Istana Maimoon : Menelusuri Transformasi Socio-Cultural Melalui Sejarah Megah Kesultanan Deli di Medan
Abstract
Social transformation refers to significant changes in the institutions, social norms, and values embedded in society. This change occurs over a long period and impacts the emergence of new social, economic, and political patterns in a community. Istana Maimoon, located in Medan, the capital city of North Sumatra Province, is an example of the social transformation that occurs in the midst of society. The palace is a historical landmark and the legacy of the Deli Sultane, one of the most magnificent palaces still standing in Indonesia. The purpose of social transformation, as noted by Appiah-Kubi, is to create a more just, sustainable society that fulfills the needs and aspirations of all members. Built-in 1888, Istana Maimoon was designed by an Italian architect and dominated by the typical Malay Yellow color. It covers an area of 2,772 square meters and consists of two floors divided into three parts: the main building, the left wing, and the right wing. The palace is influenced by European culture, as seen in the crystal lamps and furniture such as chairs, tables, and wardrobes, while the influence of Islamic.Culture is evident in the curved shapes on some parts of the palace’s roof. The palace’s architecture also features Dutch and Spanish styles, such as wide and tall doors and windows. In front of the palace stands the Masjid Al Maksum or the Great Mosque of Medan. Istana Maimoon is governed by a Deli Sultan who holds a monarchical system of governance. Currently, the Deli Sultanate is ruled by Sultan Mahmud Lamanjiji Perkasa Alam, the XIV Sultan of Deli who has been in power since 2005. Over time, Istana Maimoon has undergone transformations, adapting to the changing times, yet still maintaining its historical and cultural significance.
Transformasi social merujuk pada perubahan signifikan dalam institusi, norma social, dan nilai yang tertanam dalam masyarakat. Perubahan ini terjadi dalam jangka waktu yang lama dan berdampak pada munculnya pola-pola social, ekonomi, dan politik yang baru disebuah komunitas. Istana Maimoon, yang terletak di Medan, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara, adalah contoh dari transformasi social yang terjadi di tengah Masyarakat. Transformasi social merujuk pada perubahan signifikan dalam institusi, norma social, dan nilai yang tertanam dalam masyarakat. Perubahan ini terjadi dalam jangka waktu yang lama dan berdampak pada munculnya pola-pola social, ekonomi, dan politik yang baru disebuah komunitas. Istana maimoon, yang terletak di Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara adalah contoh dari transformasi social yang terjadi di tengah Masyarakat. Istanan ini merupakan landmark sejarah dan warisan Kesultanan Deli merupakan salah satu istana paling megah yang masih berdiri di Indonesia.Tujuan dari transformasi sosial, seperti yang dicatat oleh Appiah-Kubi, adalah untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, lestari, dan memenuhi kebutuhan dan aspirasi semua anggotanya. Dibangun pada tahun 1888, Istana Maimoon dirancang oleh seorang arsitek Italia dan didominasi oleh warna kuning khas Melayu. Istana ini mencakup luas area 2.772 meter persegi dan terdiri dari dua lantai yang terbagi menjadi tiga bagian: bangunan utama, sayap kiri, dan sayap kanan. Istana ini dipengaruhi oleh budaya Eropa, seperti yang terlihat pada lampu kristal dan perabotan seperti kursi, meja, dan lemari, sementara pengaruh budaya Islam terlihat pada bentuk-bentuk melengkung pada beberapa bagian atap istana. Arsitektur istana juga menampilkan gaya Belanda dan Spanyol, seperti pintu dan jendela yang lebar dan tinggi. Di depan istana terdapat Masjid Al Maksum atau Masjid Agung Medan. Istana Maimoon diperintah oleh seorang Sultan Deli yang memiliki sistem pemerintahan monarki. Saat ini, Kesultanan Deli diperintah oleh Sultan Mahmud Lamanjiji Perkasa Alam, XIV Sultan Deli yang telah berkuasa sejak tahun 2005. Seiring waktu, Istana Maimoon telah mengalami transformasi, beradaptasi dengan perubahan zaman, namun tetap mempertahankan makna sejarah dan budayanya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aldi, N. (2023, 03 4). detiksumut. Retrieved from https://www.detik.com/sumut: https://www.detik.com/sumut/budaya/d-6600202/cerita-di-balik-istana-maimun-lebih-mirip-pasar-ternyata-ini-penyebabnya
Appiah-Kubi, K. (2019). Social Transformation, Collective Action, and Emancipatory Education in a Globalizing World. Routledge.
Castells, M. (2010). The Power of Identity: The Information Age: Economy, Society, and Culture. John Wiley & Sons, 2.
Dinas Kebudayaan Pemerintah Kota Medan. (n.d.). https://disbudaya.pemkomedan.go.id/. Retrieved from https://disbudaya.pemkomedan.go.id/pusat-informasi/view/mariam-puntung
Elias, N. (2012). What is Sociology? (Revised Edition). Columbia University Press.
Elias, N., & Scotson, J. L. (2015). The Established and the Outsiders: A Sociological Enquiry into Community Problems.
Map, & Ila. (2023, 03 7). https://sumutpos.jawapos.com/. Retrieved from sumutpos: https://sumutpos.jawapos.com/metropolis/07/03/2023/terkendala-internal-kesultanan-deli-rencana-pemko-medan-revitalisasi-istana-maimun/
Melucci, A. (1989). Nomads of the Present: Social Movements and Individual Needs in Contemporary Society. Temple University Press.
Ningsih, W. L. (2021, 06 18). Kompas.com. Retrieved from https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/18/112659879/kesultanan-deli-sejarah-raja-raja-kehidupan-dan-peninggalan?page=all
RimbaKita. (n.d.). RimbaKita. Retrieved from RimbaKita.com: https://rimbakita.com/pakaian-adat-riau/
Ritzer, G. (2014). Teori Sosiologi, Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogykarta: Pustaka Pelajar.
Sihotang, S. (2018). Aspek Ekonomi Kerajaan Deli: Suatu Kajian Historis. Jurnal Sejarah, 4(2), 267-278.
Situmorang, F. (2020). Kekuasaan dalam Budaya: Transformasi Pemerintahan Kerajaan Deli di Sumatera Utara. Jurnal Sejarah, 6(2), 203-216.
Soekanto, S. (1991). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Takari, M., B.S., A. Z., & Dja’far, F. M. (2012). SEJARAH KESULTANAN DELI DAN PERADABAN MASYARAKATNYA. Medan: USU press.
DOI: https://doi.org/10.29103/jspm.v4i1.10750
Article Metrics
Abstract Views : 296 timesPDF Downloaded : 80 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Cut Rizka Al Usrah, Muhammad Alhada Fuadilah Habib
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
INDEXED BY:
Redaksi Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM): Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Kampus Bukit Indah Jln. Sumatera No.8, Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, Prov. Aceh, Indonesia. eMail: jspm@unimal.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License