Pelatihan Untuk Tenaga Kesehatan RICU/ICU RSUD Cut Meutia Aceh Utara : Paradigma Baru Dalam Resusitasi Jantung Paru di Era Pandemi COVID 19

Authors

  • Anna Millizia Malikussaleh University
  • Mardiati Mardiati Malikussaleh University
  • Anita Syafridah Malikussaleh University

DOI:

https://doi.org/10.29103/jmm.v1i1.5745

Abstract

Wabah infeksi SARS-CoV2 yang terus meningkat tentu berdampak pada upaya resusitasi dan memunculkan kebutuhan untuk memodifikasi praktik resusitasi jantung paru (RJP) yang telah ada. Komplikasi seperti hipoksemia akibat gagal nafas akut, jejas miokard, aritmia ventrikular, dan syok banyak dijumpai dan menyebabkan pasien tersebut lebih berisiko mengalami henti jantung. Tenaga kesehatan merupakan profesi dengan risiko tertinggi tertular penyakit ini. Risiko ini semakin nyata seiring maraknya kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) di seluruh dunia. Upaya resusitasi meningkatkan risiko penularan terhadap tenaga kesehatan karena berbagai alasan. Pertama, RJP meliputi berbagai prosedur yang menghasilkan aerosol, termasuk didalamnya kompresi dada, ventilasi tekanan positif, dan pemasangan alat bantu nafas lanjut (advanced airway). Selama prosedur ini, partikel virus dapat tersuspensi di udara dengan waktu paruh kurang-lebih 1 jam dan dihirup oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Kedua, upaya resusitasi mengharuskan sejumlah penolong untuk bekerja dalam jarak dekat baik satu sama lain maupun dengan pasien. Terakhir, henti jantung merupakan kondisi dimana pasien mendapat resusitasi dalam waktu cepat dan berpotensi menyebabkan kemerosotan kewaspadaan standar untuk mengontrol infeksi. Salah satu cara yang efektif dalam mencegah peningkatan resiko infeksi adalah dengan memberikan edukasi dan pelatihan ketrampilan RJP pada pasien dengan COVID 19 dengan kontinyu dan konsisten yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan dalam meminimalisir resiko tertular infeksi COVID 19 pada saat melakukan RJP yang menimbulkan aerosol serta adanya fasilitas sarana dan prasaranan yang menunjang tindakan pencegahan. Target dari pengabdian ini adalah tersedianya tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik tentang RJP pada pasien COVID 19. Sedangkan target aspek sarana-prasarana penunjang pelayanan kesehatan yaitu tersedianya alat pelindung diri sebagai fasilitas yang digunakan dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

Author Biographies

Anna Millizia, Malikussaleh University

Fakultas Kedokteran 

Program Studi Pendidikan Dokter

Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif

Mardiati Mardiati, Malikussaleh University

Fakultas Kedokteran 

Program Studi Pendidikan Dokter

Departemen Ilmu Kesehatan Anak

Anita Syafridah, Malikussaleh University

Fakultas Kedokteran 

Program Studi Pendidikan Dokter

Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat

Downloads

Published

2022-10-16