Gambaran Penerimaan Diri Suami yang Memiliki Istri Infertilitas Primer
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ajisaputri, L.K. (2021). Putusnya perkawinan “perceraian” terhadap seseorang disebabkan tidak saling menghormati dan menghargai antar pasangan suami isteri. Jurnal Indonesia Sosial Sains. 2 (5), 780-790.
Angriani, I. (2020). Penerimaan diri pasangan suami istri yang mengalami infertilitas di kecamatan panombeian panei kabupaten simalungan. Skripsi Universitas Sumatera Utara.
Ardilla, F. & Herdiana, I. (2013). Penerimaan diri pada narapidana wanita. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial. 2 (1),
Ayda. M., Hendriani., W. (2019). Penerimaan diri terhadap infertilitas: Studi pada perempuan yang gagal menjalani program bayi tabung. Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan. 1 (3), 171-183.
Bernard, M.E. (2013). The strenght of self- acceptance: theory, practice, and research. Springer.
Cresswell. J.W.& Cresswell. D.J. (2018). Research design qualitative, quantitave, and mixed methods. Singapore.
Djuwantono, dkk (2012). Penanganan kelainan endokrinologi reproduksi dan infertilitas dalam praktik sehari-hari. FakultasKedokteran
Fariza, M.A. (2017). Upaya pasangan yang tidak memiliki anak untuk mempertahankan perkawinan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah. 2 (2), 127-144.
Hapasari, I.I & Septiani, R, S. (2015). Kebermaknaan hidup pada wanita yang belum memiliki anak tanpa disengaja (involuntary childless). Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi. 4 (2), 88-90. http: // doi. org/ 10.21009/ JPPP.
HIFERI, (2013). Konsensus Penanganan Infertilitas. Himpunan Endokrionologi Reproduksi dan FertilitasIndonesia.http://labcito.co.id/wpcontent/upload/2015/ref/Konsensus_Infertilitas_Revisi_9-1,pdf
Ikhsan, dkk. (2019). Infertilitas pada pasangan suami istri di kota makassar.Jurnal Kesehatan.2 (3), 285-295.
Iskandar, M.A., Kasim, H. & Halim. H. (2019). Upaya pasangan suami istri yang tidak mempunyai anak dalam mempertahankan harmonisnya keluarga. Society Fisip 7 (2),146-160.
Juliana R. & Hafizha R. (2022). Dampak psikologi pasangan suami istri yang belum memiliki anak. Jurnal iImiahPsikologi. 2 (1), 145-168.
Nanur, dkk. (2022). Persepsi Pasangan Infertil Terhadap Masalah Infertilitas di Kecamatan Langke Rembong. Jurnal Ilmu Kesehatan. 6 (2), 317-322.
Ningrum, dkk.(2017). Karakteristik sosiodemografi serta tingkat depresi dan kecemasan pada
pasangan suami-istri interfil di poliklinik obstetri dan ginekologi RSUP DR. Mohammad hoesin palembang. Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.3(1), 52-58
Ningsih, D. P.&Rahmadi, S.D.(2020).Dampak pernikahan dini di desa keruak kecamatan keruak
kabupaten lombok timur. Jurnal ilmiah Mandala Education.6( 2), 404-412.
Nurhadhani, N. & Suzanna, E. (2020). Penerimaan diri wanita infertilitas. Jurnal Psikologi Terapan. 3
(2), 3342.https://doi.org/10.29103/ipt.v3i2.8876.
Prasetyo, H, I. & Putra, A, B. (2017). Penerimaan diri pada wanita involuntary childless (ketiadaan
anak tanpa kerelaan). Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial. 6. 39-48.
Rahmadiani, D, N. (2021). Konseling perkawinan untuk meningkatkan pola komunikasi antar
pasangan. Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha. 12 (1).49-54.
Ross, K, E, & Kessler, D. (2014). On grief & grieving. Americas.
Ross, K, E. & Kessler, D. (2000). Life lessons. London Toronto Sydney Singapore.
Safira, E, A. (2021). Dinamika penerimaan diri pada istri dalam pernikahan tanpa keturunan.
Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wulandari, dkk. (2017). Gambaran koping wanita dengan infertilitas di kelurahan pudak payug
kota semarang. Jurnal JKFT: Universitas Muhammadiyah Tanggerang. 2. 98-106.
DOI: https://doi.org/10.2910/insight.v1i3.12724
Article Metrics
Abstract Views : 134 timesPDF Downloaded : 60 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Elviza Wardani, Cut Ita Zahara, Yara Andita Anastasya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.