Leukokoria Okuli Sinistra Ec Suspek Retinoblastoma pada Bayi Usia 54 Hari
Abstract
Retinoblastoma (RB) adalah tumor ganas primer pada bola mata yang paling sering terjadi pada anak. Frekuensi terjadinya RB 1:14.000-20.000 kelahiran hidup, berbeda di setiap negara. Dilaporkan angka kejadian tumor RB di negara maju lebih rendah dibandingkan di negara berkembang. Tidak ditemukan predileksi pada jenis kelamin maupun ras, dan diagnosis RB 90% pada usia < 3 tahun. Umur rata-rata terkena RB tergantung pada riwayat RB di keluarga dan sisi yang terkena. Paien seorang bayi laki-laki berusia 54 hari datang dibawa oleh kedua orang tuanya ke poli klinik Mata RSUD Dr. Zainoel Abidin dengan keluhan utama tampak bintik putih pada mata kiri. Menurut keterangan orang tua pasien, bintik putih pada mata kiri tersebut baru disadari oleh kedua orang tuanya pada saat pasien berumur 15 hari setelah lahir dan terlihat bersinar seperti mata kucing bila terkena cahaya. Pada pasien ini didapatkan pemeriksaan oculi sinistra, blink reflex (+), leukokoria (+), diameter pupil 5 mm (+), tidak respon terhadap refleks cahaya. Pada pemeriksaan B Scan USG mata kiri tampak adanya kalsifikasi di vitreus (+). Secara umum belum ada terapi definitif untuk menangani retinoblastoma, dikarenakan sifat dari penyakit ini yang sangat kompleks dan biasanya diperlukan berbagai kombinasi terapi untuk mendapatkan hasil yang baik.Deteksi dini yang dilanjutkan dengan penanganan yang cepat dan tepat dapat mengurangi mortalitas serta memperbaiki harapan hidup anak penderita retinoblastoma.
Full Text:
PDFReferences
Jagadeesan M. Khetan V. Mallipatna A. Genetic Perspective of Retinoblastoma: From Present to Future. Indian J Ophthalmol. 2016;64((5)):332–6.
Traine PG. Schedler KJ. Rodrigues EB. Clinical Presentation and Genetic Paradigm of Diffuse Infiltrating Retinoblastoma: A Review. Ocul Oncol Pathol J. 2016;2((3)):128–32.
Danziger A. Price HI. CT Findings in Retinoblastoma. Am J Roentgenol. 1979;133((4)):695–697.
Abramson DH. Fabius AW. Francis JH. et al. Ophthalmic Artery Chemosurgery for Eyes with Advanced Retinoblastoma. Ophthalmic Genet. 2017;38((1)):16–21.
Augsburger JJ. Corrêa ZM. Berry JL. Malignant Intraocular Neoplasms. In: Yanof M, Duker JS Ophthalmology. 5th ed. Elsevier Saunders Inc; 2019.
Andreoli MT. Chau FY. Shapiro MJ. Leiderman YI. Epidemiological trends in 1452 cases of retinoblastoma from the Surveillance, Epidemiology, and End Results (SEER) Registry. Can J Ophthalmol. 2017;52((6)):592–8.
Soebagdjo HD. Onkologi Mata. Surabaya: Airlangga University Press; 2019. 130 p.
Reddy SC. Anusya S. Clinical Presentation of Retinoblastoma in Malaysia: A Review of 64 Patients. Int J Ophthalmol. 2010;3((1)):64–8.
James B. Chew C. Bron A. Oftalmologi: Lecture Notes. 9th ed. Jakarta: Erlangga; 2006.
Abramson DH. Marr BP. Brodie SE. Dunkel I. Palioura S. Gobin P. et al. Ophthalmic Artery Chemosurgery for Less Advanced Intraocular Retinoblastoma: Five Year Review. PLoS One. 2012;7(4).
Ghassemi F. Ghanaati H. Karkhaneh R. Boujabadi L. ZiaTabatabaie S. Rajabi MT. Outcome of Retinoblastoma Following Limited Sessions of Intra-Arterial Chemotherapy in Iran. Iran J Radiol. 2014;11(3).
DOI: https://doi.org/10.29103/jkkmm.v2i5.10566
Article Metrics
Abstract Views : 308 timesPDF Downloaded : 63 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Siti Faizah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN 2830-6473 (media online)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.