Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Air Minum Rumah Tangga di Kota Jambi

Rara Marisdayana

Abstract


Kebutuhan air minum dibanyak negara di dunia tidak sama satu sama lain. Negara maju, air yang dibutuhkan adalah lebih kurang 500 liter seorang tiap hari (lt/or/hr) sedangkan di Indonesia (kota besar) sebanyak 200-400 lt/or/hr dan di daerah pedesaan hanya 60 lt/or/hr. Faktor yang mempengaruhi kualitas air minum antara lain : sumber air minum, tempat penyimpanan, cara pengolahan dan pengetahuan. Kualitas air minum juga dapat dipengaruhi oleh faktor pengawasan dari instansi yang terkait guna menetapkan persyaratan air minum yang memenuhi syarat untuk dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara sumber air minum, tempat penyimpanan air minum, cara pengolahan air minum dan pengetahuan responden dengan kualitas air minum rumah tangga di Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Jambi sedangkan sampel berjumlah 60 Kartu Keluarga (KK) yang ditetapkan berdasarkan kuota secara proporsi antara jumlah penduduk dengan jumlah sampel provinsi per kabupaten/kota. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan untuk kualitas air minum menggunakan pemeriksaan laboratorium. Hasil penelitian diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara sumber air minum (p-value = 0,007) dan tempat penyimpanan air minum (p-value = 0,023) dengan kualitas air minum rumah tangga di Kota Jambi tahun 2012. Dan pada variabel cara pengolahan (p-value = 0,542) dan pengetahuan (p-value = 0, 140) diketahui bahwa tidak ada hubungan antara variabel cara pengolahan dan pengetahuan dengan kualitas air minum rumah tangga di Kota Jambi.

Keywords


Coliform, Kualitas Air Minum, Air Minum Rumah Tangga

Full Text:

PDF

References


Endah Nurul Kumarijati, dkk. 2006. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Surabaya.

M, R. Mulia, 2005. Kesehatan lingkungan. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sulistyawati D, 2003. Studi Kualitas Bakteriologi Air Minum Isi Ulang Tingkat Produsen di Kota Semarang, tidak diplubikasikan, 2003.

Profil Dinas Kesehatan Provinsi Jambi.

Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Permenkes RI No. 736/MENKES/PER/VI/2010, Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum. Jakarta

Kepmenkes RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002, Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Jakarta.

Sri Malem. Indirawati. 2008. Analisis Hygiene Sanitasi dan Kualitas Air Minumisi Ulang (AMIU) Berdasarkan Sumber Air Baku pada Depot Air Minum di Kota Medan, Tesis : Universitas Sumatera Utara

Susanto. T, 2010. Pengolahan Air PDAM Surabaya Menjadi Air Siap Minum yang Menggunakan GAC, Filter Pasir Silica, dan UV. ITS. Surabaya.

Sulistyandari. H, (2010). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kontaminasi Diterjen pada air minum Isi Ulang di Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kendal. Jawa Timur.

Soemirat.S. J.2009. Kesehatan Lingkungan. UGM Pres. Jogjakarta




DOI: https://doi.org/10.29103/jkkmm.v1i2.8108

Article Metrics

 Abstract Views : 1098 times
 PDF Downloaded : 225 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Rara Marisdayana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ISSN 2830-6473 (media online)

Flag Counter

 

 

 

 

 

 

View Galenical Stats

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.