Politik Identitas dan Politisasi Agama Dalam Konteks Pemilu di Indonesia

Abstract

The purpose of this research is to analyze the phenomenon of the growing identity politics and religious politicization leading up to elections in Indonesia. Through a description of the facts that have transpired in recent years, this study portrays the reality of the increasing identity politics, stemming from group characteristics such as ethnicity, religion, and tribe, which have impacted political dynamics and the formation of specific political alliances. The influence of social media and information technology has also contributed to reinforcing identity politics and religious politicization in the past decade. In this research, a qualitative descriptive method is employed, with the aim of uncovering previously undisclosed realities. Confronting these challenges, the study underscores the importance of political education, enhancing public awareness, as well as fostering an inclusive and tolerant society. With a focus on substantive issues and sustainable development, preserving unity amidst diversity is essential as the foundation for building an inclusive and dignified democracy.

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis fenomena berkembangnya politik identitas dan politisasi agama menjelang pemilu di Indonesia. Melalui deskripsi fakta-fakta yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, penelitian ini menggambarkan realitas meningkatnya politik identitas, yang berasal dari karakteristik kelompok seperti, etnis, agama, dan suku, telah mempengaruhi dinamika politik dan pembentukan aliansi-aliansi politik tertentu. Pengaruh media sosial dan teknologi informasi juga telah ikut memperkuat politik identitas dan politisasi agama dalam satu dekade terakhir ini. Dalam penelitian ini metode deskriptif kualitatif digunakan, dengan metode ini diharapkan dapat menggambarkan realitas yang sebelumnya belum terungkap. Dalam menghadapi tantangan ini, penelitian ini menekankan pentingnya pendidikan politik, peningkatan kesadaran publik, serta pembangunan masyarakat yang inklusif dan toleran. Dengan fokus pada isu-isu substansial dan pembangunan berkelanjutan diperlukan memelihara persatuan dalam keragaman sebagai dasar untuk membangun demokrasi yang inklusif dan bermartabat.