesi. Procedia Environmental Sciences. 2015 Jan 1;28:88-91.




DOI: https://doi.org/10.29103/mjmst.v5i2.6349

Article Metrics

 Abstract Views : 479 times
 PDF Downloaded : 70 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Malikussaleh Journal of Mechanical Science Technology



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.