Promosi Kesehatan Kasus Gizi Buruk dan Stunting pada Anak Usia 30 Bulan di Desa Punti Matang Kuli Kabupaten Aceh Utara Tahun 2022
Abstract
Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Di Indonesia, jumlah balita gizi buruk menurut Riskesdas 2018 masih sebesar 17.7%. Berbagai faktor mempengaruhi kejadian gizi buruk, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus terhadap seorang balita berusia 30 bulan di desa Punti Matang Kuli Kabupaten Aceh Utara tahun 2022 dengan keluhan berat badan serta tinggi badan yang sulit naik. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 8,65 kg serta panjang badan 80 cm, sehingga berdasarkan z-score didapatkan BB/U < dari -3SD (Gizi buruk), TB/U < dari -3SD (Sangat pendek), dan BB/T -3SD sampai dengan < - 2 SD (Kurus). Pasien diberikan tatalaksana secara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Berdasarkan kasus didapatkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gizi buruk dan stunting pada pasien yaitu status ekonomi, pendidikan orangtua, perilaku orangtua terhadap makanan, jumlah anggota keluarga, sanitasi rendah, dan berat badan lahir rendah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Rahma., Dkk.(2016). Perbedaan Sosial Ekonomi Dan Pengetahuan Gizi Ibu Balita Gizi Kurang Dan Gizi Normal. Jurnal Media Gizi Indonesia: 1(11).
Judistiani, Dkk. (2015). Gangguan Gizi Balita Di Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor - Sumedang: Masalah Kesehatan Masyarakat. Jurnal Jsk:1(2).
Annur,R,Dkk. (2019). Pengamatan Jangka Panjang Remaja Dengan Gizi Buruk Tipe Marasmus Kwashiorkor Dan Short Bowel Syndrome Et Causa Perforasi Yeyunum. Jurnal Kesehatan Andalas: 8(2).
Tanto,C. (2014). Kapita Selekta Kedokteran Edisi Iv Jilid Ii. Jakarta:Media Aesculapius.
Owuraku,Dkk. (2021). Marasmus. Ncbi Bookshelf. A Service Of The National Library Of Medicine, National Institutes Of Health.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Dasar Kesehatan Tahun 2013. Jakarta, Indonesia: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Muliah, N, Dkk. Hubungan Frekuensi Penimbangan, Penggunaan Garam Beryodium, Dan Pemberian Vitamin A Dengan Kejadian Underweight Pada Balita Di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Media Gizi Indonesia. 2017: 12(1)
Huriah, T., Dkk. Malnutrisi Akut Berat Dan Determinannya Pada Balita Di Wilayah Rural Dan Urban. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2014: 9(1).
Pudjiadi, S. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. (Balai Penerbit FKUI, 2005).
Septikasari M. Status gizi anak dan faktor yang mempengaruhi. UNY Press; 2018 Apr 2.
Bantamen G, Belaynew W, Dube J. Assessment of factors associated with malnutrition among under five years age children at Machakel Woreda, Northwest Ethiopia: a case control study. Journal of Nutrition & Food Sciences. 2014 Jan 1;4(1):1.
Alamsyah, D. et al. Beberapa Faktor Risiko Gizi Kurang d an Gizi Buruk p ada Balita 12-59 Bulan (Studi Kasus d i Kota Pontianak). 2, 1–8 (2017).
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Lap. Nas. 2013 1–384 (2013). doi:1 Desember 2013.
Kementrian Kesehatan Indonesia. (2020). Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan.
Murti, F.C.et al. Hubungan Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-5 Tahun di Desa Umbulrejo. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan.16(2). 2020.
DOI: https://doi.org/10.29103/jkkmm.v1i2.8089
Article Metrics
Abstract Views : 2162 timesPDF Downloaded : 433 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Noviana Zara, Cut Sidrah Nadira, Cut Mulya Mutia, Dita Adhyaksa Siregar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN 2830-6473 (media online)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.